Minggu, 20 Oktober 2013

MENGEJAR ISMAIL (Sebuah Renungan)


Assalaamu'alaykum wr. wb.
Sobat HOT MOTIVASI... pernah gak sih, pengeeen banget mendapatkan sesuatu? Beasiswa ke luar negeri, kerjaan yang okeh marokeh, jodoh, bahkan anak bagi yang sudah menikah, misalnya. Nah, apa yang sudah kita lakukan untuk mendapatkannya, 

Sob? Gigih doa plus usaha, doa doank tanpa usaha en sebaliknya, atau gak ngapa-ngapain sambil nunggu keajaiban? Buat yang terakhir... mimpi kali yeee?! Hehe.
Btw btw... di momen idul adha ini banyak lhooo keteladanan terkait pengen sesuatu yang ditunjukkan sang aktor utama: Nabi Ibrahim as. Kalo kata Ustadz Yusuf Mansur di ceramah kemarin sore, Nabi Ismail itu ibarat beasiswa, kerjaan, jodoh, anak yang kita pengenin banget banget. Dinanti-nanti selama 100 tahun, alhamdulillah sih dapat. Eeeh baru 12 tahun udah diminta lagi sama yang ngasih dengan titah "semblih". Hiks, lamaan nunggu dikasihnya, ya?


Tapi itulah kerennya Nabi yang bergelar kekasihnya Allah en bapaknya para Nabi ini. Gak pake tapi, segera disampaikan titah Allah melalui mimpinya kepada Ismail as. "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyemblihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" En like father like son, Ismail pun ridho dengan mimpi tersebut, gak pake sami'na wa entar-entarna! Tapi... "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insyaa Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar." Ketjeh maretjeh deh bapak en anak yang satu itu!


Nah... buat yang lagi mengejar "Ismail" as (beasiswa, kerjaan, jodoh, anak), mending gebet deh step by step yang dicontohkan Nabi Ibrahim. Yuk mariii!


1. Dzaahibun ilaa Rabbiy
Coba deh cek surat Ash Shaffat: 99-100, "Dan dia (Ibrahim) berkata, "Sesungguhnya aku harus pergi (menghadap) kepada Tuhanku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku. Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang soleh."


See... kalo meminta sesuatu sama Allah, dzaahibun ilaa Rabbiy dulu. Sholat tahajjud dirajinin, kalo "dipanggil" sama Allah segera datang, dhuha dikencengin, sedekah digedein, dllsb. Kalo udah dzaahibun, baru deh minta "Ismail" sama Allah. Hasilnya? Nih cekidot apa yang didapat Nabi Ibrahim selanjutnya.
2. Fabasysyarnaahu bighulaamin haliim


Gak pernah ada yang sia-sia di mata Allah. Tiap hajat pasti dilabulkan. Apalagi hajat mereka yang dzaahibun kepadaNya. Pasti dikabulin di waktu yang terbaik!
Tadaaa... tanpa jeda, di ayat selanjutnya (QS Ash Shaffat:101) Allah langsung menjawab doa Nabi Ibrahim as tadi. "Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar (Isma'il)."


Nah... tapi jangan lupa, Sob. Berhubung "Ismail" cuma titipan dariNya, suatu saat Dia pasti menguji kita dengan titipan tersebut. Bisa kesulitan hidup saat nimba ilmu, persaingan di tempat kerja, pasangan hidup yang bikin ngelus dada, atau anak yang sakit-sakitan. Terserah Dia, dooonk? Tapi kayaknya ujian "Ismail" kita gak sebanding dengan ujian Ismail yang sesungguhnya pada Nabi Ibrahim as, ya? Anak sendiri yang dinanti-nanti disuruh disemblih... hiks!


3. Wafadaynaahu bidzibhin 'azhiim
Ketika keduanya ikhlas dengan cobaan yang diberikan. Mimpi tersebut dibenarkan en dijalankan, ujian pun berakhir dengan nilai mumtaz! "Dan kami tebus anak itu dengan seekor semblihan yang besar." (QS Ash Shaffat:107).


Allah pun menjanjikan mengabadikan nama Nabi Ibrahim di kalangan orang-orang yang datang kemudian. Yap, tiap tahun haji kita merayakan Idul Adha yang sejarah en tokoh utamanya beliau, kan?
Jadi... tiap awalan pasti ada akhiran. Gitu juga dengan ujian, Sob. So pasti deh ada ujungnya. Tugas kita tinggal ikhlas menerima ujian tersebut biar hasilnya mumtaz alias sempurna di mata Allah. Cihuuyyy...!


4. Wabasysyarnaahu biIshaaqa
Nah... ini dia hadiah plus plus buat yang lulus ujian. "Dan kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang yang saleh." (QS Ash Shaffat: 112).
Ckckck... Masya Allah! Udah lah dapat Ismail yang sabarnya gak ketulungan, eeeh dapat hadiah lagi (Ishaq), yang dari keduanya kelak lahir keturunan yang baik (nabi-nabi).


Ok, yuk kita belajar meneladani kisah Nabi Ibrahim as di atas ketika menginginkan sesuatu en sabar menjalani ujian dari yang kita inginkan itu. Happy Eid al-Adha! \(^__^)/


Wassalaamu'alaykum wr. wb.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar