Sabtu, 26 Oktober 2013

Rokok dan Kita



Mengapa kita menjadi seorang perokok? Ok, walaupun kita bukanlah seorang perokok, mengapa seringkali kita tergoda untuk merokok? Atau setidaknya mengapa kita memiliki pandangan biasa bahkan positif tentang rokok? Jawabannya, karena kita adalah target utama industri rokok. 

Yup, industri rokok telah berhasil membentuk image positif di mata remaja. Berapa orang dari kita yang tahu bahwa rokok yang dikemas dengan citra keren, gaul, dan pemberani adalah pembunuh no.1 terbesar di dunia? Siapa yang tahu bahwa negara kita, yang sering menggunakan icon-icon orang ternama dalam mengiklankan rokok, adalah negara no.3 terbesar di dunia untuk konsumen barang yang mengandung 4000 bahan berbahaya ini? Siapa pula yang tahu bahwa rokok yang terkenal sangat baik hati mensponsori kegiatan-kegiatan di seantero nusantara ini membunuh 1172 jiwa setiap harinya? Dan siapa yang tahu, sementara para perokok meregang nyawa, industri rokok justru sedang menuai untung yang berlimpah ruah? 

Kita, para remaja, adalah target utama rokok. Melalui iklan, promosi, dan sponsorship, industri rokok tidak pernah lelah menjerat kita menjadi perokok pemula. Dengan semua bentuk materi iklan yang dekat dengan dunia anak muda, industri rokok secara perlahan tapi pasti menginginkan kita menggantikan posisi perokok yang sudah meninggal. 

Mereka telah berhasil menguasai hampir semua industri yang erat hubungannya dengan kita. Lihat saja industri musik, film, dan olahraga yang tidak pernah lepas dari rokok. Seakan mereka peduli dengan perkembangan di Indonesia, padahal ini adalah strategi iklan terselubung yang mereka lakukan. 

Mereka telah berhasil menuntun targetnya untuk menjadi pembelanya. Banyak remaja yang tidak sadar telah dibohongi oleh industri rokok alih-alih malah menjadi perpanjangan tangan agar temannya ikut-ikutan merokok. 

Sayangnya mereka telah berhasil membodohi kita. Tapi akan lebih disayangkan kalau kita sebagai remaja yang sudah jelas-jelas dibodohi industri rokok hanya diam saja tanpa perlawanan apapun. Kita tunjukkan ke mereka bahwa kita tidak sebodoh apa yang mereka kira. Guys, kita tidak sebodoh itu kan?

Rokok sudah menjadi hal yang tidak asing di jaman sekarang baik untuk kaum lelaki dan perempuan, bahkan rokok menjadi hal yang wajib untuk kaum lelaki. Tidak merokok seperti ada yang kurang dalam hidup. Rokok adalah benda beracun yang memiliki efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Padahal di balik kegunaan rokok tersebut, rokok membawa dampak yang buruk bagi pengguna ataupun orang yang berada di dekatnya. Asap rokok kurang lebih mengandung 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat berbahaya yang terkandung dalam rokok adalah: tar, nikotin, karbonmonoksida, dll.

Meskipun banyak dari kita yang sudah mengetahui secara jelas bahaya merokok, tapi kebiasaan itu tetap dilakukan. Bukan hanya laki-laki yang rutin untuk merokok, perempuan pun sekarang sudah “mengikuti” perkembangan dengan merokok. Ada yang beralasan pusing jika tidak merokok, ikut ikutan/ gaya gayaan, atau untuk lebih percaya diri. Ada beberapa upaya pemerintah yang dilakukan dalam mengurangi atau pencegahan bahaya merokok, seperti akan didenda atau dikenakan hukuman penjara jika merokok di tempat umum, tapi hingga sekarang peraturan tersebut seperti diabaikan dan tidak efektif dalam prakteknya, terkesan hanya bersifat sementara. Padahal di dalam kandungan rokok terdapat gas dan partikel yang berbahaya bagi tubuh manusia.

Merokok merupakan kegiatan yang seharusnya bisa tidak dilakukan manusia karena mengorbankan uang, kehidupan social, kesehatan, persepsi positif dan lainnya. Selain karena sangat berbahaya bagi diri sendiri, orang lain yang tidak merokok pun akan terkena dampak kesehatan yang tidak baik jika berada di dekat seorang perokok, terutama anak kecil yang kondisi fisiknya belum terhitung stabil dan bagus untuk anak seusianya yang harus sudah menghirup asap yang tidak baik bagi kesehatan tubuhnya.

Nah, untuk Sobat Blog Hot Motivasi yang sudah terlanjur terjerat rokok, berikut beberapa tips untuk berhenti dari kecanduan merokok, merujuk dari Dokter Pankaj Chaturvedi, duta anti rokok dari Rumah Sakit Tata Memorial Hospital, Mumbai, India:

1. Umumkan kepada orang-orang terdekat ihwal tanggal dimulainya kita berhenti merokok. Mereka akan menjadi pihak pertama yang menegur jika kita mulai mencoba-coba mendekati apa pun yang berhubungan dengan rokok.

2. Ambil tantangan selama beberapa hari mendatang. Misalnya, kita ditantang oleh orang-orang sekitar untuk berhenti merokok beberapa hari. Hadapi tantangan itu, siapa tahu malah bisa menjadi suatu kebiasaan.

3. Pindah ke tempat lain jika lingkungan tidak mendukung dalam berhenti merokok, baik itu lingkungan kerja maupun tempat tinggal. Biasanya langkah ini diambil apabila pengaruh lingkungan sudah sangat ekstrem, misalnya ada ancaman kalau berhenti merokok.

4. Jangan katakan “Saya tidak bisa.” Pada dasarnya semua orang bisa berhenti merokok. Kenikmatan yang didapat saat merokok hanyalah sugesti, dan sugesti dapat dihentikan dengan kekuatan pikiran.

5. Cobalah berhenti merokok pada tiga hari pertama. Menurut penelitian Pankaj, dengan melakukannya, sebanyak 80 persen responden bisa berhenti merokok pada hari-hari selanjutnya.

Oke, Sob, mudah-mudahani kita dapat semakin sadar dan menyadarkan orang terdekat akan bahaya rokok. Jangan takut dibilang banci hanya karena kita mau bebas dari rokok. Faktanya, para banci justru merupakan perokok aktif. 

Ayo bebaskan bumi kita dari asap rokok! ^___^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar