Kamis, 24 Oktober 2013

Wanita Syahid Pertama Dalam Islam


#TebakTokoh. Sobat Blog Hot-Motivasi, setuju bahwa wanita itu makhluk yang lemah dan penakut? Coba pikir sekali lagi deh... Terutama setelah membaca biografi singkat syahidah pertama yang satu ini!

Berbagai cara telah dilakukan orang-orang kafir Quraisy untuk melemahkan semangat Islam pada para sahabat rasul.  Termasuk menyiksa mereka dengan kejam. Tapi usaha mereka gagal dan hati para sahabat Rasul tetap teguh..

Di antara mereka yang menerima siksaan itu ialah perempuan mulia ini, ia adalah ibu Ammar bin Yasir. Ia merupakan istri dari salah seorang budak milik Abu Jahal. Ia seorang yang sangat sabar dalam menghadapi berbagai ujian. Keimanannya tidak pernah luntur sekalipun ia banyak menerima ancaman dan penyiksaan dari tuannya, Abu Jahal.

Suatu ketika Abu Jahal menyadari bahwa seorang demi seorang budaknya telah memeluk Islam. Ia merasa sangat marah lalu mengambil tindakan keras terhadap mereka. Tokoh ini dan suaminya serta dua orang anaknya Ammar dan Abdullah telah ditangkap. Tangan dan kaki mereka telah diikat dengan tali sehingga tidak mampu untuk melepaskan diri. Abu Jahal berusaha memaksa ia dan keluarganya supaya meninggalkan ajaran Nabi  Muhammad SAW.

Abu Jahal berkata dengan keras, "Celaka kamu semua, Muhammad itu adalah seorang gila, mengapa kamu mengikuti ajarannya? Jika kamu mau selamat. Kembalilah kepada agama nenek moyang kita."

Tapi karena ia, suami, dan anak-anak mereka masih setia dengan Islam, Abu Jahal mengambil keputusan untuk menghukum mereka dengan siksaan. Mereka semua dilemparkan di tengah-tengah padang pasir yang panas di bawah sinar matahari. Ketika itu ia meyaksikan sendiri bagaimana nasib yang menimpa keluarganya.
Dia terpaksa menerimanya dengan hati yang sabar dan ridho kepada ketentuan Allah SWT. Mula-mula ia menyaksikan suaminya, Yasir dipecut dengan tali. Kemudian ia dipanggang di atas bara api sehingga dagingnya gosong. Bau kulit terbakar menusuk hidung.

Suaminya tidak dapat menahan kesakitan yang amat sangat sehingga dia menghembuskan nafas
yang terakhir. Perempuan ini tetap melihat kejadian itu dengan hati yang sabar dan tenang. Kedua orang anaknya berpelukan sambil menangis karena sedih.

Kemudian ia melihat sendiri bagaimana giliran anaknya Abdullah menerima siksaan. Abdullah diangkat ke atas pemanggang api yang sedang menyala- nyala. Tubuhnya terbakar sehingga hangus. dia mati dengan wajah yang berseri-seri. Abu Jahal marah karena keluarga perempuan itu masih enggan meninggalkan agama Muhammad SAW.

Sebagai seorang ibu, ia tetap merasa sedih dengan kejadian itu tetapi dia berdoa agar Allah S.W.T. memberikan balasan yang baik kepada keluarganya. Ia pun menerima hukuman dari Abu Jahal dengan hati yang tenang. Dia diangkat ke atas tempat pemanggang api, kemudian diturunkan semula.

Abu Jahal berkata, "Jika engkau mau keluar dari agamamu, aku akan lepaskan Ammar."
Lantas ia berkata dengan tenang kepada Abu Jahal "Ammar tahu tanggungjawapnya terhadap Tuhan, sebagaimana aku tahu tanggungjawapku terhadap Tuhanku. Oleh itu, aku tidak ada kaitan dengannya."

Dengan hati yang marah, Abu Jahal dan para pengikunya telah mendera dirinya dengan keras. Ia telah dijemur di tengah padang pasir yang panas. dia dibiarkan di bawah pancaran matahari yang sangat terik.
Tubuhnya telah ditusuk dengan sebatang tombak yang tajam.Akhirnya ia menemui ajalnya dengan keimanan yang suci. Sungguh mulia kedudukan dirinya di sisi Tuhannya.

Rasulullah S.A.W. yang menyaksikan peristiwa tersebut ada menyatakan, "Bersabarlah wahai keluarga Yasir! kerana tempat yang dijanjikan untukmu adalah syurga." Begitulah semangat dan keberanian dirinya ketika menghadapi ujian yang paling berat. Ia bukan sahaja wanita yang hebat dengan ketabahannya, bahkan
tercatat dalam lembaran sejarah dengan tinta emas. Dialah wanita terulung mati syahid dalam Islam. Dialah Sumayyah binti Khubbat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar