Ada Seorang wanita yang tengah dirundung
malang. Lantaran perbuatannya yang selama ini hanya banyak dihabiskan
untuk melakukan hal buruk, menjadi pemabuk, urakan dan banyak
menyusahkan orang lain. Sehingga semuanya pun berangsur
meninggalkannya.
Kini ia tergolek sakit di rumah. Hanya ada seorang
teman yang datang mencoba menghibur dan meneguhkan imannya. Namun
dosa-dosa yang telah diperbuat membutakan mata si wanita tersebut. Ia
putus asa.
“Aku berdosa,” akunya melas, “Aku telah menghancurkan hidupku dan kehidupan banyak orang di sekelilingku. Kini aku akan tersiksa di neraka. Tak ada lagi yang bisa kuperbuat.”
Dari sisi tempat tidurnya, sang teman melihat sebuah potret anak kecil yang lucu terpigura di atas meja. “Ini foto siapa?” katanya. Mendengar pertanyaan itu dia pun mendadak antusias, semangat hidupnya tergerak kembali, “Oh, itu foto putraku. Dialah mutiara hidupku, ia satu-satunya yang indah dalam hidupku.
“Apakah kamu akan menolongnya bila ia mendapat kesulitan, atau melakukan kesalahan? Maukah kamu memaafkan dia? Apakah kamu masih mencintainya?”
“Tentu saja.” Jawabnya antusias. “Aku akan lakukan apa pun demi dia. Mengapa kau lontarkan pertanyaan seperti ini?”
“Saya ingin kau tahu,” jawab sang teman, “bahwa Allah juga memiliki foto dirimu di atas meja-Nya.”
Wajah wanita itu pun terkesiap. Sudah terlalu lama ia tidak mendengar kata Allah, apalagi mengucapkannya. Sastrawan Rusia, Leo Tolstoy, dalam karyanya Last Diaries pernah menulis, “kamu selalu saja berpikir tentang orang lain, padahal Tuhan selalu memikirkan kamu.” Apalagi sesungguhnya, Allah itu sering "mengunjungi" kita, namun kita kerap kali tidak ada di rumah.
Jangan berputus asa, Allah selalu ada untuk kita yang percaya akan kehadiranNya. Berbuat baiklah kepada Allah, agar kita pun segera diberikan kebaikan olehNya.
“Aku berdosa,” akunya melas, “Aku telah menghancurkan hidupku dan kehidupan banyak orang di sekelilingku. Kini aku akan tersiksa di neraka. Tak ada lagi yang bisa kuperbuat.”
Dari sisi tempat tidurnya, sang teman melihat sebuah potret anak kecil yang lucu terpigura di atas meja. “Ini foto siapa?” katanya. Mendengar pertanyaan itu dia pun mendadak antusias, semangat hidupnya tergerak kembali, “Oh, itu foto putraku. Dialah mutiara hidupku, ia satu-satunya yang indah dalam hidupku.
“Apakah kamu akan menolongnya bila ia mendapat kesulitan, atau melakukan kesalahan? Maukah kamu memaafkan dia? Apakah kamu masih mencintainya?”
“Tentu saja.” Jawabnya antusias. “Aku akan lakukan apa pun demi dia. Mengapa kau lontarkan pertanyaan seperti ini?”
“Saya ingin kau tahu,” jawab sang teman, “bahwa Allah juga memiliki foto dirimu di atas meja-Nya.”
Wajah wanita itu pun terkesiap. Sudah terlalu lama ia tidak mendengar kata Allah, apalagi mengucapkannya. Sastrawan Rusia, Leo Tolstoy, dalam karyanya Last Diaries pernah menulis, “kamu selalu saja berpikir tentang orang lain, padahal Tuhan selalu memikirkan kamu.” Apalagi sesungguhnya, Allah itu sering "mengunjungi" kita, namun kita kerap kali tidak ada di rumah.
Jangan berputus asa, Allah selalu ada untuk kita yang percaya akan kehadiranNya. Berbuat baiklah kepada Allah, agar kita pun segera diberikan kebaikan olehNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar