Buat Sobat Blog Hot-Motivasi yang kadang masih menyerah terhadap sesuatu, mesti baca deh kisah yang moga memotivasi berikut! ^__^
Pada zaman dahulu ada seorang ulama
namanya Ibnu Hajar Al Asqalani, beliau semula adalah seorang santri yang
bodoh. Beliau belajar kepada kyainya sampai beberapa tahun, namun ia
belum juga bisa membaca dan menulis, hingga akhirnya diapun berputus
asa. Ia pun mohon diri kepada kyainya supaya diperbolehkan pulang.
Dengan berat hati sang kyai memperbolehkan Ibnu Hajar pulang, tapi
beliau berpesan supaya jangan berhenti belajar sesampainya di rumah.
Akhirnya Ibnu Hajar pulang ke rumahnya.
Di tengah perjalanan, hujan turun dengan lebat, ia terpaksa berteduh
dalam sebuah gua. Oleh karena hujan tak kunjung reda, ia pun memutuskan
masuk lebih dalam ke gua sehingga dapat duduk-duduk di dalamnya. Pada
saat itulah terdengar suara gemericik. Oleh karena penasaran, ia
mendatangi sumber suara tersebut.
Ternyata sumber suara itu berasal dari
gemericik air yang menetes pada sebongkah batu yang sangat besar. Batu
besar itu berlubang karena telah bertahun-tahun terkena tetesan air.
Melihat batu yang berlubang tersebut, akhirnya Ibnu Hajar merenung. Ia
berpikir, batu yang besar dan keras ini lama-lama berlubang hanya karena
tetesan air ini. Kenapa aku kalah dengan batu? Padahal akal dan
pikiranku tidak sekeras batu, berarti aku kurang lama belajar.
Setelah berpikiran demikian akhirnya Ibnu Hajar tidak jadi pulang, ia memutuskan untuk kembali ke pondok. Semangatnya kembali tumbuh untuk belajar kepada kyainya. Akhirnya, Ibnu Hajar kembali ke pondok, ia ingin belajar lebih lama dan lebih tekun. Di pondok ia belajar dengan tekun dan rajin serta tidak mengenal putus asa. Usaha tersebut tidak sia-sia. Ia menjadi orang alim, bahkan dapat mengarang beberapa kitab. Dari asal mula cerita batu di dalam gua, inilah kemudian beliau diberi nama Ibnu Hajar (Anak Batu).
Setelah berpikiran demikian akhirnya Ibnu Hajar tidak jadi pulang, ia memutuskan untuk kembali ke pondok. Semangatnya kembali tumbuh untuk belajar kepada kyainya. Akhirnya, Ibnu Hajar kembali ke pondok, ia ingin belajar lebih lama dan lebih tekun. Di pondok ia belajar dengan tekun dan rajin serta tidak mengenal putus asa. Usaha tersebut tidak sia-sia. Ia menjadi orang alim, bahkan dapat mengarang beberapa kitab. Dari asal mula cerita batu di dalam gua, inilah kemudian beliau diberi nama Ibnu Hajar (Anak Batu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar