Sabtu, 26 Oktober 2013

Inspirational Letter


Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.

Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.

Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya.

 Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya. Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya  inisiatif sedikit saja
Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.
Ibu menjawab: “Mengapa?
Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.

Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.
Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.

Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur. Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku. Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.
Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?
Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.” Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi. Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana .

Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.
Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.”
Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.”
Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.

Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.
Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?”
Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”

Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.
Hmmm... setuju pake banget ya Sobat Blog Hot Motivasi? ^___^
Baca SelengkapnyaInspirational Letter

Memberantas Rasa Malas



Hati-hati Sobat Blog Hot Motivasi, rasa malas adalah sejenis penyakit mental. Siapa pun yang dihinggapi rasa malas akan kacau kinerjanya dan ini jelas-jelas sangat merugikan.

 Rasa malas sesungguhnya menggambarkan hilangnya motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan, pengaruh malas ini cukup besar terhadap menurunnya produktivitas. 

Misalnya, di usia 30 tahun harusnya seorang yang berpotensi menjadi penulis bisa menghasilkan ratusan cerpen dan puluhan buku, tapi karena dia malas menulis, juga selalu menunda-nunda “Besok aja deh!” akhirnya selama bertahun-tahun ia hanya dapat merampungkan 5 naskah, itu pun sudah girang sekali.

Menurut (Edy Zaqeus: 2008) Malas diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Masuk dalam keluarga besar rasa malas adalah menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda sesuatu, mengalihkan diri dari kewajiban, dll. 

Karena malas, seseorang seringkali tidak produktif bahkan mengalami stag. Badan terasa lesu, semangat dan gairah menurun, ide pun tak mengalir. Akibatnya tidak ada kekuatan apapun yang membuat kita bisa bekerja. Kalau dibiarkan saja, penyakit malas ini akan semakin “kronis”.

Tips Memberantas Rasa Malas:

1. Ganti “Kapan Selesainya?” dengan “Saya Mulai Sekarang!”
Apabila kita dihadapkan pada satu tugas besar atau proyek, sebaiknya JANGAN berpikir mengenai rumitnya tugas tersebut dan membayangkan kapan bisa diselesaikan. Sebaliknya, fokuslah pada pikiran positif dengan membagi tugas besar tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menyelesaikannya satu demi satu. 

Katakan setiap kali kita bekerja: “Saya mulai sekarang”. Cara pandang ini akan menghindarkan diri dari perasaan terbebani, stress, dan kesulitan. 

2.Ganti “Saya Harus” dengan “Saya Ingin”
Berpikir bahwa kita harus mengerjakan sesuatu secara otomatis akan mengundang perasaan terbebani dan kita menjadi malas mengerjakannya. Kita akan mencari seribu alasan untuk menghindari tugas tersebut. Satu tip yang bisa kita gunakan adalah mengganti “saya harus mengerjakannya” dengan “saya ingin mengerjakannya”. 

Cara pikir seperti ini akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa kita tidak harus melakukan pekerjaan yang kita tidak mau. Kita mau mengerjakan tugas karena memang kita ingin mengerjakannya, bukan karena paksaan pihak lain. Kita selalu punya pilihan dalam kehidupan ini. Tentunya pilihan sebaiknya dibuat dengan sadar dan tidak merugikan orang lain. Intinya adalah tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa kita untuk melakukan sesuatu, melainkan karena kita menginginkannya. 

3. Kita Bukan Manusia Sempurna
Berpikir bahwa kita harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin akan membawa kita dalam kondisi mental tertekan. Akibatnya kita mungkin akan malas memulainya.kitaharus bisa menerima bahwa kita pun bisa berbuat salah dan tidak semua harus sempurna.
Berpikir bahwa pekerjaan harus diselesaikan secara sempurna akan membuat kita memandang pekerjaan tersebut dari hal yang besar dan rumit. 

4. Mulailah Membuat Tujuan Tertulis
Orang yang malas biasanya tidak memiliki motivasi untuk berkembang ke arah kehidupan yang lebih baik. Sementara orang yang tidak memiliki motivasi biasanya tidak memiliki tujuan-tujuan hidup yang pantas dan layak untuk diraih. Dan orang yang tidak memiliki tujuan-tujuan hidup, biasanya sangat jarang bahkan mungkin tidak pernah menuliskan resolusi atau komitmen-komitmen pencapaian hidup. Di sinilah pangkal persoalannya. 

Tanpa tujuan, resolusi, atau komitmen-komitmen pencapaian hidup, maka seseorang hanya bergerak secara naluriah dan sangat rentan diombang-ambingkan situasi di sekelilingnya. Posisi seperti ini membuatnya menjadi pasif, menunggu, tergantung pada situasi, dan cenderung menyerah pada nasib. Dalam keadaan seperti ini, tidak akan ada motivasi untuk meraih atau mencapai sesuatu. Tidak adanya sumber-sumber motivasi hidup menyebabkan kemalasan. 

Supaya motivasi muncul, seseorang harus berani memutuskan tujuan- tujuan hidupnya. Menurut Andrias Harefa dalam bukunya Agenda Refleksi dan Tindakan Untuk Hidup Yang Lebih Baik (GPU, 2004), dia harus membuat komitmen atas apa saja yang ingin diselesaikan, dicapai, dimiliki, dilakukan, dan dinikmati (disingkat secamilanik). 

Contoh komitmen; “Pada ulang tahun yang ke …. saya sudah harus menyelesaikan buku yang saya tulis, meraih promosi pekerjaan, mencapai gelar S-3, memiliki rumah dan mobil, melakukan sejumlah kunjungan ke mancanegara, dan menikmati kebahagiaan bersama keluarga.” 

5. Mengasah Kemampuan dengan Pembelajaran Orang yang memiliki tujuan-tujuan hidup yang pasti, membuat resolusi dan komitmen-komitmen pencapaian biasanya memiliki motivasi tinggi. Tetapi tujuan yang samar-samar jelas tidak memberikan dampak motivasional yang signifikan. Nah, akan lebih baik lagi jika tujuan- tujuan dilengkapi dengan aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti mencari cara-cara yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan- tujuan tersebut. 

Kita juga perlu sekali mengasah kemampuan atau ketrampilan-ketrampilan supaya langkah-langkah yang diambil itu akan membawa kita pada pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Contoh: jika pada tahun yang sudah ditargetkan kita ingin menjadi konsultan, maka sejak sekarang aktivitas-aktivitas kita sudah harus difokuskan ke arah tujuan tersebut. 

Kita harus terus mengasah kemampuan mendiagnosa masalah, menemukan penyebab, menganalisis, mengkomunikasikan gagasan, menawarkan solusi, dan memperbaiki kemampuan presentasi. Jika aktivitas-aktivitas pembelajaran itu dilakukan secara konsisten dan dengan komitmen sepenuhnya, maka kita telah berada di jalur yang benar. Aktivitas-aktivitas pembelajaran akan menempatkan kita pada posisi dan lingkungan yang dinamis. Kemampuan kita dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah juga akan meningkat. 

Dengan sendirinya ini akan semakin memperkuat rasa percaya diri kita, menebalkan komitmen pencapaian tujuan, dan tentu saja menumbuhkan semangat. Sebaliknya, jika kita sama sekali menolak aktivitas-aktivitas pembelajaran, komitmen akan semakin melemah, semangat turun, dan kemalasan akan datang dengan cepat. Pada titik ini, tujuan-tujuan, resolusi atau komitmen yang sudah kita buat sudah tidak memiliki arti lagi. Sayang sekali.

6. Gabung dengan Pergaulan Dinamis
Para pemenang berkumpul dengan sesama pemenang, sementara para pecundang cenderung berkumpul dengan sesama pecundang. Ungkapan tersebut mengandung kebenaran. Sulit sekali bagi seorang pemalas untuk hidup di lingkungan para pemenang. Sulit bagi orang malas untuk berada secara nyaman di tengah-tengah orang yang sangat optimis, sibuk, giat bekerja, dan bersemangat mengejar prestasi. Demikian sebaliknya.

Sulit sekali bagi para high achiever untuk betah berlama- lama dengan para orang malas dan pesimistik. Situasi atau lingkungan di mana kita berada sungguh ada pengaruhnya. Orang yang mulai dihinggapi rasa malas sangat dianjurkan agar menjauhi mereka yang juga mulai diserang kebosanan, putus asa, rasa enggan, apalagi negative thinking. Sepintas, berkeluh kesah dengan mereka dengan orang-orang seperti itu dapat melegakan hati. 

Ada semacam rasa pelepasan dari belenggu psikologis. Walau demikian, dalam situasimalas sedang menyerang, mendekati orang-orang yang sedang down sama sekali tidak menolong satu sama lain. Rasa malas dan kebuntuan justru bisa tambah menjadi-jadi. Ini bisa menjerumuskan masing-masing pihak pada pesimisme, keputusasaan, dan kemalasan total. 

Jika rasa malas mulai menyerbu kita, jangan berlama-lama duduk berdiam diri. Cara paling ampuh menghilangkan kemalasan adalah bangkit berdiri dan menghampiri orang-orang yang sedang tekun dan bersemangat melakukan sesuatu. Dekati mereka yang sedang bekerja keras untuk meraih impian-impiannya.
Manusia-manusia optimis, self- motivated, punya ambisi, positive thinking, dan memiliki tujuan hidup pasti, umumnya memancarkan aura positif kepada apa pun dan siapa pun di sekelilingnya. Pancaran optimisme dan semangat itulah yang bisa menginspirasi orang lain, bahkan menularkan semangat yang sama sehingga orang lain jadi ikut tergerak. 

7. Disiplin Diri
Ada sebuah ungkapan yang sangat dalam maknanya dari Andrie Wongso, Motivator No.1 Indonesia, yang bunyinya; “Jika kita lunak di dalam, maka dunia luar akan keras kepada kita. Tapi jika kita keras di dalam, maka dunia luar akan lunak kepada kita”.

Kata-kata mutiara yang luar biasa ini menegaskan, bahwa jika kita mau bersikap keras pada diri sendiri, dalam arti menempa rasa disiplin dalam berbagai hal, maka banyak hal akan bisa kita kerjakan dengan baik. Sikap keras pada diri sendiri atau disiplin itulah yang umumnya membawa kesuksesan bagi karir para olahragawan dan pekerja profesional yang memang menuntut sikap disiplin dalam banyak hal. 

Bayangkan, bagaimana seorang atlet bisa menjadi juara jika dia tidak disiplin berlatih? Bagaimana mungkin ada pekerja profesional yang bagus karirnya jika dia sering mangkir atau bolos kerja? Sebaliknya, jika kita terlalu lunak atau memanjakan diri sendiri, memelihara kemalasan, mentolerir kinerja buruk, tidak merasa bersalah jika lalai atau gagal dalam tugas, maka dunia luar akan sangat tidak bersahabat.

Olahragawan yang manja pasti tidak akan pernah jadi juara. Seorang sales yang malas tidak akan pernah besar penjualannya. Seorang konsultan yang menolerir kinerja buruk pasti ditinggalkan kliennya. Dan pekerja yang tidak disiplin pasti mudah jadi sasaran PHK. Jika kita lunak pada diri sendiri, maka dunia akan keras pada kita.

Sobat Blog Hot Motivasi yuuk berantas rasa malas yang pasti sering menyergap diri kita! Semoga tips di atas dapat membantu… 
 

Baca SelengkapnyaMemberantas Rasa Malas

MENYONTEK SEBELUM UJIAN

Sobat Blog Hot Motivasi, ada sisi lain dalam dunia persekolahan di Indonesia, yakni dengan dikenalnya istilah nyontek (contek, menyontek). Mungkin dan bisa jadi, istilah ini termasuk dalam kategori undercover. Nyontek sering kali dipahami dan merupakan sikap pecundang yang menginginkan hasil optimal tanpa harus bersusah payah.

Biasanya, nyontek dilakukan oleh para siswa atau mahasiswa yang sedang mengerjakan soal ujian, dan yang bersangkutan tidak mempersiapkan penguasaan bahan/ materi pelajaran yang memadai dengan berbagai alasan. Mereka menyontek pekerjaan temannya yang dianggap lebih pintar atau mengerjakan soal dengan jawaban yang dilihatnya dari catatan yang sudah dipersiapkan. Catatan ini bisa berupa apa saja, buku-buku, atau catatan kecil lainnya.

Anak sekolah/mahasiswa yang menyontek biasanya menempati posisi yang “aman” dari pengawas ujian. Biasanya di barisan belakang, atau yang terhalang oleh pengawas. Makanya, ada juga istilah yang cukup beken “posisi menentukan prestasi”.

Penyebab Menyontek
Banyak hal yang menyebabkan seseorang menyontek. Ini di antaranya:

1. Ingin berhasil tanpa usaha yang melelahkan.
Seseorang harus memahami, bahkan harus hafal bahan-bahan pelajaran yang akan diujikan. Seorang pemalas biasanya ada saja alasan untuk tidak belajar atau membaca buku-buku yang dijadikan rujukan pembuatan soal ujian. Mestinya, berbekal kajian-kajian psikologi memungkinkan seseorang dapat memahami bahan ajar dengan mudah. Belajar yang menyenangkan mestinya juga memungkinkan siswa dapat belajar dengan enjoy mencerna semua informasi dan langsung melekat pada ingatannya.
2. Ingin membahagiakan pihak lain.
Katakanlah, siswa yang menginginkan pihak lain atau orang tuanya tersenyum bahagia melihat anaknya berprestasi dengan digambarkan pada perolehan angka-angka yang fantastis dalam nilai rapornya. Karena kurang persiapan, malas, atau alasan lainnya, ia memakai cara-cara yang tidak sah yakni dengan menyontek. Ia tak memedulikan cara ini sesuai dengan norma-norma yang ada atau tidak ada. 

Baginya, yang terpenting adalah bisa menjawab soal-soal ujian dengan mudah karena melihat sontekan dan nilainya bagus. Titik. Padahal, kebahagian sejati para orang tua dapat dipastikan adalah perolehan nilai ujian anaknya tinggi, memuaskan, dan diraih dengan cara-cara elegan dan bermartabat.

3. Malu jika tidak disebut berprestasi.
Mengapa harus malu ketika tidak berprestasi? Sesungguhnya prestasi itu bukan sesuatu yang bisa didapat dalam sekejap melalui kata-kata magic bim sala bim, tetapi harus diperjuangkan melalui ketekunan.

Tubagus Wahyudi, pakar hipnotis dan public speaking terkenal, pernah mengemukakan bahwa salah satu cara untuk menguasai sensorik power adalah dengan tetap melakukan ketekunan. Ketekunan dalam bidang ilmu, hobi, penelitian, dll akan membuat dan mengantarkan seseorang menjadi pakar pada bidang tertentu tersebut. Bahkan, hobi yang ditekuni dapat menjadi sumber penghasilan dan sandaran hidup.

Jadi, agar berprestasi ya janganlah menyontek. Tetapi, jalankanlah ketekunan dengan tetap membaca buku, baik sebelum maupun setelah bahan ajar itu dipresentasikan oleh guru atau dosen.

4. Bahan yang diujikan tidak menarik.
Mengapa tidak menarik? Kalau dibandingkan dengan pepatah “tidak ada orang yang bodoh di dunia ini melainkan malas”, maka sebenarnya tidak ada ujian yang tidak menarik. Yang ada adalah seseorang yang tidak bisa menyikapi sesuatu dengan pandangan yang berbeda dari biasanya.

Agar lebih bijak, cobalah untuk tidak memblok pikiran kita tentang suatu pelajaran: Matematika itu sulit! Fisika dan Kimia apalagi! Hal ini sangat berpengaruh besar terhadap kesiapan mental kita dalam menghadapi ujian.

Agar menarik, bisa juga minta bantuan teman atau kakak kelas yang pandai di mata pelajaran tersebut. Bisa juga dengan membentuk kelompok belajar, kemudian membuat kuis cerdas cermat antar individu!

Ada banyak cara agar membuat pelajaran yang diujikan menjadi menarik, Sob... cobalah berkreativitas!

5. Sistem pengawasan ujian yang longgar.
Pengawasan yang longgar dapat memunculkan ide bagi para pecundang untuk menyontek. Sedangkan pengawasan ujian yang ekstra ketat juga memungkinkan peserta menjadi lebih stres menghadapi soal-soal ujian. Tentu saja yang terbaik adalah yang pertengahan, tidak longgar dan tidak ketat pula. 

Menyontek dan Kasus Ujian Nasioanl
Kalau diperhatikan sejak Ujian Nasional sebagai faktor penentu kelulusan seorang siswa dari sekolah yang ditetapkan oleh pemerintah, terjadi banyak kasus yang mana guru menjadi “tim sukses”. Mereka seabagai pengawas ujian, bukannya mengawasi jalannya ujian agar berjalan tertib dan aman, tetapi malahan memberikan jawaban kepada para peserta. Antar pengawas terjadi pemahaman TST (tahu sama tahu).

Mengapa itu dilakukan? Banyak pihak beralasan; agar siswanya lulus ujian, karena kalau tidak dibantu akan banyak yang tidak lulus. Akibatnya, reputasi sekolahnya pun bisa hancur. Lebih-lebih sekolah swasta yang kualitasnya biasa saja (standar) yang mana mati hidupnya sangat bergantung pada penerimaan jumlah siswanya.

Dalam kasus ini sebenarnya seperti melihat lingkaran setan. Karena, banyak pihak menyatakan guru ditekan oleh kepala sekolah. Sedangkan kepala sekolah mengaku ditekan oleh ketua yayasan atau atasan langsungnya, seperti kepala dinas pendidikan atau kepala kantor cabang departemen yang ada di kabupaten yang menangani pendidikan. Dalam kasus ini, menyontek justru terjadi secara masif, masal, dan bahkan semi legal, karena justru disponsori oleh para pengawas itu sendiri.

Janganlah menyalahkan siswa karena siswa datang ke sekolah adalah untuk belajar. Belajar yang menurut KKBI adalah “proses perubahan tingkah laku, baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik.”
Dan, janganlah pula menyalahkan soalnya yang terlalu tinggi. 

Dalam sebuah kesempatan pejabat Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional pernah menyakatan bahwa soal matematika SD kelas 6 di Indonesia adalah yang paling mudah se-ASEAN. Bagaimana jika dibandingkan dengan kawasan lain? Bagaimana bila dibandingkan se-Asia? Se-dunia? Wajarlah demikian, sehingga sampai-sampai Human Development Index (HDI) Indonesia merupakan yang paling rendah. Bahkan, katanya berada pada titik nadir, yaitu lebih rendah daripada Vietnam, negara yang belum terlalu lama bangkit dari sisa-sisa reruntuhan perang bersenjata melawan hegemoni Amerika Serikat (AS).

Akibat Menyontek
Bagi yang menyontek ketahuan oleh pengawas dapat dipastikan bagaimana kisah selanjutnya. Bisa dikeluarkan dari ruang ujian dan menanggung malu, dan bahkan lebih fatal lagi adalah adalah didiskualifikasi dan dinyatakan tidak lulus ujian.

Hal ini pernah terjadi pada siswa di sebuah SLTA favorit di Jakarta Timur. Ia adalah siswa yang pintar dan rajin. Ia dikeluarkan dari ruang ujian bahkan tidak diluluskan bukan karena ia menyontek. Tetapi, yang ia lakukan adalah memberi sontekan pada yang lainnya. Bahkan, mestinya guru sebagai pengawas yang memberikan sontekan pada siswanya mestinya jugadikeluarkan dari jabatan atau profesinya, karena ia kontraproduktif dengan usaha-usaha sebelumnya, yaitu menanamkan banyak nilai dan norma bahwa siswa harus memegang kejujuran sekalipun langit akan runtuh.

Akibat lebih jauh ketika seseorang sudah lulus dari lembaga pendidikan maka ia tidak bisa menghadapi persoalan kehidupannya. Mengapa banyak produk sekolah yang menganggur? Jangan-jangan, itu karena penanaman nilai di sekolah mengalami kegagalan.
Baca SelengkapnyaMENYONTEK SEBELUM UJIAN

SETIAP ORANG PUNYA KELEBIHAN


 
Seekor kura-kura terlihat sedang berjalan sendirian di tepi hutan, ia berjalan lamban dan kurang bersemangat. Rupanya ia iri dengan kemampuan si Rusa yang bisa berlari cepat sedangkan ia hanya bisa berjalan lamban sekali. Si rusa mengabarkan bahwa si Raja Hutan sedang kelaparan dan ingin memangsa siapa saja yang ditemuinya. 

Melihat si Kura-Kura yang lamban ia mengatakan, wah kalo si Raja Hutan bertemu denganmu pasti kamu akan menjadi santapannya, karena berlari saja kamu tidak mampu. Mendengar perkataan si Rusa maka Kura-Kura pun minta tolong untuk diajarkan bagaimana cara berlari cepat sehingga bisa terhindar dari ancaman si Raja Hutan.

Rusa pun mengajarkan cara berlari yang cepat untuk menghindar dari terkaman si Raja Hutan. Kura-kura belajar siang dan malam tanpa lelah, namun meskipun berusaha sekeras mungkin tetap saja ia berlari tidak secepat rusa.

Suatu hari, tanpa sengaja si Kura-Kura bertemu dengan si Raja Hutan. Melihat si Raja Hutan yg sedang kelaparan dan siap memangsanya, si Kura-Kura berlari secepat yg ia bisa, namun jalan si Kura-Kura terlihat malah aneh dan si Raja Hutan malah tertarik untuk menangkapnya. Ia pun menangkap dan mempermainkan si Kura-Kura dengan cakarnya yg tajam. Akhirnya si Kura-Kura pasrah dan menarik seluruh anggota tubuhnya ke dalam tempurung sambil berdiam diri menunggu eksekusi si Raja Hutan.

Si Raja hutan berusaha dengan segala cara untuk menghancurkan tempurung Kura-Kura dengan kukunya yang tajam, dan dengan gigitan-gigitannya, namun tempurung itu sangat kuat, kokoh laksana baja. Akhirnya si Raja Hutan menyerah dan meninggalkan Kura-Kura bersama tempurungnya.

Kejadian itu rupanya diamati oleh seekor monyet yang ada di atas pohon. Si Monyet memberitahu Kura-Kura bahwa ia selamat dan si Raja Hutan telah meninggalkannya dengan frustasi. Beruntung kamu Kura-Kura karena kamu mempunyai tempurung yang kuat sebagai pelindungmu, tanpa harus berssusah payah untuk lari atau memanjat pohon seperti kami, ujar si Monyet.

Sobat Blog Hot Motivasi sering kali kita iri akan kepandaian, kelincahan, kesupelan yang dimiliki oleh orang lain, dan kita hanya melihat diri sendiri lambat, tulalit, kere, dllsb. Nah... Gara-gara keluhan kayak begitu, kita sering dibuat lupa oleh kelebihan yang sebenarnya kita miliki, yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain yang lebih cakep, lebih tajir, lebih pintar, lebih alim, dan terlihat lebih segala-galanya dari diri kita.

Sama seperti kura-kura yang sekuat apapun berlari tidak mungkin mengungguli kecepatan lari rusa, diri kita pun telah didesain oleh Allah dengan berbagai kekurangan dan kelebihan, Sob! Bisa jadi kita lemah dan oon banget di bidang Matematika, tapi kita sangat jenius di bidang melukis dan menggambar.
 
Tips Mengetahui Kelebihan Diri
- Bidang apa saja sih yang kita senangi? Sesuatu yang penuh gairah dan semangat kita lakukan. Tanpa harus diminta atau disuruh, kita akan melakukannya secara sukarela tanpa dibayar, bahkan kita mau mengeluarkan uang untuk apa yang kita lakukan. Inilah yang disebut dengan hobi.

- Seseorang yang punya hobi tertentu akan melakukannya dengan sepenuh hati. Misalnya orang yang hobi memelihara tanaman, dia rajin menyiram dan merawat tanaman setiap hari. Dia rela mengeluarkan uang berapapun untuk membeli tanaman, pupuk, alat-alat dan semacamnya. Hobi bisa membawa kebahagiaan dan juga penghasilan. If we do what we love, then money will follow.

- Bertanya kepada orang terdekat! Orang yang cukup tahu diri kita adalah orang terdekat. Bisa orang tua, kakak-adik, saudara, keluarga, atau teman. Merekalah yang tahu tentang diri kita dari kecil sampai dewasa. Jadi mereka sedikit banyak tahu apa potensi diri kita. Terkadang kita tidak menyadari potensi yang kita miliki, perlu orang lain untuk membantu menyadarkan.

- Mencoba hal-hal baru! Begitu banyak yang bisa kita lakukan di dunia ini. Wawasan, pergaulan dan keberanian yang terbataslah yang menghambat kita untuk melakukannya. Kita bisa mencoba hal-hal baru yang belum pernah kita lakukan. Tentu saja yang kita lakukan tidak boleh melanggar hukum yah. Dengan mencoba banyak hal, mungkin kita akan menemukan potensi diri yang selama ini tersembunyi.

- Banyak membaca, melihat dan merasakan. Dengan begitu akan banyak informasi dan pengetahuan yang bertambah. Bacaan dan tontonan yang kita sukai itu bisa jadi adalah sebuah potensi. Jika kita suka membaca perkembangan dunia komputer, internet dan semacamnya. Kita bisa menjadi ahlinya, asalkan terus konsisten untuk menambah pengetahuan.

Potensi diri itu harus digali, sama seperti minyak bumi. Tidak ada minyak yang berada di atas tanah. Kita harus mencari lokasi yang tepat untuk menggali minyak. Kedalamannya pun tidak selalu sama. Ada yang cepat ditemukan, ada juga yang perlu menggali lama karena minyaknya ada jauh di kedalaman.

Tidak ada manusia yang lahir ke dunia langsung menjadi ahli di bidang tertentu. Semua harus diraih dengan proses. Jika kita sudah tahu potensi diri, itulah modal kesuksesan. Jika kita bisa mengembangkan potensi menjadi prestasi, kesuksesan sudah menanti. 

Sobat Blog Hot Motivasi, jangan pernah terfokus pada kekurangan diri, karena itu membuat kita tidak bisa melihat kebaikan yang Allah berikan untuk kita! Segera kenali kelebihanmu, dan jadikan itu sebagai senjata yang membuatmu sukses di dunia serta akhirat kelak, aamiin...
Baca SelengkapnyaSETIAP ORANG PUNYA KELEBIHAN

10 TIPS BANGKIT DARI KEGAGALAN


Sobat Blog Hot Motivasi, setiap manusia pasti pernah merasakan kegagalan, kekecewaan, kemunduran, dan sejenisnya, hayyo jujur... siapa yang seumur hidup belum pernah merasakan apa yang dinamakan gagal, mundur, futur?

Nah, sesungguhnya salah satu perbedaan antara pemenang dan pecundang ada pada sikap dalam merespon kegagalan. Seorang pemenang bukanlah orang yang tidak pernah merasakan kegagalan, namun mereka mampu bangkit dari kegagalan yang dialaminya sekaligus menjadikan peristiwa kegagalan itu sebagai sebuah pelajaran yang berharga. Mereka mampu mengatasi tekanan berat dari peristiwa kegagalannya tersebut.

Sedangkan pecundang melakukan hal sebaliknya, mereka menjadikan kegagalan sebagai kambing hitam alias alasan untuk tidak meneruskan perjuangannya. Aha! Beda sikap banget kan Sob?

Hampir semua orang sukses pernah mengalami kegagalan. Memang sih... mengalami kegagalan itu sangat tidak menyenangkan. Namun di balik kegagalan tersimpan pelajaran yang sangat berharga. Jika seorang mampu mengatasi kegagalan dan bangkit dari kegagalan tersebut, pintu kesuksesan akan semakin terbuka lebar, pola pikir kita pun akan semakin maju dan dewasa dalam menghadapi setiap persoalan.

Makanya, berikut beberapa tips untuk bangkit dari kegagalan, moga bermanfaat:

1. Terima Kenyataan
Tidak banyak orang yang mau mengakui dirinya gagal , makanya banyak yang tidak bisa bangkit dan terus membohongi diriya sendiri. Tidak perlu mencari kambing hitam untuk disalahkan sebagai penyebab kegagalan. Kita sendirilah yang bertanggungjawab atas setiap kegagalan yang terjadi. Menyalahkan situasi atau orang lain hanyalah usaha untuk melarikan diri dari kenyataan. Dengan menerima kenyataan, kita dapat menyusun ulang rencana-rencana baru. Kita harus menyadari bahwa kegagalan adalah bagian dari proses. Dengan menerima kenyataan, masukkan dan saran dari luar dapat kita terima dengan pikiran yang lebih terbuka

2. Kembali ke titik nol
Titik nol adalah saat di mana semangat kita sedang besar-besarnya. Saat itu, begitu banyak ide di kepala kita. Daripada hanya diam meratapi kerugian yang kita derita, lebih baik bawa pikiran dan semangat kita seperti awal mula kita hendak melangkah. Pikirkan kembali hari-hari yang membuat kita bersemangat dan tidak sekedar menunggu untuk segera memulai. Hal ini akan merangsang kita untuk bergerak kembali!

3. Mengintip keberhasilan
Bayangkan hasil akhir jika rencana kita benar-benar dijalankan, dan kita telah meraih kesuksesan. Bayangkan pula berapa banyak orang yang ikut tertolong dengan kesuksesan yang kita capai. Simpan hal tersebut di dalam pikiran kita. Visualisasi seperti ini baik untuk mensugesti diri kita agar tidak putus untuk berusaha, tidak mudah menyerah karena keberhasilan yang akan kita raih bukan untuk diri kita sendiri, lebih luas lagi ada orang-orang yang ikut menikmatinya.

4. Selalu merasa beruntung
Terkadang kita merasa menjadi orang yang paling terpuruk karena gagal melakukan sesuatu. Apalagi kita merasa sudah melakukannya dengan segenap kemampuan dan materi yang kita miliki. Buang jauh-jauh perasaan seperti itu! Lalu tengoklah di sekitar kita, orang-orang yang hidupnya tidak seberuntung kita. Mereka terpuruk dan tidak punya kemampuan apa-apa. Kita memang belum mencapai kesuksesan, tapi kita punya modal untuk sukses, yaitu pengalaman, kemampuan, dan kemauan untuk kembali bangkit.

5. Buat daftar kesuksesan
Buat daftar kesuksesan kita sendiri, tidak peduli kesuksesan besar atau kecil. Jangan sekadar mendata kesuksesan besar dalam hidup. Kesuksesan kecil pun dapat membawa pengaruh yang signifikan. Kegagalan adalah bagian dari pencapaian kemajuan atau pertumbuhan. Dari daftar tersebut kita akan mengetahui bahwa kita pun pernah melakukan keberhasilan meskipun kecil, dan di hari esok kita akan buat keberhasilan yang lebih besar lagi.

6. Terima masukan dari orang lain
Diskusikan apa yang membuat kita gagal dan dengarkan pendapat mereka mengenai hal tersebut! Kita tidak pernah tahu dukungan seperti apa yang kita dapatkan: Mulai dari meredakan rasa putus asa, membangkitkan semangat hingga informasi yang bisa didapat.

7. Menulis jurnal
Jarnie Pennebaker, psikolog dari University of Texas menjelaskan bahwa mencatat kegiatan bisa menunjukkan letak kegagalan kita. Bisa juga membantu menghilangkan rasa kecewa dan stress yang berlangsung. Dengan menuliskan jurnal pribadi, kita juga bisa diingatkan kembali atas kesalahan apa saja yang telah dilakukan di masa lalu dan belajar untuk tidak mengulanginya.

8. Mencari hal baru
Jika kita tidak lagi bersemangat melakukan sesuatu, berhentilah! Lisa Manterfield mengungkapkan bahwa manusia berubah-ubah. Hasrat terhadap pekerjaan seringkali berubah. Luangkan waktu untuk memikirkan langkah dan pastikan kita menyukai apa yang sedang dikerjakan meskipun penghasilannya tidak seberapa. Terkadang kebahagiaan dan rasa nyaman membuahkan hasil kerja yang lebih maksimal.

9. Alihkan kesedihan dengan melakukan hal yang positif
Cobalah alihkan kesedihan, kekecewaan, dan rasa sakit hati dengan menyibukkan diri melakukan hal-hal yang positif meskipun sederhana. Misalnya menyapu halaman rumah, menyiram tanaman di kebun, membaca buku-buku yang menarik, dan lain sebagainya.
Lakukan juga sesuatu yang berharga untuk orang lain. Bantulah orang lain. Layanilah orang lain. Kemudian lihatlah bagaimana kita bisa bermanfaat dan dapat menolong orang lain. Setelah itu berpikir dan merenunglah sejenak betapa kita mampu memberikan banyak manfaat dan dapat menolong banyak orang, sekarang waktunya kita menolong DIRI SENDIRI dari keterpurukan!

10. Yakinkan diri bahwa Kegagalan bukanlah alasan untuk berhenti
Adakah bayi yang langsung bisa berjalan dengan normal? Setiap bayi pernah merasakan jatuh ketika belajar berjalan. Yang membuat bayi pada akhirnya bisa berjalan normal adalah kegigihannya untuk tidak pernah berhenti mencoba berjalan kendati pun seringkali tersungkur. Jadikanlah diri kita layaknya seorang bayi yang baru belajar berjalan, jatuh/ gagal adalah proses pembelajaran sampai kita benar-benar berhasil. Yang terpenting bukan berapa kali kita jatuh melainkan seberapa kuat mental kita untuk kemudian bangkit kembali setelah kejatuhan tersebut.

Sobat Blog Hot Motivasi, optimis dan bersemangatlah dalam menyambut tiap hari yang datang. Kegagalan dan keterpurukan hanyalah masa lalu jika kita tidak melulu mempermasalahkannya! Ada hari cerah yang menanti kita, namun sayangnya hari cerah itu tidak mungkin kita temui jika kita memutuskan untuk berhenti berjalan, berhenti berusaha, berhenti tersenyum, dan berhenti berharap.
Baca Selengkapnya10 TIPS BANGKIT DARI KEGAGALAN

Tips Pintar Membagi Waktu


Sobat Blog Hot Motivasi  pernah nggak merasa bingung membagi waktu? Kerjaan ini belum selesai, pas melihat to-do-list, kok ya masih banyak tugas lain yang harus diselesaikan. Pusssiiing!

Akhirnya tidak jarang kita malah mogok ngapa-ngapain (stress sendiri nggak tahu bagaimana menyelesaikan kerjaan yang masih menggunung).
Nah berikut ini adalah sedikit tips untuk membagi waktu yang efektif, mudah-mudahan bisa berguna:

1. Sesuaikan aktivitas dengan “jam biologis” kita! Ada istilah “orang pagi” atau “orang malam”, yaitu kondisi di mana energi dan konsentrasi seseorang sedang tinggi-tingginya, ada yang berkonsentrasi tinggi kalau sudah malam, ada juga yang justru baru semangat di pagi hari.

Biasanya pada waktu-waktu ini, kerja apa saja cepat selesai. Bila kita bisa menyesuaikan aktivitas kita dengan “jam biologis” ini, insya Allah produktivitas kita bisa makin tinggi Sob!

2. Buat prioritas mana tugas yang harus diselesaikan terlebih dahulu (mana yang lebih penting dan mendesak), dan mana yang masih bisa dikerjakan belakangan! Nah, kerjakanlah tugas sesuai urutan tersebut. Hal ini akan mengurangi panik karena dikejar-kejar deadline!

3. Buat urutan tingkat kesulitan tiap tugas. Biasakanlah mengerjakan yang mudah dulu, supaya kita tidak menjadi frustasi atau menghabiskan terlalu banyak waktu di kerjaan yang sulit.

4. Perhatikanlah apakah seluruh tugas harus kita yang menyelesaikan sendiri, atau sebenarnya bisa kita limpahkan kepada orang lain! Belajarlah untuk mendelegasikan tugas! Jika ada tugas yang bisa dibagikan kepada teman sekelompok atau se-organisasi, percayakan dia untuk mengerjakannya! Jangan mengerjakan semua hal sendirian Sob, jika memang bisa membagi tugas, itu lebih baik!

5.Selalu ingat untuk makan makanan bergizi serta berolahraga agar tubuh tetap bugar dan segar! Kondisi tubuh yang sehat sangat baik dalam menjalankan aktivitas yang padat. Kalau kitanya cepat sakit, lemas, dan punya penyakit kambuhan (misalnya Maag), duuh... bagaimana bisa mengerjakan tugas dengan optimal? Pasti membuat manajemen waktu kita menjadi kacau balau.

6. Konsentrasi dan fokus.
Di setiap mengerjakan tugas, usahakan tetap fokus dan konsentrasi agar kerjaan cepat beres! Jangan memikirkan pekerjaan lain saat mengerjakan sesuatu, ini membuat penyelesaiannya lebih lama.

7. Supaya aliran darah tetap berjalan lancar, istirahatlah selama 5 - 10 menit setiap 30 - 40 menit mengerjakan tugas!

8. Mulailah berkata “tidak” pada hal-hal yang dapat merusak alur rencana pengerjaan tugasmu!

9 Jangan mudah menerima tugas baru! Ukurlah kemampuan kita dan jumlah waktu yang kita miliki, dengan jumlah tugas yang harus diselesaikan. Jika overload... beranilah untuk menolak tugas baru yang diberikan!

Sama dengan flashdisk, diri kita juga memiliki kapasitas maksimal Sob! Flashdisk yang berukuran 8 GB yaa tidak bisa dipaksakan untuk diisi sampai 12 GB. Bahkan kalau kepenuhan kapasitas, bisa-bisa rusak dan lelet kinerjanya looh... 

So, jangan pernah memaksakan diri kita untuk menyanggupi setiap tugas yang diberikan oleh orang lain, bisa jadi kita malah mengecewakan diri sendiri dan banyak orang.

Semoga sukses membagi waktu dan berhasil mengerjakan setiap kewajiban dengan optimal!
Baca SelengkapnyaTips Pintar Membagi Waktu

Tinggalkan Kebiasaan Telat

Telat, jam molor atau jam karet sepertinya sudah menjadi budaya di negara kita. Tapi tahukah Sobat Blog Hot Motivasi kalau telat bisa mengurangi produktivitas kita. Bagaimana tidak, telat 15 menit saja, berarti waktu belajar (kalau masih sekolah) dan waktu kerja (kalau sudah kerja) otomatis juga terpotong.

Buat kamu yang pengen banget berubah. Pengen jadi seorang yang tepat waktu? Nggak mau mainan yang memacu adrenalin lagi? Nih dia tips mengatur waktu yang jitu punya deh (kalau diterapin):

Tapiii, sebelumnya kita perlu tau dulu, apa sih yang menyebabkan kita suka telat dan membuang-buang waktu?

Hidup yang Nggak Teratur, Nggak Rapi, Nggak Bersih dan Nggak Terjadwal!

Percaya nggak? Coba deh perhatiin… Karena nggka punya jadwal dan perencanaan yang bagus, kita sering menganggap enteng sesuatu. Karena nggak rapi, kita terbiasa buat “sibuk nggak menentu” waktu mau pergi kemana.

Tips untuk mengatur waktunya udah kita dapat sebenarnya dalam kalimat besar di atas. Hehe. Walau gitu, yuk kita telusuri lebih lanjut lagi dan lebih panjang lagi!

1. Buat Jadwal
 Kesannya gimana gitu yah. Rada-rada males. Aneh aja. Tapi, bagus banget! Apalagi buat kamu yang suka lupa. Nggak harus dituangkan dalam tulisan, paling nggak rencanain di dalam pikiran kamu sendiri – apa-apa saja sih yang bakal aku lakuin.

Namun, alternatif berikut berharga banget jadi sarana pengingat jadwal kamu:

Kalender hape: Buat pengingat hal-hal penting yang bakal kamu lakuin besok atau beberapa hari mendatang. Ingat! Buat alarm/pengingatnya sekitar 1 jam sebelum jam kegiatanmu itu.

Kalender: Entah kalender dinding atau kalender meja, coretin aja dengan kegiatan-kegiatan yang bakal kamu lakuin.

Buku catatan kecil: Kamu bisa catat PR kamu hari ini, bisa catat kegiatan yang bakal kamu lakukan besok, terus mana yang udah dikerjain tinggal ditandai deh.

2. Rajin-rajin Lihat Jadwal
 Haha. Untuk apa ada jadwal kalau lupa juga dilihat!

3. Perkara Besar Baru Perkara Kecil
 Kalo kamu pernah dengar gini: perkara kecil dulu baru perkara besar. Nah, dalam mengatur waktu, kalimat itu nggak cocok! Malah sebaliknya, kita harus ngedahuluin kegiatan-kegiatan terpenting dulu!

Keseringannya remaja senang banget ngelakuin sesuatu yang menjadi kesukaan kita terlebih dahulu. Yang kasihannya, kesukaan kita itu nggak terlalu penting! Misal nih, kita lebih memilih nonton teve dulu, baru setelah itu ngerjain pe-er. Atau main-main dulu, baru dah ngerjain tugas-tugas rumah.

Bukan dilarang untuk ngelakuin apa yang kita sukai. Tetapi, faktanya kalo kita ngedahului aktivitas-aktivitas terpenting dulu, ntar pas ngerjain sesuatu yang kita sukai, rasanya lega banget, kayak punya banyak waktu!

4. Biasakan Hidup Rapi, Bersih dan Teratur!
 Tahu ngga yang sering banget menyebabkan kita telat atau terlambat? Berbalik dengan yang disebutkan di poin ini, kita sering banget semrawutan. Coba deh ingat-ingat lagi, ketika kita mau pergi, mana udah kepepet, eh ntah itu kunci motor, dompet, tas, kaos kaki dan bahkan sepatu nggak tau letaknya di mana. Terpaksa deh nyari lagi.

5. Terapin!
 Yang paling penting adalah penerapannya! Mulai dari matuhin jadwal, tetapin prioritas sampai hidup bersih, rapi dan teratur. Eits, jangan ada hari pengecualian lho… Ntar bakal kambuh lagi.

Intinya, silahkan diserapin bagus-bagus tulisan besar yang di atas itu. Setelah itu, lakukan kebalikannya yaitu poin-poin yang sudah dijabarin ini

Mari kita contoh bangsa Jepang. Jepang adalah salah satu dari segelintir negara Asia yang sanggup menyaingi Amerika dan Eropa, baik dari segi ekonomi, pendidikan, budaya dll. Mengapa? Salah satu alasannya karena masyarakat Jepang sangat menghargai waktu dan kesempatan. Dalam bekerja, belajar, hingga menghadiri pertemuan, mereka senantiasa tepat waktu. Tepat waktu untuk mulai dan tepat waktu pula untuk berakhir. 

Mereka akan datang sebelum acara dimulai, dan tidak akan beranjak sebelum acara benar-benar berakhir. Waktu yang ada digunakan seefektif mungkin. (Sangat berkebalikan dengan orang Indonesia, yang datangnya telat namun justru berlomba ingin pulang duluan). Dengan memelihara budaya tepat waktu, orang Jepang jadi lebih produktif bekerja dan meraih banyak kesempatan.

So, Siap Buat tidak terlambat Lagi kan? he..he..  ^_^
Baca SelengkapnyaTinggalkan Kebiasaan Telat

Ayo Perbanyak Teman



Sobat Blog Hot Motivasi suka heran nggak, kenapa ada orang yang begitu mudah berteman? Bahkan, ketika sedang menunggu giliran masuk ke ruang dokter, misalnya, tiba-tiba menyadari salah satu teman Sobat sudah mengobrol dengan semua orang di ruang tunggu. Mereka bahkan saling menyebut nama dan ngobrol seolah dengan teman lama. Hmmm, kok bisa sih?

Laura Gilbert, penulis freelance di sejumlah media seperti Maxim, Health, The Knot, dan Stuff, mengatakan ada beberapa hal yang membuat orang mudah berteman dengan orang yang baru dijumpai. Sobat bisa mencuri kiat-kiat yang mereka lakukan, lalu mengubah cara tersebut menjadi sifat-sifat diri Sobat yang alami.

1. Tersenyum dan melambaikan tangan
Apa salahnya melontarkan senyuman lebih dulu pada orang yang sedang berpapasan dengan kita? Gengsi, karena orang itu lebih junior di sekolah atau kampus? Buang jauh-jauh pikiran tersebut. Nggak perlu takut bila kita memberi pesan ingin ngobrol dengannya, atau ingin tahu siapa dia. Awali dengan senyum, lambaikan tangan, anggukkan kepala, apa saja yang memberi kesan kita adalah orang yang ramah.

Bila bertemu seseorang yang belum dikenal, memberikan senyum juga akan membuatnya tahu bahwa ia boleh bercakap-cakap dengan kita. Coba cara ini setiap kali keluar dari rumah. Misalnya, pada orang yang biasa kita temui di bis atau kereta komuter, ibu-ibu di sebelah rumah yang sedang ngeriung, bahkan pada anak kecil yang sedang bermain di lapangan dekat rumah. Setelah terbiasa melontarkan senyum, hal ini akan menjadi kebiasaan baru yang terjadi secara alami. Coba deh!

2. Membuka pembicaraan
Lagi-lagi, apa salahnya berbicara lebih dulu pada orang yang belum kita kenal? Setiap orang bisa saja menjawab pertanyaan, atau memberi respons pada komentar seseorang, tapi orang yang mudah berteman adalah yang biasa mengajak bercakap lebih dulu.

Menurut Susan RoAne, penulis “How to Create Your Own Luck” and “What Do I Say Next”, rahasia orang yang mudah berteman adalah menganggap hal-hal di sekitarnya sebagai peluang untuk mulai berbicara, dan bukannya menunggu disapa.

3. Gunakan pertanyaan terbuka
Ngomong-ngomong, apa sih yang bisa menjadi bahan pembicaraan dengan orang yang baru kita kenal? Cari topik yang sama-sama Sobat ketahui atau Sobat rasakan di sekitar. Misalnya, soal cuaca yang panas, atau billboard iklan yang menampakkan wajah bintang Korea favorit Sobat. Atau, topik yang sedang hangat dibicarakan di siaran tivi, misalnya, semakin boomingnya boyband serta girlband Korea.

Agar pembicaraan tidak sekadar menjadi basa-basi, tanyakan pendapat teman baru kita itu. Lemparkan sebuah pertanyaan yang jawabannya akan lebih panjang daripada sekadar "ya" dan "tidak". Misalnya, Sobat sedang jalan-jalan di Mall. Ketimbang hanya mengatakan, "Waduh, mahalnya pasmina ini...", lebih baik tunjukkan kepedulian kita dengan mengatakan, "Ya ampun, pasmina kayak gini aja harganya 100 ribu? Apanya yang bikin mahal, ya? Memangnya ini merek terkenal apa?"

4. Berhenti bicara pada waktunya
Nggak ada satupun orang yang senang mendengarkan orang lain yang hanya membicarakan dirinya sendiri. So, Sobat harus tahu kapan harus berhenti dan memberi kesempatan orang lain berbicara. Jperlu diingat juga bahwa setiap orang pasti senang bila dianggap memiliki pengetahuan yang luas.

Bila suatu saat berkesempatan membuka obrolan dengan seseorang yang baru Sobat kenal, lontarkan sedikitnya tiga pertanyaan. Hal itu akan memberikan celah pada orang lain untuk terbuka pada kita dan merasa dihargai. Ketika mereka merasa dihargai, mereka pasti akan berusaha ngobrol lebih banyak bersama kita.

5. Tidak Pilih-Pilih Teman
Terkadang orang kaya akan merasa risih jika bergaul dengan orang-orang miskin, orang yang tidak berpendidikan, anak jalanan, dsb. Jangan ragu berteman dengan tukang bakso, tukang ojek, ibu-ibu, nenek-nenek, anak kecil, penjaga warung, tukang sampah, tukang sayur, satpam, dsb karena mungkin suatu saat kita membutuhkan bantuan mereka.

6. Aktif Kegiatan Sosial Dan Membantu Sesama
Rajin-rajinlah ikut shalat berjamaah di masjid atau mushola di sekitar rumah kita. Jika ada kerja bakti di lingkungan tempat tinggal sebaiknya Sobat ikut ambil bagian. Selain itu juga ada acara-acara sosial lain yang sangat baik untuk diikuti seperti karang taruna, forum remaja masjid, panitia perlombaan peringatan 17 Agustus-an, dan masih banyak lagi lainnya. Jangan sungkan membantu secara langsung tetangga, teman, saudara, dll yang sedang kesusahan karena mereka akan merasa senang sekali jika ada yang membantu dan mereka pun akan sangat senang jika dapat membantu kita di kemudian hari.

7. Sopan Santun, Ramah, Rendah Hati Dan Mengalah
Dalam bersosialisasi kita akan senang jika orang lain sopan, ramah, rendah hati, dsb. Begitupun dengan orang lain yang sudah pasti akan senang hati dapat berteman dengan orang yang memiliki sifat-sifat di atas. Sotoy, narsis, sombong, membual, kikir, munafik, dll adalah sifat-sifat yang akan menimbulkan nilai negatif di mata orang lain sehingga mereka akan enggan untuk berteman akrab dengan kita serta menghasilkan antipati di mata orang-orang.

8. Jangan Membuat Musuh
Ini dia yang paling penting, Sob. Hindari sifat-sifat yang dapat menghadirkan musuh ke hadapan kehidupan kita seperti iri, dengki, sombong, congkak, angkuh, sok berkuasa, sok kaya, munafik, pelit, culas, egois, keras kepala, dsb. Selain itu hindari minuman keras, narkoba dan kawan-kawan agar terhindar dari dijauhi orang. Ramah, santun, rendah hati, mengalah, dll dapat menghindarkan kita dari permusuhan. Selesaikan segala masalah yang ada dengan tuntas secara baik-baik agar tidak berkepanjangan dan menimbulkan permusuhan.

Berbahagialah yang mempunyai banyak teman dan sahabat. Pasalnya, beberapa penelitian terbaru menemukan bukti bahwa menikmati kehidupan sosial yang aktif dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Para ilmuwan mempercayai bahwa menghabiskan waktu bersama teman atau sahabat akan membuat hidup lebih sehat baik secara mental maupun fisik.  

Okeh, demikian beberapa tips-nya. Mudah-mudahan kita semua berhasil mendapatkan teman sebanyak-banyaknya. Bukan cuma eksis di dunia maya, tapi buktikan di dunia nyata. Ok! ^__^
Baca SelengkapnyaAyo Perbanyak Teman

Makin Sukses Dengan Kecerdasan Emosi



Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang juga dikenal dengan sebutan “EQ”), dikenalkan melalui pasar dunia. Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang untuk mengatasi dan menggunakan emosi secara tepat dalam setiap bentuk interaksi lebih dibutuhkan daripada kecerdasan otak (IQ) seseorang.
Berikut ini contoh nyata bagaimana emosi bisa mengubah segala keterbatasan menjadi hal yang luar biasa….

Seorang miliuner kaya di Amerika Serikat, Donald Trump, adalah contoh apik dalam hal ini. Di tahun 1980 hingga 1990, Trump dikenal sebagai pengusaha real estate yang cukup sukses, dengan kekayaan pribadi yang diperkirakan sebesar satu miliar US dollar.

Dua buku berhasil ditulis pada puncak karirnya, yaitu “The Art of The Deal dan Surviving at the Top”. Namun jalan yang dilalui Trump tidak selalu mulus…

Trump yang sangat tergantung pada bisnis propertinya ini harus menanggung hutang sebesar 900 juta US Dollar! Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi kebangkrutannya. Beberapa temannya yang mengalami nasib serupa berpikir bahwa inilah akhir kehidupan mereka, hingga benar-benar mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Di sini kecerdasan emosi Trump benar-benar diuji. Bagaimana tidak, ketika ia mengharap simpati dari mantan istrinya, ia justru diminta memberikan semua harta yang tersisa sebagai ganti rugi perceraian mereka. Orang-orang yang dianggap sebagai teman dekatnya pun pergi meninggalkannya begitu saja. Alasan yang sangat mendukung bagi Trump untuk putus asa dan menyerah pada hidup. 

Namun itu tidak dilakukannya. Trump justru memandang bahwa ini kesempatan untuk bekerja dan mengubah keadaan. Meski secara finansial ia telah kehilangan segalanya, namun ada “intangible asset” yang tetap dimilikinya. Ya, Trump memiliki pengalaman dan pemahaman bisnis yang kuat, yang jauh lebih berharga dari semua hartanya yang pernah ada!

Apa yang terjadi selanjutnya?
Fantastis, enam bulan kemudian Trump sudah berhasil membuat kesepakatan terbesar dalam sejarah bisnisnya. Tiga tahun -->, Trump mampu mendapat keuntungan sebesar US$3 Milliar. Ia pun berhasil menulis kembali buku terbarunya yang diberi judul “The Art of The Comeback”
.
Dalam bukunya ini Trump bercerita bagaimana kebangkrutan yang menimpanya justru menjadikannya lebih bijaksana, kuat dan fokus daripada sebelumnya. Bahkan ia berpikir, jika saja musibah itu tidak terjadi, maka ia tidak akan pernah tahu teman sejatinya dan tidak akan menjadikannya lebih kaya dari yang sebelumnya. Luar biasa bukan?  

Kecerdasan Emosi memberikan seseorang keteguhan untuk bangkit dari kegagalan, juga mendatangkan kekuatan pada seseorang untuk berani menghadapi ketakutan.
Tidak sama halnya seperti kecerdasan otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir pada setiap orang dan bisa dikembangkan.

Terus, gimana sih cara jitu mengasah kecerdasan emosi? Berikut sedikit pemaparan tentang ketrampilan dalam mengasah dan meningkatkan kecerdasan emosi:

1. Kenali emosi diri
Untuk mengenali emosi diri sendiri, coba identifikasi apa yang sesungguhnya kita rasakan. Setiap kali emosi tertentu muncul dalam pikiran,kita harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Berikut adalah beberapa contoh pesan dari emosi: takut, sakit hati, marah, frustasi, kecewa, rasa bersalah, dan kesepian.

2. Lepaskan emosi negatif
Pahami dampak emosi negatif terhadap diri sendiri. Misalnya jika kita mudah marah dan frustasi dapat merusak hubungan dengan teman. Jika stres,kita tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Karena itu jika tengah emosi karena suatu masalah, tahan keinginan untuk marah, buang emosi agar jangan sampai meledak. Sehingga orang-orang tidak akan terkena dampak negatif dari emosi negatif kita. Tenangkan diri kemudian cari solusi dalam keadaan yang lebih nyaman.

3. Kelola emosi
Saat berbagai emosi melanda pikiran, cobalah kendalikan ia. Usahakan agar emosi tidak membuat kita melakukan tindakan destruktif. Kemudian ketahuilah pesan yang disampaikan emosi dan yakinkan bahwa kita mampu menangani segala macam persoalan yang akan dihadapi. Jangan mengambil keputusan dalam keadaan emosi karena hasilnya tidak akan obyektif. Ingat Sob, kemampuan mengelola emosi merupakan bentuk pengendalian diri yang paling penting dalam manajemen diri. Karena sesungguhnya kitalah yang harus mengendalikan emosi bukan sebaliknya.

4. Motivasi diri sendiri
Dengan pengendalian emosi yang baik, kita dapat memotivasi diri dalam melakukan sesuatu. Dengan motivasi diri akan memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang bisa memotivasi dirinya sendiri cenderung lebih produktif dan efektif setiap mengejakan apapun.

5. Kenali emosi orang lain
Bukan cuma memahami dan mengenali emosi sendiri, kita juga harus mengenali emosi orang lain. Dengan demikian kita akan mudah memahami orang lain. Karena memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain, ketrampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain di sekeliling kita.

6. Kelola emosi orang lain
Semua hubungan sebagian besar dbangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antar manusia. Ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang hebat jika kita dapat mengoptimalkannya. Semakin tinggi kemampuan kita mengelola emosi orang lain semakin mudah pula untuk bekerja sama membangun kesuksesan.

7. Memotivasi orang lain
Ketrampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari ketrampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Ketrampilan ini merupakan bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi, dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerjasama tim yang tangguh dan andal.

Jangan lupa juga Sob, manusia merupakan mahluk emosional. Jika kita dapat meningkatkan kecerdasan emosi, akan mudah untuk mencapai tujuan hidup. Bagi yang sudah memiliki kecerdasan intelegensia, lengkapi kecerdasan itu dengan kecerdasan emosi sehingga jalan untuk menuju sukses pun semakin mulus. Percaya deh!
Baca SelengkapnyaMakin Sukses Dengan Kecerdasan Emosi

Membangkitkan Semangat Berorganisasi



Kita sebagai remaja selalu ingin menjadi pusat perhatian. Sebab dengan menjadi pusat perhatian kebutuhan aktualisasi diri kita, serasa telah terpenuhi. Demikian pula jika kita berada di lingkungan sekolah. Sering kali kita berlomba-lomba dengan segala cara untuk menarik banyak perhatian, salah satunya dengan menjadi idola remaja sekolah.

Untuk menjadi idola remaja sekolah dapat dilakukan beberapa cara, seperti memiliki prestasi akademik terbaik, menjaga penampilan menjadi yang tertampan atau tercantik di sekolah, atau dengan aktif mengikuti kegiatan sekolah. Salah satu kegiatan sekolah yang banyak memberikan manfaat bagi kita adalah kegiatan ekstra kurikuler

Di setiap sekolah biasanya terdapat ekstrakurikuler, yaitu organisasi-organisasi yang mewadahi kegiatan para siswa. Penting gak sih keberadaan organisasi-organisasi itu, mengingat aktifitas belajar kita saja sudah terasa melelahkan?

Organisasi eksrtrakurikuler ini tentu saja ada manfaatnya. Kalau mubazir, mungkin sekolah sudah menutup kegiatan-kegiatan itu. Salah satu manfaat eksrtrakurikuler adalah wadah kita berlatih berorganisasi. Berorganisasi itu perlu lho...

Sebut saja namanya Andi, lulus kuliah dengan nilai yang membanggakan. Dengan nilai itu, ia mudah diterima kerja. Tapi masalah mulai muncul. Andi agak gagap dengan struktur organisasi perusahaan. Andi juga tidak terbiasa dengan perdebatan di rapat-rapat kerja. Maklum, selama kuliah dan sekolah, Andi tidak pernah mengikuti organisasi apa pun.

Lain lagi ceritanya dengan Heri. Nilainya memang biasa saja. Mungkin Heri bukan profile yang bagus untuk menggambarkan seorang mahasiswa yang punya kemampuan membagi waktu antara belajar dengan berorganisasi. Ya, Heri seorang organisatoris di kampusnya. Tapi, pengalaman organisasinya membawa manfaat. Saat wawancara kerja, ia sudah terbiasa mengungkapkan pikiran dan pendapatnya secara verbal di depan umum. Wawancara berjalan lancar dan mengesankan. Di dunia kerja, ia tidak canggung menghadapi struktur organisasi dan rapat-rapat kerja. Dan saat ia diangkat menjadi supervisor, ia mampu memimpin bawahannya dengan baik.

Ilustrasi di atas memang tidak mewakili seluruh orang yang pernah berorganisasi atau pun tidak. Ada juga orang yang tetap luwes walau pun tidak ikut organisasi di sekolah/kuliahnya. Ada juga orang yang masih canggungan walau punya pengalaman berorganisasi. Tapi ilustrasi di atas bisa menjelaskan bagaimana manfaat berorganisasi.

Nah, apa saja manfaat dari berorganisasi?

1. Menyalurkan Minat dan Bakat
Kalau kamu hobi olahraga, tidak ada salahnya kamu ikut organisasi keolahragaan. Juga kalau kamu suka dan bercita-cita menjadi peneliti, kamu bisa coba masuk Kelompok Ilmiah Remaja. Kalau kamu suka dengan dunia kerelawanan, kamu bisa ikut Palang Merah Remaja. Atau kalau kamu suka dengan alam bebas, kamu bisa ikut organisasi pecinta alam. Semua organisasi ini mewadahi minat dan bakat kamu. Tentu saja minat dan bakat yang ditampung adalah minat dan bakat yang positif. Ayo, coba gali, adakah minat dan bakat kamu yang sesuai dengan organisasi eksrtrakurikuler di sekolah?

Dan jangan lupa, setiap orang punya bakat masuk menjadi orang yang baik. Setiap orang punya minat untuk masuk surga. Rohani Islam siap menampung minat dan bakat kamu itu. Apa pun organisasi yang kamu ikuti di sekolah, pastikan kamu juga ikut Rohis.

2. Ajang Bersosialisasi
Gaul bukan berarti kamu suka jalan-jalan ke mal, cafe, atau tempat nongkrong lain. Kamu aktif di organisasi, bertemu dengan teman-teman se-ide dan se-perjuangan, suka berkumpul dengan mereka mencurahkan gagasan-gagasan yang hebat, maka kamu adalah anak gaul yang sejati.

Karena manusia itu makhluk sosial, maka kita membutuhkan manusia yang lain. Di organisasi lah kita bisa menemukan manusia yang "kita butuhkan". Mungkin manusia itu adalah orang yang bisa menjadi teladan kita, mungkin manusia itu adalah tempat curhat kita, atau manusia itu tempat kita meminjam uang. Apa pun kebutuhan itu, kita butuh manusia lain.

Alangkah indahnya kalau kawan-kawan tempat kita bersosialisasi adalah orang-orang yang sholeh atau orang-orang yang punya semangat menimba ilmu keislaman, seperti di Rohis. “Seseorang dapat dinilai dari kadar agama temannya, oleh karena itu hendaknya salah satu dari kalian meneliti dahulu siapa yang akan ia jadikan teman.” (HR. al Hakim)

3. Belajar Menjadi Pemimpin, Bekerjasama, dan Tanggung Jawab
Dalam organisasi, ada pembagian tugas. Tugas itu bisa sebagai pemimpin, atau sebagai bawahan. Bila kita ditunjuk menjadi pemimpin - entah itu ketua umum atau ketua departemen, kita akan mendapat pengalaman belajar memimpin yang sangat berharga dalam organisasi eksrtrakurikuler. Kita belajar mengatur manusia yang punya watak berbeda-beda. Memadukan mereka dengan berbagai wataknya untuk mencapai tujuan. Sebuah seni tersendiri. Bila kita sebagai bawahan, maka kita bisa belajar patuh dan menunaikan tugas dengan benar. Apa pun posisi kita, kita belajar bertanggung jawab atas peran yang telah ditentukan untuk kita.

Organisasi tentu membutuhkan kerjasama yang kompak. Kita belajar bagaimana bekerjasama, mencurahkan ide, dan menjalankan keputusan musyawarah dalam organisasi. Bila kita selama ini hanya mengenal kerjasama pada saat ujian, cobalah belajar kerjasama yang baik dalam organisasi.

4. Merangsang Kreatifitas
Tiap organisasi punya tujuan. Untuk mencapai tujuan, dibutuhkan kreatifitas dari para anggotanya. Selain itu, tugas yang diberikan pada kita pun butuh kreatifitas untuk menuntaskannya. Dalam organisasi lah kita belajar kreatifitas yang benar, bukan kreatifitas buruk seperti melakukan manuver mencontek yang jitu saat ujian.

5. Belajar Memiliki Visi, Misi, dan Perencanaan
Visi Misi? Apakah kita akan menjadi caleg? Yah... masa depan orang hanya Allah swt yang tahu. Tapi visi misi itu bukan cuma janji gombal para caleg. Setiap orang perlu memiliki visi misi dan perencanaan dalam hidupnya. Pernah membaca novel Ayat-Ayat Cinta? Di situ diceritakan bahwa sang tokoh, Fahri, memiliki perencanaan yang matang dalam hidup dan perencanaan itu dipetakan dengan apik dan ditempel di dinding kamarnya. Coba lah memiliki perencanaan dalam hidup, siapa tahu bisa bertemu gadis kaya orang Jerman di KRL Jabotabek.

Saat organisasi akan melakukan penggantian pengurus, biasanya calon ketua akan ditanya apa visi misinya. Penting untuk mengetahui visi misi sang calon, karena dari situ akan diketahui kemana organisasi akan di bawa bila calon itu terpilih. Selain itu juga bisa mengukur kecerdasan si calon.

Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Misi adalah langkah-langkah untuk mencapai visi.

Begitulah manfaat positif dari berorganisasi. Ada berbagai manfaat lain yang akan pembaca rasakan sendiri.

Tapi ingat, untuk bisa aktif mengikuti seluruh kegiatan eskul di sekolah, kita harus pintar-pintar membagi waktu agar pelajaran sekolah tidak terganggu. Sebab, bisa-bisa eskul justru menjadi kambing hitam atau alasan untuk malas mengikuti kegiatan eskul akibat letih. Untuk bisa tetap aktif, paling tidak harus mampu menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh sehingga segala aktifitas bisa dilakukan dengan baik. “Kita juga dapat melakukan setiap tanggung jawab yang diberikan baik di kelas, maupun di luar kelas seperti tanggungjawab berorganisasi. Jangan sekali-kali menyalagunakan organisasi khususnya untuk kepentingan pribadi.

Tips jitu untuk membagi waktu berorganisasi dan belajar:
1. Bagi waktu
Buat jadwal kegiatan rutin. Misalnya, pada jam sekolah usahakan waktu belajar tidak terganggu oleh kegiatan organisasi.\

2. Posisi menentukan
Cari posisi diorganisasi yang tidak terlalu berat tugasnya dan pastinya sesuai dengan bidangmu.

3. Optimis berorganisasi
Ingatkan dirimu, kalau organisasi itu bukannya tidak penting. Ingat! Dengan berorganisasi kamu bisa terlatih untuk bersosialisasi dengan orang lain.

4. Ilmu oke, skill Organisasi Oke
Tamat sekolah, pastinya kamu tidak akan canggung lagi terhadap dunia keorganisasian, Seperti ketika kamu melanjutkan ke perguruan tinggi.

Sudah Siap Buat Berorganisasi Sekarang kan, Sob? ^_^
Baca SelengkapnyaMembangkitkan Semangat Berorganisasi

Yang Muda Yang Berwirausaha

Sobat Blog Hot Motivasi... profesi sebagai wirausahawan selama ini belum begitu terlalu memikat generasi muda seperti kita. Iya, kan? Saat ditanya apa cita-cita kita, kebanyakan menjawab ingin jadi insinyur atau dokter. Jarang sekali yang sejak awal bercita-cita ingin menjadi seorang wirausahawan.

Kondisi ini disebabkan karena kancah wirausaha atau dunia bisnis masih jauh dari kehidupan remaja apalagi anak-anak. Kita tidak tahu atau belum tahu indahnya kancah wirausaha, sebab selama ini lingkungan yang ada memang kurang kondusif. Kita berangan-angan menjadi dokter atau insinyur, karena profesi tersebut dinilai sebagai profesi hebat dan menjanjikan imbalan finansial yang melimpah.Wajar saja jika generasi muda jarang sekali yang memiliki cita-cita akan terjun ke belantika wirausaha.

Padahal apabila kita tahu bagaimana indahnya berwirausaha, maka kita akan lebih memilih jadi wirausahawan dibanding menekuni profesi lain. Lebih lagi dalam kondisi ekonomi serba sulit seperti sekarang ini. Di saat kondisi ekonomi di negeri ini terpuruk, banyak profesi yang semula mampu mendatangkan finansial bagus ternyata dalam perkembangannya justru bagai telur di ujung tanduk. Sebab jadi karyawan di sebuah instansi, ternyata belakangan rawan terkena pemutusan hubungan kerja alias PHK. 

Bahkan instansi yang selama ini masuk kategori “basah” karena gaji karyawannya rata-rata tinggi, yang semula dikira sangat mantap, juga tetap rentan PHK. Makanya, wirausaha lah satu-satunya profesi mandiri, yang tidak kenal terhadap ancaman PHK. Mereka yang terjun di sektor wirausaha, sepanjang mau untuk bisa menekuninya terus, tidak ada yang bisa menjatuhkan vonis PHK kecuali dirinya sendiri.
Sebab seorang wirausahawan bisa bertindak sebagai karyawan sekaligus manajer dan owner bagi usahanya, sehingga maju atau mundurnya usaha tersebut tergantung dari kesungguhan yang bersangkutan. Jika kancah bisnis tersebut dijalani dengan tekun, kerja keras, penuh semangat dan tidak mudah putus asa, niscaya usaha tersebut pasti akan meraih sukses.

Nah, setelah melihat prospek dunia wirausaha, maka sudah saatnya kita mulai melatih diri menjadi seorang wirausahawan. Jiwa entrepreneur perlu kita tanamkan sejak dini, agar kelak bisa menjadi wirausahawan yang andal. Hal ini pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Pada usia 8 tahun, beliau sudah berkiprah menggembalakan kambing. Lepas dari profesi sebagai penggembala kambing, Nabi Muhammad lantas terjun sebagai pengusaha yang selalu jujur dan amanah. Bahkan pada saat usianya baru 12 tahun, beliau sudah mampu berdagang hingga ke manca Negara, yakni ke Syiria. 

Yang paling penting, dalam berdagang Nabi selalu jujur. Pantas kalau beliau diberi gelar Al-Amin atau orang yang patut dipercaya oleh masyarakat Quraisy.
Lantas, apa saja sih bekal untuk menjadi seorang wirausaha muda yang sukses? Apakah cukup dengan modal berani dan nekat? Untuk memulai dan menyemangati diri, dua itu cukup sih, Sob, hanya saja masih ada beberapa bekal yang diperlukan, seperti kegigihan dan tidak mengenal putus asa dalam berusaha.

Berikut beberapa kiat dan bekal sebelum menjadi enterpreneur sukses:
  1. Memiliki Sikap Mental Positif
    Salah satu kiat sukses dalam berwirausaha atau menjadi enterpreneur adalah sikap mental positif yang melekat pada diri seorang enterpreneur. Sikap mental adalah cara mengekspresikan atau mengkomunikasikan suasana hati kepada orang lain. Jika sikap mental kita positif, maka kita disebut sebagai orang yang memiliki sikap mental positif. Sebaliknya jika ekspresi kita kepada orang lain negatif, maka kita memiliki sikap mental negatif. Sikap mental positif merupakan sikap mutlak dan menonjol yang harus dimiliki seorang enterpreneur. Dunia wirausaha adalah dunia relasi sehingga sikap mental positif sangat mendukung kesuksesan berwirausaha.

2. Memiliki Mimpi dan berusaha mewujudkan
Mimpi adalah dasar seseorang dalam menjalankan kegiatan wirausaha. Seorang enterpreneur memulai kegiatan berwirausaha dari mimpi-mimpi dan harapan yang tinggi., yang dalam bahasa manajemennya disebut visi.
Mimpi merupakan sesuatu yang seakan-akan tidak mungkin dicapai. Mimpi akan sesuatu yang bersifat ideal tetapi juga memiliki kemauan untuk mewujudkan menjadi dasar kesuksesan seorang enterpreneur. Namun, meski memiliki mimpi yang tinggi, seorang enterpreneur tidak lupa melakukan tindakan nyata, tidak sekedar berangan-angan. Karena mimpi dan rencana besar saja tidak cukup bagi seorang enterpreneur, ia harus diikuti dengan tindakan nyata.

3. Strategi Sukses
Banyak orang sukses di sekitar kita dan banyak teori serta rahasia agar orang menjadi sukses. Enterpreneur selalu belajar dari kesuksesan dan kegagalan orang lain. Berwirausaha tidak mengenal kata berhenti belajar, dan sudah sepatutnya kegagalan orang lain kita jadikan masukan agar tidak terulang pada usaha kita. Juga kesuksesan orang lain bisa dikembangkan menjadi kesuksesan bagi diri kita. Strategi untuk mengembangkan bisnis bisa berangkat dari adopsi dan perubahan strategi sukses bisnis orang lain.

4. Menerima Kegagalan
Tidak ada orang sukses yang tidak gagal sebelumnya. Waktu seorang anak kecil belajar naik sepeda, berapa kali dia terjatuh sebelum akhirnya dia bisa naik sepeda? Tapi setiap kali dia terjatuh, pernahkan dia menganggap bahwa ia telah gagal? Jawabannya tentu tidak!
Tidak pernah ada “Konsep Kegagalan” dalam kamus anak belajar naik sepeda, yang dilakukan adalah terus mencoba dan belajar. Begitupun dengan usaha menjadi enterpreneur, kegagalan bukan menyurutkan semangat tetapi justru menjadi pemicu untuk menjadi lebih baik. Jadi terimalah kegagalan, tapi jangan membuat berputus asa.

5.Doa
Tidak ada yang memiliki kuasa yang lebih tinggi kecuali kuasa dari Allah. Jika Ia menghendaki kita berhasil, maka kita akan berhasil. Tetapi kita dianjurkan untuk meminta keberhasilan itu, dan janji-Nya akan mengabulkan permohonan hambanya. So, berdoa yang banyak biar usaha kita makin sukses.

Di atas itu semua, sudah sepatutnya kita bisa belajar dari kesuksesan David Kinch, juru masak sekaligus pemilik sebuah restoran di California. Restoran David Kinch yang bernama Manresa merupakan salah satu dari 50 restoran terbaik di dunia. Dalam sebuah interview dengan San Jose Mercury News, Kinch menjelaskan bagaimana ia memulai membangun bisnisnya di sebuah restoran New Orleans di usianya yang baru 15 tahun. Kinch menjelaskan bahwa ketika memulai bisnisnya pertama kali, dia sangat mencintai pekerjaaannya.

Di sinilah pentingnya passion dalam berbisnis, adalah untuk merekatkan antara diri sang entrepreneur dan bisnis yang tengah dijalaninya. Memang kita tak bisa memilih untuk menekuni bisnis apa yang kita jalani, terkadang pertimbangan finansial menjadi alasan utama mengapa kita memilih satu bisnis ketimbang yang lain. Yang tergambar dari seluruh wirausaha sukses adalah bahwa mereka menjalankan bisnis dipengaruhi oleh semangat dan keyakinan teguh mereka mengenai apa yang mereka hasilkan.

Mereka, para wirausahawan sukses tersebut lebih memilih bisnis yang sesuai dengan minat mereka ketimbang memaksakan diri melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai. Misalnya saja saat ini sedang trend bisnis pakaian online yang melibatkan situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Daripada ikut-ikutan terjun ke bisnis pakaian yang kita tidak sukai, mungkin bisa mencoba sesuatu yang kita minati sebelumnya. Untuk yang menyukai dunia sastra dan memiliki koleksi buku-buku lama, maka kenapa tidak menjadikannya uang dengan menjualnya apabila sudah tak memerlukannya lagi.

Mungkin sekarang yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana menemukan minat atau passion tersebut?Beberapa ahli mempercayai hanya dengan mengikuti minat dan bakatlah, seseorang dapat menggali kemampuannya yang terbaik. Menurut Bill Strickland, seorang penulis buku ”Make the impossible possible” mengatakan bahwa dia belum pernah mendapati sebuah kehidupan yang berjalan demikian baik tanpa dilandasi dengan passion.

Jika kita memilih untuk menjalani sebuah bisnis atau franchise hanya karena teman kita meraih kesuksesannya di bisnis tersebut, maka kita melakukan kesalahan besar. Jangan pernah melihat kesuksesan orang lain dalam memilih bisnis apa yang akan kita jalankan. Pilihlah berdasarkan apa yang kita suka dan tentunya harus diperhitungkan dengan sangat rasional. Di sinilah diperlukan tujuan bisnis dan business plan yang telah tersusun dengan sangat jelas. Sekali lagi passion tetaplah landasan utama ketika kita menjalani sesuatu baik itu bisnis maupun aktivitas lainnya dalam kehidupan.

Jangan pernah menyerah untuk apa yang kita telah lakukan karena kesuksesan itu takkan datang semerta-merta. Dalam berwirausaha, semua harus dilalui dengan kerja keras dan tantangan. Yang perlu diingat adalah mulailah dengan sesuatu yang kita, maka insya Allah keuntungan akan mengalir dengan sendirinya.

Semangat berwirausaha, Sob! ^___^
Baca SelengkapnyaYang Muda Yang Berwirausaha

13 JURUS MENGHILANGKAN KEBIASAAN BURUK


Sobat Blog Hot Motivasi, pernah mengalami kesulitan melawan kebiasaan buruk? Entah berapa kali berniat untuk mengubah diri, menghapus kebiasaan buruk, namun terhenti di tengah jalan begitu saja.

Menghilangkan kebiasaan buruk memang tidak gampang, Sob. Namun juga tidak sesulit yang kita bayangkan. Masalahnya adalah kita terkadang tidak benar-benar percaya apakah kebiasaan buruk itu bisa dihilangkan dan dihentikan selama-lamanya dalam diri kita.

Berikut merupakan 13 jurus yang dapat dipraktekkan untuk memusnahkan kebiasaan buruk yang sering kita perbuat:

1. Percaya Kita Bukanlah Kebiasaan Buruk KitaUntuk bisa menghilangkan kebiasaan buruk, terlebih dahulu kita harus percaya bahwa kita bukanlah orang yang punya kebiasaan buruk seperti itu. Logikanya, ketika kita yakin bahwa diri kita adalah kebiasaan buruk kita, maka kita akan berpikir “memang itulah saya! kalo saya mencoba untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu maka saya tidak menjadi diri sendiri! saya tidak bisa!”

Tapi kalau kita yakin bahwa kita bukanlah kebiasaan buruk kita, maka kita akan berpikir, “Saya bukan orang yang seperti itu! saya akan melakukan segala cara untuk bisa menghilangkannya!”

2. Percaya Bahwa Itu Bukan “Kebiasaan”
Sebenarnya mengatakan bahwa itu adalah “kebiasaan buruk” akan memperkuat melekatnya hal itu pada diri kita. Kata “kebiasaan” sudah tertanam di benak semua orang sebagai sesuatu yang teramat sulit untuk diubah/dihilangkan. Maka kita perlu mengganti kosa kata kita. Jangan mengatakan “kebiasaan”. Lebih baik katakan “sesuatu yang tidak baik” atau “kekhilafan”. Tujuannya adalah untuk mengubah persepsi otak kita bahwa kita pasti bisa dan harus segera bisa menghilangkannya.

3. Asosiasikan Penderitaan Dan Kejelekan!Anthony Robbins, motivator no. 1 sejagad, mengatakan hanya ada 2 hal yang mempengaruhi kehidupan manusia secara keseluruhan, yakni kesenangan dan kepedihan. Alasan mengapa seseorang melakukan apa yang mereka lakukan dan menghindari apa yang tidak mereka lakukan adalah 2 hal ini. Karena mereka ingin mendapatkan kesenangan dan ingin menghindari kepedihan.

Nah, kebiasaan buruk terjadi karena kita menghubungkan kebiasaan buruk itu dengan kesenangan yang akan kita dapatkan. Misalnya merokok. Semua perokok, pasti lebih cenderung memikirkan kesenangan dari merokok. Bukan penderitaannya. Nah, untuk menghilangkan kebiasaan buruk merokok atau apapun yang lainnya, hubungkanlah kebiasaan buruk itu dengan kepedihan dan penderitaan.

4. Fokus Pada Diri KitaKalau kita percaya kita bukanlah kebiasaan buruk kita, berarti kita adalah kebiasaan baik kita. Fokuslah pada kebiasaan baik diri kita. Katakan “saya adalah orang yang senang tersenyum!” atau “Saya punya kebiasaan menyisihkan sebagian uang saya untuk disumbangkan!” Katakan yang sebenarnya mengenai kebaikan diri kita.

5. Alihkan Fokus KitaKetika keinginan untuk melakukan kebiasaan buruk itu datang, alihkan fokus pikiran kita pada sesuatu hal yang lain yang lebih menarik. Ingat! yang lebih menarik. Bukan sembarang mengalihkan fokus pikiran, tetapi mengalihkannya kepada sesuatu yang benar-benar lebih menarik.

6. Temukan Solusi dan Ceritakan Pada Orang Lain!Alih-alih fokus pada diri sendiri, fokuslah pada membantu orang lain menghilangkan kebiasaan buruk mereka. Jika seseorang bertanya, bagaimana menghilangkan kebiasaan buruk merokok, ceritakan apa yang biasa dilakukan untuk mengatasinya pada diri kita. Ini akan membantu otak kita untuk fokus pada solusinya bukan pada masalahnya. Jadi di samping membantu orang lain, sebenarnya kita sedang membantu diri sendiri.

7. TulisJangan hanya berkomitmen. Tapi tulislah komitmen untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu di kertas. Tulis Jenis Kebiasaan buruk yang ingin dihilangkan. Dan cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkannya.  Menceritakan komitmen kita kepada orang lain, akan lebih menguntungkan.
 
8. Jangan Berubah Untuk Orang Lain
Seringkali demi cinta dan sayang terhadap seseorang kita rela berubah. Misal, demi si fulanah, gue rela nggak lagi pake narkoba. Tetapi sebenarnya, tanpa motivasi dalam diri yang kuat, kecenderungan untuk berhenti di tengah jalan dapat terjadi.

Lakukan sebaliknya, kita dapat melibatkan orang tercinta sebagai faktor pendorong motivasi sementara motivasi utama tetap berasal dari dalam diri demi kebaikan diri sendiri. Misalnya melakukan sesuatu demi kesehatan atau meningkatkan kepercayaan diri. “Gue tau… make narkoba bisa merusak otak gue. Gue akan berhenti!”

9. Jangan Bercermin di Kesalahan Orang Lain
Keberhasilan yang diraih seseorang dalam waktu singkat belum tentu dapat terjadi sama persis terhadap diri kita. Setiap orang memiliki pengalaman uniknya sendiri. Proses yang lamban, namun menunjukkan kemajuan, lebih baik dari proses instan yang berhasil hanya untuk sementara.

10. Beri Reward
Beri hadiah kecil untuk diri sendiri saat berhasil meraih kemajuan. Hadiah menjadikan proses berat untuk menghilangkan kebiasaan buruk menjadi lebih menyenangkan. Ada bonus lain yang memacu untuk keras berusaha. Misalnya saat kita berhasil mengurangi konsumsi junkfood selama sebulan, kita berhak mendapatkan sepatu atau tas baru. Akan tetapi jangan sampai hadiah ini menjadi kebiasaan buruk yang baru, hingga kita tergantung padanya.


11. Hindari Aktivitas yang memancing baliknya kebiasaan buruk
Jika kita ingin mengerem perilaku boros, mau tidak mau kita harus mengurangi hobi jalan-jalan ke mal. Pun demikian halnya jika kita berniat berhenti mengemil. Akan sulit dilakukan jika kita tetap melewatkan waktu dengan menonton televisi berjam-jam, pergi ke bioskop, atau berkumpul bersama rekan dan berbincang hingga lupa waktu. Hindari aktivitas yang mengundang kembalinya kebiasaan yang ingin kita hilangkan.

12. Cari Kebiasaan Pengganti
Menghentikan kebiasaan buruk, artinya menghapus salah satu bagian dari pola hidup kita. Jika kita memotong begitu saja kebiasaan tersebut, ada kekosongan yang terjadi dalam keseharian kita. Akibatnya timbul ketidaknyamanan yang jika tidak diatasi akan mendorong kita untuk kembali ke kebiasaan lama. Maka, yang harus kita lakukan adalah mencari kebiasaan pengganti yang lebih baik.

13. Perbaiki Shalat kita!
Rasulullah s.a.w bersabda, "Barang siapa shalatnya tidak menghalanginya dari perbuatan kejahatan dan kemungkaran,maka tidak ada shalat baginya." (HR.Abu Daud-Durrul Mantsur) 
Shalat adalah amalan yang sangat bernilai. Apabila shalat kita kerjakan dengan tertib, akan menyebabkan tercegahnya kita dari segala hal yang tidak kita inginkan.
Banyak sekali Hadits Shahih yang menyebutkan mengenai hal ini. Diantaranya ibnu Abbas r.a berkata."Shalat menghentikan kita dari berbuat dosa dan shalat menyelamatkan kita dari dosa-dosa."

Ibnu Umar r.a pernah meriwayatkan hal yang sama. Abdullah bin Mas'ud r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w bersabda,"Barang siapa tidak mengiringi shalatnya dengan ketaatan,maka itu bukanlah shalat. Ketaatan yang mengiringi shalat adalah rasa malu dan meninggalkan perbuatan buruk."(Al-hadits)

Abu Hurairah r.a menceritakan tentang seseorang yang bercerita kepada Rasulullah s.a.w bahwa ada orang yang shalat tahajjud di malam hari dan pagi harinya ia mencuri. Rasulullah s.a.w bersabda,"Dalam waktu dekat shalat itu akan menghentikanya dari perbuatan tersebut."(Durrul-Mantsur)

Dari hadits ini kita mengetahui bahwa jika seseorang yang selalu menyibukan diri dengan perbuatan maksiat, maka hendaknya ia betul-betul menyibukkan diri dengan shalat yang benar. Oleh karena dengan shalatnya itu perbuatan buruknya lama-lama akan hilang.

Setiap perbuatan buruk akan sukar untuk dihilangkan dan akan membutuhkan waktu yang lama. Akan tetapi jika kita betul-betul memperhatikan masalah shalat dan benar-benar menjaganya, maka akan mudah meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk dan juga tidak membutuhkan waktu yang lama. Dengan barokah shalat, maka dengan sendirinya kebiasaan buruk itu akan hilang.

Yuuk sama-sama kita praktekkan 13 jurus di atas Sob! Semoga kebiasaan buruk segera ngabuuur…
Baca Selengkapnya13 JURUS MENGHILANGKAN KEBIASAAN BURUK