Mengapa
kita menjadi seorang perokok? Ok, walaupun kita bukanlah seorang
perokok, mengapa seringkali kita tergoda untuk merokok? Atau setidaknya
mengapa kita memiliki pandangan biasa bahkan positif tentang rokok?
Jawabannya, karena kita adalah target utama industri rokok.
Yup, industri rokok telah berhasil
membentuk image positif di mata remaja. Berapa orang dari kita yang tahu
bahwa rokok yang dikemas dengan citra keren, gaul, dan pemberani adalah
pembunuh no.1 terbesar di dunia? Siapa yang tahu bahwa negara kita,
yang sering menggunakan icon-icon orang ternama dalam mengiklankan
rokok, adalah negara no.3 terbesar di dunia untuk konsumen barang yang
mengandung 4000 bahan berbahaya ini? Siapa pula yang tahu bahwa rokok
yang terkenal sangat baik hati mensponsori kegiatan-kegiatan di seantero
nusantara ini membunuh 1172 jiwa setiap harinya? Dan siapa yang tahu,
sementara para perokok meregang nyawa, industri rokok justru sedang
menuai untung yang berlimpah ruah?
Kita, para remaja, adalah target utama
rokok. Melalui iklan, promosi, dan sponsorship, industri rokok tidak
pernah lelah menjerat kita menjadi perokok pemula. Dengan semua bentuk
materi iklan yang dekat dengan dunia anak muda, industri rokok secara
perlahan tapi pasti menginginkan kita menggantikan posisi perokok yang
sudah meninggal.
Mereka telah berhasil menguasai hampir
semua industri yang erat hubungannya dengan kita. Lihat saja industri
musik, film, dan olahraga yang tidak pernah lepas dari rokok. Seakan
mereka peduli dengan perkembangan di Indonesia, padahal ini adalah
strategi iklan terselubung yang mereka lakukan.
Mereka telah berhasil menuntun targetnya
untuk menjadi pembelanya. Banyak remaja yang tidak sadar telah
dibohongi oleh industri rokok alih-alih malah menjadi perpanjangan
tangan agar temannya ikut-ikutan merokok.
Sayangnya mereka telah berhasil
membodohi kita. Tapi akan lebih disayangkan kalau kita sebagai remaja
yang sudah jelas-jelas dibodohi industri rokok hanya diam saja tanpa
perlawanan apapun. Kita tunjukkan ke mereka bahwa kita tidak sebodoh apa
yang mereka kira. Guys, kita tidak sebodoh itu kan?
Rokok sudah menjadi hal yang tidak asing
di jaman sekarang baik untuk kaum lelaki dan perempuan, bahkan rokok
menjadi hal yang wajib untuk kaum lelaki. Tidak merokok seperti ada yang
kurang dalam hidup. Rokok adalah benda beracun yang memiliki efek
santai dan sugesti merasa lebih jantan. Padahal di balik kegunaan rokok
tersebut, rokok membawa dampak yang buruk bagi pengguna ataupun orang
yang berada di dekatnya. Asap rokok kurang lebih mengandung 4000 bahan
kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat
menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat berbahaya yang terkandung
dalam rokok adalah: tar, nikotin, karbonmonoksida, dll.
Meskipun banyak dari kita yang sudah
mengetahui secara jelas bahaya merokok, tapi kebiasaan itu tetap
dilakukan. Bukan hanya laki-laki yang rutin untuk merokok, perempuan pun
sekarang sudah “mengikuti” perkembangan dengan merokok. Ada yang
beralasan pusing jika tidak merokok, ikut ikutan/ gaya gayaan, atau
untuk lebih percaya diri. Ada beberapa upaya pemerintah yang dilakukan
dalam mengurangi atau pencegahan bahaya merokok, seperti akan didenda
atau dikenakan hukuman penjara jika merokok di tempat umum, tapi hingga
sekarang peraturan tersebut seperti diabaikan dan tidak efektif dalam
prakteknya, terkesan hanya bersifat sementara. Padahal di dalam
kandungan rokok terdapat gas dan partikel yang berbahaya bagi tubuh
manusia.
Merokok merupakan kegiatan yang
seharusnya bisa tidak dilakukan manusia karena mengorbankan uang,
kehidupan social, kesehatan, persepsi positif dan lainnya. Selain karena
sangat berbahaya bagi diri sendiri, orang lain yang tidak merokok pun
akan terkena dampak kesehatan yang tidak baik jika berada di dekat
seorang perokok, terutama anak kecil yang kondisi fisiknya belum
terhitung stabil dan bagus untuk anak seusianya yang harus sudah
menghirup asap yang tidak baik bagi kesehatan tubuhnya.
Nah, untuk Sobat Blog Hot Motivasi yang sudah
terlanjur terjerat rokok, berikut beberapa tips untuk berhenti dari
kecanduan merokok, merujuk dari Dokter Pankaj Chaturvedi, duta anti
rokok dari Rumah Sakit Tata Memorial Hospital, Mumbai, India:
1. Umumkan kepada orang-orang terdekat
ihwal tanggal dimulainya kita berhenti merokok. Mereka akan menjadi
pihak pertama yang menegur jika kita mulai mencoba-coba mendekati apa
pun yang berhubungan dengan rokok.
2. Ambil tantangan selama beberapa hari
mendatang. Misalnya, kita ditantang oleh orang-orang sekitar untuk
berhenti merokok beberapa hari. Hadapi tantangan itu, siapa tahu malah
bisa menjadi suatu kebiasaan.
3. Pindah ke tempat lain jika lingkungan
tidak mendukung dalam berhenti merokok, baik itu lingkungan kerja
maupun tempat tinggal. Biasanya langkah ini diambil apabila pengaruh
lingkungan sudah sangat ekstrem, misalnya ada ancaman kalau berhenti
merokok.
4. Jangan katakan “Saya tidak bisa.”
Pada dasarnya semua orang bisa berhenti merokok. Kenikmatan yang didapat
saat merokok hanyalah sugesti, dan sugesti dapat dihentikan dengan
kekuatan pikiran.
5. Cobalah berhenti merokok pada tiga
hari pertama. Menurut penelitian Pankaj, dengan melakukannya, sebanyak
80 persen responden bisa berhenti merokok pada hari-hari selanjutnya.
Oke, Sob, mudah-mudahani kita dapat semakin sadar dan
menyadarkan orang terdekat akan bahaya rokok. Jangan takut dibilang
banci hanya karena kita mau bebas dari rokok. Faktanya, para banci
justru merupakan perokok aktif.
Ayo bebaskan bumi kita dari asap rokok!
^___^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar