Sabtu, 26 Juli 2014

Singgih S. Kartono: JAWARA INTERNASIONAL PRODUK LOKAL

Sobat, pernah dengar kota Metropolis atau Gotham City? Rasanya tak berlebihan jika dibilang banyak orang di seluruh dunia pernah mendengar dua kota tersebut apalagi penggemar komik superhero keluaran Marvel. Yupz, Metropolis adalah tempat tinggal Clark Kent alias Superman sedangkan Gotham City tiada lain rumah dari superhero Batman. Dua kota tersebut begitu akrab di benak banyak orang karena komik dan filmnya yang mendunia. Padahal kalau kita mencoba mencarinya di google earth sekalipun, tentu tak kan ditemukan karena keduanya adalah kota fiksi.

Lalu pernahkah kita mendengar daerah Kandangan, Sob? Wew, jangan ngaku creative wannabe kalau tidak tahu kota kecamatan yang terletak di Temanggung, Jawa Tengah ini. Karena pecinta produk ecodesign dan praktisi industri kreatif di luar negeri sangat akrab dengan daerah yang belum lama ini jadi tuan rumah The 1st International Conference on Village Revitalization. Ya, karena Kandangan adalah tempat lahirnya radio kayu yang telah menembus pasaran Eropa, Amerika Serikat dan juga Jepang, Radio Magno.

Local Hero Bernama Singgih S. Kartono
Creative enthusiast di Indonesia tentu kenal dengan Singgih Susilo Kartono, owner dari Piranti Works di mana Radio Magno diproduksi. Pria lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB ini pernah diundang di program Kick Andy dan profilnya serta Radio Magno sering diulas di berbagai media baik dalam maupun luar negeri.  Alhamdulillah… pada Rabu (9/7/2014) lalu, penulis berkesempatan untuk bertemu dan sharing langsung dengan beliau.

Menarik ketika anak muda dari daerah berlomba-lomba pergi ke kota mengukir karya serta prestasi di sana, di tengah kegalauan apa yang harus dilakukannya setelah lulus kuliah, Singgih memilih untuk pulang kembali ke tempat kelahirannya, Kandangan.

“Kebetulan saya nggak suka kehidupan di kota. Saya perhatikan di desa banyak perubahan namun sifatnya fisik. Sedangkan mentalitas penduduknya nggak berubah. Padahal desa punya potensi yang besar. Desa adalah komunitas yang punya ketahanan pangan dan kehidupan sosial yang lebih sehat. Saya dibesarkan di desa. Orang yang paling besar investasinya untuk saya adalah orang desa. Dan saya ingin mengembalikan investasi itu ke orang desa.” Tutur bungsu dari lima bersaudara.

Jangan dikira Singgih sudah merencanakan dan mempersiapkan segalanya dengan matang hingga Radio Magno jadi brand dunia seperti sekarang. Malah dia mengaku bukan seorang tipe planner yang baik dan orang tuanya pun tak mendukung ketika dia memutuskan kembali ke desa. Tapi justru karena itu yang membuatnya mengabaikan rasa takut. Jika direncanakan dengan matang mungkin dia akan takut dan membuatnya tak jadi kembali ke desa.

 
Proses Panjang Menemukan Radio Magno
“Kebanyakan anak muda hanya meniru tren visual dan fisiknya saja. Mereka berharap apa yang dimulai dan hasilnya akan sama, padahal berbeda. Dalam proses pengalaman itu lah dia akan menemukan sesuatu yang sesuai dengan dirinya.” Ujar Suami dari Tri Wahyuni ini.

Ya, Radio Magno bukanlah produk yang pertama Singgih buat. Tahun 2004 Piranti Works berdiri, Singgih membuat alat-alat kantor dengan menggunakan media kayu sebagai bahan utamanya seperti tempat pulpen, stapler, tempat selotip juga kaca pembesar. Pada akhirnya kaca pembesar (magnifying glass) menjadi inspirasi bagi Singgih untuk memberi nama brandnya Magno.

Perjalanan Radio Magno berawal saat Singgih mengajukan konsep radio kayu sebagai proyek tugas akhir kuliahnya di Institut Teknologi Bandung. Kemudian pada tahun 1997 Singgih memenangkan kompetisi yang diadakan International Design Resource Association (IDRA)  di Seattle, USA, dengan produk “Crafts Radio”. Sebelum membuka usaha sendiri, Singgih bekerja di tempat lain sampai akhirnya perusahaan itu bangkrut.

Icon Dunia Berwawasan Lingkungan
Pada Desember 2006, Radio Magno mulai dipasarkan di Jepang dan mendapat sambutan yang positif. Berbagai situs mengulas Magno dan konsep usahanya yang ramah lingkungan. Puncaknya Singgih mendapat penghargaan Good Design Award/G-Mark 2008, Jepang. Berbagai penghargaan internasional yang diraih Singgih seperti Design for Asia Award, HKDC Hongkong 2009, Brit Insurance Design of the Year 2009, Product Design Category, Design Museum-London UK 2009, Design Plus Award, Ambiente Frankfurt, Germany 2009 menjadikan Radio Magno sebagai worldwide icon for modern ecodesign. Kini Radio Magno sudah membanjiri pasar Amerika Serikat, Jepang, Eropa, Hongkong, Cina, Australia dan Brazil.

“Ketika penyeragaman terjadi, lokal dan orisinal akan mengalahkan barang yang diproduksi secara masal. Banyak kesempatan untuk jadi lokal brand yang mendunia. Yang diperlukan talent, pengetahuan, kemauan dan terutama keberanian buat memulai.” ujarnya.

Produknya yang unik dan berkualitas tinggi serta kesadaran masyarakat dunia akan lingkungan mendapatkan momentumnya, jadilah Radio Magno mendapat tempat di hati masyarakat dunia. Daya beli serta kesadaran lingkungan yang lebih baik membuat Singgih sejak awal mengincar pasar luar negeri. Singgih punya prinsip dasar dalam menggunakan kayu untuk produksi Radio Magno, less wood more works. Kayu yang digunakan oleh satu orang perajin dalam setahun hanya menebang beberapa pohon saja, sedangkan ribuan bibit gratis diberikan pada masyarakat sebagai bentuk pelestarian alam. Uniknya pembibitan sengon, mahoni, sonokeling dan pinus lebih banyak memakan lahan di pabrik Piranti Works dibandingkan tempat workshop membuat Radio Magno.

Idealisme Kedesaan Solusi Permasalahan Negeri
Satu hal yang spesial dari Singgih adalah dia melakukan semua aktivitas kreatifnya berbasis pedesaan.  Menurutnya solusi dari berbagai permasalahan bangsa ini harus dimulai dari desa.
”Industri kreatif bisa masuk ke desa-desa. Karena tiap desa punya keunikan namun belum terpakai. Yang terjadi ketidakseimbangan antara kota dan desa serta ketidaktepatan mempercepat pembangunan di Indonesia. Fondasi desa yang harusnya kuat dan kota jadi titik temu. Kalau desanya makmur, apa mau warganya pindah ke kota?” ujarnya retoris.

Percepatan pembangunan dari desa bukan sekedar wacana bagi Singgih. Dia menyelenggarakan Konferensi Internasional Revitalisasi Pedesaan (The 1st International Conference on Village Revitalization) pada 16-21 Maret 2014 lalu. Berbeda dengan konferensi lainnya, Singgih mengambil tempat daerah Papringan yang penuh dengan pohon bambu sebagai lokasi konferensi. Padahal Papringan yang berada di tengah Desa Kelingan itu cukup sulit akses transportasinya hingga Singgih harus mengeluarkan kocek pribadinya untuk membangun jalan. Tapi hal itu tak menghalangi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Marie Elka Pangestu serta peserta dari Jepang, Hongkong, Thailand dan Singapura untuk datang. Singgih juga menggandeng International Conference of Design for Sustainability (ICDS)  Jepang untuk menggelar konferensi yang bertema It’s time Back to Village ini.

Selama konferensi berlangsung, para peserta menggunakan sepeda bambu “Spedagi” sebagai transportasi lokal. Spedagi sendiri akronim dari ‘sepeda-pagi’ sebuah aktivitas bersepeda dengan track pedesaan di wilayah Desa Kandangan dan desa-desa sekitarnya. Spedagi menggunakan sepeda bambu dan track pedesaan untuk menarik external resources agar datang dan tinggal bersama warga desa melakukan proyek-proyek revitalisasi desa. Spedagi digagas oleh Singgih juga merupakan aktivitas CSR dari Piranti Works.

Menurut Singgih, orang pintar jangan cuma terkonsentrasi di kota dan bidang-bidang tertentu saja. Mereka dibutuhkan oleh desa. Ada banyak permasalahan di desa yang membutuhkan pemikir-pemikir untuk menyelesaikannya. Di level fungsional seperti pengrajin misalnya, harus ada orang-orang yang baik, kompetitif dan punya integritas. Dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, pemda dan kampus untuk menyelesaikan permasalahan di desa.



Siapa Orang Kreatif Itu?
Ada ucapan menarik dari Singgih ketika dia mendefinisikan siapa itu orang kreatif dan bagaimana anak muda menjadi kreatif.

“Orang kreatif adalah orang yang membebaskan diri dari inferioritas. Dia berani mengolah sesuatu yang identik dengan diri, lingkungan dan latar belakangnya. Itu yang bisa menjadikan anak muda kreatif. Penting bagi anak muda bisa melihat potensi masa depannya.” tegasnya.

 Lalu apa yang membuat Singgih bisa sukses melewati semua hambatan dalam mengembangkan Piranti Works, melakukan aktivitas kreatif berbasis pedesaan dan berkarya dengan medium kayu, bambu serta tetap menjaga kelestarian alam?

“Idealisme. Penting bagi seseorang punya idealisme. Sesuatu yang dia percayai yang membuatnya teguh dan jadi guidance melakukan aktivitasnya.”

Ya, idealisme bukan sekedar kata atau ide pepesan kosong, Sobat. Singgih Susilo Kartono membuktikannya. Indonesia membutuhkan pemuda-pemuda kreatif untuk menyelesaikan permasalahan bangsa ini.
***
Sumber: http://annida-online.com/artikel-9265-singgih-s-kartono-from-local-hero-to-worldwide-icon.html
Baca SelengkapnyaSinggih S. Kartono: JAWARA INTERNASIONAL PRODUK LOKAL

Denny JA dan LSI, Cetak Kemenangan hattrick Berturut-Turut Pilpres

 Pilpres 2014 bukan hanya pertarungan para capres dan partai politik, namun juga lembaga survei.  Lembaga survei akan diverifikasi publik dengan hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Di situlah publik bisa menilai, kredibiltas lembaga survei.

Ini membuktikan Denny JA dan LSI yang didirikannya telah tiga kali berturut-turut memenangkan calon presiden dalam pemilihan presiden secara langsung di Indonesia.

Hasil rekapitulasi KPU menetapkan Jokowi-JK memperoleh dukungan 53,15 persen dan pasangan Prabowo-Hatta memperoleh dukungan 46,85 persen. Pilpres kali ini, bagi LSI adalah pilpres yang istimewa. LSI mencatatkan 3 rekor sukses sekaligus. Ketiga sukses tersebut adalah sukses survei, sukses exit poll & quick count, dan sukses konsultan politik.

Kesukses pertama yakni sukses survei. Selama masa pileg sampai pilpres, LSI adalah lembaga yang paling banyak melakukan survei nasional dan paling banyak pula melakukan konferensi pers.

Terhitung ada 5 kali survei nasional yang dilaksanakan LSI sejak April hingga Juli 2014. Dari 5 kali survei nasional tersebut, tercatat sebanyak 7 kali LSI melakukan rilis survei. Akurasi survei LSI pun bisa diukur dari hasil pilpres 2014.

Dua hari jelang pilpres, kesimpulan survei LSI menyatakan bahwa elektabilitas Jokowi-JK mengalami rebound dan menjauh dari elektabilitas Prabowo-Hatta. Pada H-2 tersebut elektabilitas Jokowi-JK sebesar 47.80 persen dan elektabilitas Prabowo-Hatta 44.20 persen dengan swing voters masih sebesar 8.0 persen.

Selisih kedua pasangan capres sebesar 3,60 persen. Hasil survei tersebut terbukti. Rekapitulasi suara oleh KPU menunjukan bahwa Jokowi-JK adalah pemenang pilpres 2014.

Kesuksesan kedua adalah sukses exit poll dan quick count. Pada pukul 14.00 WIB setelah pencoblosan 9 Juli, LSI merupaka lembaga survei pertama yang mengumumkan presiden-wakil presiden terpilih versi exit poll dan menjadi judul di media massa “Selamat datang presiden baru kita, Jokowi-JK versi exit poll”.


Hasil exit poll menunjukan pasangan Jokowi-JK memperoleh dukungan 52 persen dan pasangan Jokowi-JK memperoleh dukungan 48 persen. Hasil exit poll ini terbukti.

Pada jam 15.30 WIB di hari pencoblosan 9 Juli, LSI pun merilis hasil quick count (hitung cepat). LSI merilis hasil hitung cepat dengan data masuk sebesar 98,05 persen. Pada posisi data masuk tersebut, elektabilitas Jokowi-JK sebesar 53,37 persen dan elektabilitas Prabowo-Hatta sebesar 46,67 persen.

Jika dibandingkan dengan hasil resmi KPU (53,15 persen vs 46,85 persen), maka simpangan absolut, antara hasil hitung cepat LSI dengan KPU hanya 0,22 persen (dibawah 1 persen). LSI tercatat sebagai salah satu dari tiga lembaga paling presisi, jika datanya dihitung dengan data masuk 98,05 persen.

Namun jika yang dibandingkan dengan hasil KPU adalah data masuk 100 persen quick count LSI. Maka LSI adalah lembaga paling presisi di antara lembaga survei lainnya. Selisih absolut antara hasil hitung cepat LSI dengan KPU hanya 0,15 persen. Data masuk 100 persen LSI, menunjukan bahwa elektabilitas Jokowi-JK sebesar 53,30 persen, sementara pasangan Prabowo-Hatta sebesar 46,70 persen.

 
Itu artinya hasil quick count dapat dijadikan rujukan dan pembanding terhadap hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh lembaga yang berwenang, KPU. Tiga kali pemilu di Indonesia, cukup memberi bukti bahwa hasil quick count dan exit poll adalah temuan ilmiah yang bisa digunakan sebagai “alat kontrol” bagi perkembangan demokrasi di Indonesia.

Adapun kesukseskan ketiga adalah  sukses konsultan politik. Dalam pilpres 2014, Divisi Konsultan (pemenang) LSI dikontrak resmi oleh tim Kampanye Nasional Jokowi-JK untuk membantu memenangkan pasangan ini. Kontrak resmi tersebut dimulai pada tanggal 20 Juni 2014. Hanya kurang lebih 20 hari sebelum pilpres di laksanakan.

Dalam Pilpres 2014 ini, LSI secara resmi membantu kemenangan Jokowi-JK. Dengan hasil ini, LSI/Denny JA mencatatkan sukses seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo dalam sepakbola.

LSI mencatatkan hattrick, 3 (tiga) kali ikut menjadi konsultan politik yang membantu kemenangan capres dalam 3 kali pemilu di Indonesia. Sebelumnya LSI ikut membantu kemenangan SBY pada Pilpres 2004 dan Pilpres 2009.

 Meski LSI terlibat dalam pemenangan atau menjadi konsultan politik salah satu capres, namun survei dan quick count LSI terbukti tetap independen dan menyajikan data apa adanya. Divisi riset dan divisi konsultan adalah dua divisi yang berbeda dan independen di LSI. 

Sumber : http://politik.rmol.co/read/2014/07/24/165375/1/Denny-JA:-LSI-Sukses-Membantu-Memenangkan-Jokowi-JK
Baca SelengkapnyaDenny JA dan LSI, Cetak Kemenangan hattrick Berturut-Turut Pilpres

Peduli = Bukti

Sebenarnya simpel cara bedakan orang yang baik agamanya, yang benar bacaan qur'annya, yang berefek ibadahnya, dengan yang sekadar pencitraan atau topeng. Salah satu pembuktiannya bisa dilihat dari sikap peduli.
 
Ngaku aja, kita emang sering banget kan dibikin keder dengan topeng-topeng dan pencitraan? Berpikir bahwa yang disebut ustad/kiyai pasti ilmu agamanya benar, yang berjilbab panjang sudah pasti pemahaman agamanya mantab, yang lidahnya bolak-balik baca qur'an sudah pasti shaleh/shalehah, yang bertitel haji sudah pasti akhlaknya mulia.

Jadi begitu pihak-pihak tersebut berbuat kesalahan, entah itu berlidah tajam, tidak tepat janji, tidak amanah, berkata dusta, berbuat curang, sekonyong-konyong kita langsung kecewa dan 'memaki', serta-merta tidak percaya lagi pada atribut dan simbol-simbol agama. Bahkan mengeneralisir semua orang yang menggunakan simbol tersebut adalah munafik.

Padahal, memang kita duluan yang salah penilaian, terlalu berekspektasi tinggi pada topeng dan pencitraan. Padahal (lagi), simbol dan atribut memang tidak bisa membuktikan apa-apa, terlalu gampang kalau bukti keimanan itu ditentukan oleh panjangnya jenggot, hijab, atau kefasihan membaca quran saja. Lebih dari itu... Keimanan harus bisa dibuktikan lewat akhlak, yang paling simpel yaa... Sikap peduli!

Jangan ngaku-ngaku beriman apalagi mencap diri generasi qur'ani kalau nggak mau berbagi kursi untuk tua renta, ibu hamil, penyandang cacat, dan ibu membawa balita di dalam kendaraan umum. Simpel kan?

Betul siih kita capek kalau berdiri, bener sih kita udah sama-sama bayar tiketnya, emang sih kita ngantuk dan perjalanan masih jauh, tapi dari hal kecil itu saja bisa kelihatan Sob... Apakah kita peduli atau nggak, which means apakah kita beriman apa nggak. Soalnya... Ibu hamil, manula, penyandang cacat dan pembawa anak balita itu jauh lebih berat bebannya daripada kita Sob.

Lagian juga Allah kan sudah berjanji akan menolong siapapun yang mau menolong sesama hamba-Nya, jadi... Kalau badan kita lebih kuat dan sehat dari mereka, ayo doong berbagi kursi!

Terus... Jangan ngaku-ngaku muslim kalau hati nggak tergerak sama sekali melihat penjajahan yang terjadi di tanah Palestina, dan masih aja ngomong, "Bukan urusan gue!"

Emang sih Palestina jauh banget sedangkan di negeri sendiri masih banyak dhuafa yang harus kita bantu, tapi mbok yaa tega banget bahkan minimal menyumbang doa pun tidak?!  Bahkan sekadar sharing info Palestina pun ogah dan pura-pura nggak tahu masih ada penjajahan di muka bumi?! Helloow... Jangan-jangan ada yang konslet di hati dan otak kita?!!

Satu lagi... Jangan ngaku-ngaku punya iman, kalau perut kita kenyang sementara tetangga sebelah rumah kelaparan. Badan kita berselimutkan baju baru dan mahal, tapi kerabat kita yang lain masih pakai pakaian lusuh dan compang-camping. Dan kita dengan sadisnya ngomong, "Makanya... Usaha doong!!!"

Termasuk juga kepedulian pada lingkungan hidup Sob, apakah kita masih suka buang sampah seenak udel, masih sering boros pemakaian air, masih demen boros pemakaian pelastik, sedotan, tisu, dan barang-barang nggak ramah lingkungan lainnya.

Jadi, memang benar peduli itu adalah salah satu bukti! Bukti bahwa kita beriman pada Allah dan juga hari akhir.

Lagipula... Peduli itu adalah bagian akhlak, dan Rasulullah Saw. memang diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Coba bayangin... Selain dengan akhlak mulia, dengan apalagi coba... kita bisa menjadikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam? Dengan saling tuding dan saling ejek "Lo salah, gue bener!!" Terus gontok-gontokan cuma karena perbedaan?

Peduli itu penting banget ditumbuhkan sejak dini dan nggak pakai tapi! Mulai dari diri sendiri, dari hal-hal kecil, dan dari sekarang, Sob!

Kalau melihat paku atau peniti terjatuh di lantai, yaa silakan bantu singkirkan, supaya tak terinjak orang lain.

Kalau melihat cucian piring menumpuk, yaa jangan ragu-ragu bantu membersihkan!

Melihat orangtua kita letih sepulang kerja, ringan tangan lah memijitkan!

Ada teman yang terlihat membawa barang berat, mbok yaa dibantu jangan cuma ditonton!

Ada teman yang rumahnya searah, yaa silakan dibonceng (eit... Jangan jadi modus pedekate dengan lawan jenis!)

Ada kenalan yang kelihatan bete, silakan hibur dengan senyuman!

Mudah dan indah kan? Tapi percaya deh... Semudah dan sekecil apapun bentuk kepedulian itu, akan memberi dampak besar untuk masa depan dunia ini.

Selamat peduli!
***

Syamsa Hawa
Sumber: http://annida-online.com/artikel-9269-peduli--bukti.html
Baca SelengkapnyaPeduli = Bukti

Surat Dokter untuk Obama: Tuan Obama, Apakah Anda Memiliki Hati?

GAZA — Seorang dokter yang bekerja di Rumah Sakit Al-Shifa mengirimkan surat terbuka untuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan para pemimpin dunia yang lainnya. Dengan menuliskan  “Tuan Obama – Apakah anda memiliki hati ? ,” 

Dokter itu adalah Mads Gilbert MD PhD, seorang Prof Klinis dan Kepala Klinik of Emergency, University Hospital of Noertg Norway. Yang mana kini ia berkerja di rumah sakit Al-Shifa, Jalur Gaza. 

Surat tersebut diterbitkan di Middle East Monitor (MEMO) Ahad, (20/7), yang berisikan sebagai berikut ; 

(Tuan Obama – apakah anda punya hati ?

Saya mengundang anda untuk menghabiskan satu malam saja, hanya satu malam dengan kami di Shifa. Mungkin menyamar sebagai pembersih.

Saya yakin, 100 persen, itu akan merubah sejarah. 

Tak seorang pun dengan hati dan kekuatan yang bisa berjalan menjauh dari malam di Shifa, tanpa bertekad untuk menghentikan pembantaian rakyat Palestina. 

Tetapi, mereka yang tak berperasaan dan kejamlah yang akan memperhitungkan dan merencanakan rencana lainnya “dahyia” serangan lainnya di Gaza. 

Sungai-sungai darah akan tetap mengalir saat malam datang. Aku bisa mendengar mereka memainkan instrumen kematian. 

Silahkan. Lakukan apa yang bisa anda lakukan. Ini, hal ini tidak dapat dilanjutkan). 


Berikut surat aslinya: 

Mr. Obama – do you have a heart?
I invite you – spend one night – just one night – with us in Shifa. Disguised as a cleaner, maybe.
I am convinced, 100%, it would change history.
Nobody with a heart AND power could ever walk away from a night in Shifa without being determined to end the slaughter of the Palestinian people.
But the heartless and merciless have done their calculations and planned another “dahyia” onslaught on Gaza.
The rivers of blood will keep running the coming night. I can hear they have tuned their instruments of death.
Please. Do what you can. This, THIS cannot continue. (mkh/knrp)

Baca Kisah Motivasi lainnya di Blog Motivasi ini
Sumber: Republika Online
Baca SelengkapnyaSurat Dokter untuk Obama: Tuan Obama, Apakah Anda Memiliki Hati?

Rabu, 16 Juli 2014

Yusya' bin Nun AS, NABI YANG MAMPU MENAHAN TERBENAMNYA MATAHARI

DARI  hadits Rasulullah SAW, yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. Ada seorang Nabi yang Mampu Menahan Terbenamnya Matahari, siapakah nabi tersebut...?

BERIKUT KISAHNYA...!

Setelah Nabi Musa as wafat, Nabi Yusya' bin Nun membawa Bani Israil untuk keluar dari padang pasir. Mereka berjalan hingga menyeberangi sungai Yordania dan akhirnya sampai di kota Jerica (Yeriko). Kota Jerica adalah sebuah kota yang mempunyai benteng dan pintu gerbang yang sangat kuat. Bangunan-bangunan di dalamnya tinggi-tinggi serta berpenduduk padat.

Nabi Yusya' bersama kaumnya, Bani Israil, mengepung kota tersebut sampai 6 bulan lamanya.  Pada suatu hari, mereka bersepakat untuk menyerbu sampai ke dalam. Dengan diiringi suara terompet dan pekikan takbir, serta semangat yang kuat, mereka berhasil menghancurkan benteng kota dan memasukinya.

Hari itu adalah hari Jum'at, peperangan belum juga usai sementara matahari sudah hampir terbenam. Berarti hari Jum'at akan segera berlalu dan hari Sabtu akan segera tiba. Padahal, menurut syariat, pada hari sabtu dilarang untuk melakukan peperangan.

Nabi Yusya' kemudian berkata,
"Wahai Matahari, sesungguhnya engkau hanya mengikuti perintah Allah SWT, demikian pula aku. Aku bersujud mengikuti perintahNya. Ya Allah, tahanlah matahari itu untukku agar tidak terbenam terlebih dahulu."

Dengan izin Allah SWT, matahari itu tidak terbenam dulu, sebelum negeri itu ditaklukkan. Setelah Baitul Maqdis dapat dikuasai oleh Bani Israil, mereka pun hidup di dalamnya dan Nabi Yusya' yang memerintah mereka dengan kitab Allah, kitab Taurat sampai akhir hayatnya. Beliau kembali ke hadirat Allah SWT saat berumur 127 tahun dan masa hidupnya 27 tahun setelah wafatnya Nabi Musa as.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Sesungguhnya matahari itu tidak pernah tertahan untuk terbenam hanya karena seorang manusia yang bernama Yusya' yaitu pada malam-malam dia berjalan ke Baitul Maqdis untuk berjihad."

 Baca Kisah Motivasi lainnya di : di Blog Motivasi ini

Baca SelengkapnyaYusya' bin Nun AS, NABI YANG MAMPU MENAHAN TERBENAMNYA MATAHARI

Jerman di Piala Dunia 2014: antara Kemenangan SDM, Team Work dan Teknologi!

 
Negara Jerman, bukanlah tim yang tidak pernah terpuruk. Jerman pernah terpuruk sangat mengerikan saat di putaran awal Piala Eropa 2004 misalkan. Jerman tersingkir menyakitkan di babak penyisian. Tapi Jerman cepat belajar dan pihak yang bertanggung-jawab langsung mundur.

Rudy Völler pelatih yang sukses pada Piala Dunia 2002 membawa Jerman ke final, saat gagal di babak penyisian Piala Eropa segera mundur. Tidak ada cerita kambing hitam saling menyalahkan satu sama lain.
Saat bersamaan mulai disadari bahwa kekalahan Jerman karena kurangnya bibit-bibit baru yang muncul. Sejak itu dibuat lah aturan bahwa Klub Sepak Bola Jerman yang bermain di Divisi Bundesliga harus punya sekolah Sepak Bola dan Klub Yunior. 10 tahun kemudian setelah kebijakan ini, Jerman berlimpah pemain-pemain muda berbakat.

Pelajaran Penting 1: SDM, Kaderisasi dan Pendidikan kunci sukses kemenangan

Permainan Jerman bagi banyak orang terasa terlalu rasional. Begitu terstruktur, disiplin tinggi dan tidak ada pemain bintang yang flamboyant yang mendominasi sendirian permainan. Semua bekerja secara tim. Tidak cuma pemain, tim Jerman itu bekerja sama dengan para saintis olah raga dari Deutsche Sportschule Köln (Universitas Olah Raga Jerman di Köln) untuk menganalisa seluruh kekuatan dan kelemahan lawan.

Sepak bola itu adalah olah raga tim yang struktur kerja samanya amat kompleks yang melibatkan aktor pemain lapangan, pelatih yang menjadi sutradaranya, manajer yang menjadi produsernya serta para saintis yang terlibat dalam penulisan skenario, musik artistik, animasi, dll yang menjadi orkestra tarian di lapangan hijau. Jadi, ini bukan kerja seorang bintang, ini kerja Tim!

Pelajaran Penting 2: Membentuk Tim tangguh yang bisa bersinerji dan berkolaborasan adalah kunci kemenangan

Bagi Jerman itu semua diatas masih belum cukup. Tim Jerman dibantu oleh teknologi mutakhir dengan menggunakan kedigdayaan IT. Jerman sendiri terkenal sebagai negara yang melahirkan ERP Software terbesar di dunia yaitu SAP (Systeme Anwendungen und Produkte, System Applications and Products)

Dengan menggunakan Standard Software SAP memakai modul solusi SAP Match Insights berbasis platform SAP HANA, seluruh data video permainan lawan dalam berbagai situasi bisa dianalisa. Tim Jerman benar-benar bisa mengetahui semua kelemahan dan kekuatan tim lawan bahkan bisa membuat berbagai simulasi modeling permainan. Akibatnya, para pemain Jerman amat tahu seperti apa permainan lawan dan bagaimana cara menghadapinya.

Pelajaran Penting 3: Penguasaan Teknologi adalah tools penting yang menjadi senjata pemungkas memenangkan Permainan!

Salam Dari Tepian Lembah Sungai Elbe
Ferizal Ramli

Baca Kisah Motivasi lainnya di : di Blog Motivasi ini

Sumber: https://ferizalramli.wordpress.com/2014/07/15/catatan-tentang-kemenangan-jerman-di-piala-dunia-2014-antara-kemenangan-sdm-team-work-dan-teknologi/


Baca SelengkapnyaJerman di Piala Dunia 2014: antara Kemenangan SDM, Team Work dan Teknologi!

Musa, Hafizh Cilik Asal Bangka raih Nilai Mumtaz (Istimewa) di lomba havizh Internasional

Sekilas mungkin banyak yang tidak menyangka jika adik kecil yang masih ‘cadel’ menyebut huruf ‘ra’ ini memiliki hafalan Al-Qur’an 30 juz, apalagi di usianya yang baru menginjak 6 tahun. Rasanya sesuatu yang ajaib dan di luar nalar manusia, terlebih di zaman yang agak ‘bebas’ ini, jika tidak diawasi langsung oleh kedua orangtua maka pergaulan anak pun tidak akan terkontrol dengan baik.

Bagi manusia yang memiliki iman yang kuat, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika usaha dan kerja keras sudah dilakukan dengan tekun dan sungguh-sungguh, ia akan percaya bahwa Allah akan memberikan ganjaran sesuai dengan apa yang telah dilakukan hamba-Nya.

Ini terbukti, adik Musa satu di antara anugerah dan karunia yang diberikan Allah untuk Abu Hanafi dan istrinya yang juga mampu memberikan banyak inspirasi dan motivasi untuk orang lain, terkhusus umat Islam.
Mungkin peristiwa fenomenal ini tidak aneh apabila kita mengaca kepada zaman sahabat dan tabi’in serta masa keemasan setelahnya, sejarah mencatat contohnya bahwa Imam Syafi’i hafal Al-Qur’an usia 7 tahun, hafal Muwattho’ usia 13 tahun dan diizinkan berfatwa oleh gurunya (Imam Malik) usia 15 tahun.

Orangtua Musa pun berharap dan telah mencanangkan anak-anaknya bisa seperti ulama-ulama terdahulu, setelah menamatkan hafalan Al-Qur’an ia akan menanamkan dan mengajarkan kepada Musa ilmu-ilmu agama, menghafal matan-matan hadits mulai dari hadits arba’in Imam Nawawi, Riyadhus Shalihin, sampai kitab hadits Bukhari-Muslim. Selain diajarkan bahasa Arab, Musa pun diajarkan bahasa Inggris oleh ayahnya. Subhanallah.. Lengkap.

Adapun keikutsertaan Musa dalam ajang Anugerah Khidmah Al-Qur’an Internasional yang berlangsung dari tanggal 3-7 Ramadhan 1435 H bertepatan dengan tanggal 1-5 Juli 2014 ini merupakan undangan khusus dari Syekh Abdullah bin Ali Bashfar, selaku Ketua Ma’had Tahfizh Dunia yang berpusat di Saudi Arabia. Dan Musa pun tercatat sebagai peserta termuda dalam perlombaan tahfizh Al-Qur’an ini. Prestasi Musa sebelumnya pernah menjuarai perlombaan menghafal Al-Qur’an cabang 20 dan 30 juz di Provinsi Bangka Belitung. Bismillah Masya Allah.. Sangat takjub, semoga Allah memperbanyak ‘Musa-Musa’ yang lainnya melalui anak dan cucu kita kelak. Aamiin ya rabb.

Berikut video penampilan Musa di ajang Hafizh Cilik Internasional 2014, dengan 5 soal tahfizh yang diujikan dewan hakim
kepadanya:
  1. QS. Al-Maidah [5]: 4-6
  2. QS. Hud [11]: 69-79
  3. QS. Al-Mu’minun [23]: 51-67
  4. QS. Az-Zumar [39]: 53-62
  5. QS. Al-Mursalat [77]: 1-19
Ada beberapa poin tips dari Bapak Musa, bagaimana beliau mengasuh dan mendidik Musa dan adik-adiknya bersama sang istri:

1.  Niat.
2. Bapak dan ibu terjaga dari maksiat.
3. Perbanyak doa, karena Al-Qur’an itu milik Allah.
4. Ketika Anda/istri mengandung, suami-istri perbanyak membaca Al-Quran/hafal Al-Qur’an.
5. Ketika anak sudah lahir jauhkan dari musik dan tayangan televisi yang mengganggu.
6. Umur 2 tahun ajarkan huruf hijaiyah dll.
7. Umur 3 tahun mulai hafal Al-Qur’an.
8. Punya amalan andalan, misal shalat tahajjud dan dhuha setiap hari.
9. Sebelum itu semua, tidak akan tercapai kalau tidak mencari pasangan dulu. Hehe

Untuk memotivasi diri saya (kita) kembali untuk semakin mencintai Al-Qur’an, ada baiknya membaca makna tafsir yang tersirat dari firman Allah dalam surat Al-Qamar ayat 17:

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
“Dan Sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adalah orang yang mau mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar [54]: 17)

Yakni untuk dibaca, dihafal, dipahami, dipelajari dan direnungi. Allah Subhaanahu wa Ta’aala telah memudahkan lafazhnya untuk dibaca dan dihafal, maknanya untuk dipahami dan diketahui. Hal itu, karena Al-Qur’an adalah sebaik-baik perkataan, paling benar maknanya dan paling jelas keterangannya. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Kalau bukan karena Allah telah memudahkan Al-Qur’an pada lisan manusia, tentu tidak satu pun makhluk yang dapat berbicara dengan firman Allah ‘Azza wa Jalla.”
Oleh karena itu, siapa saja yang mendatanginya, maka Allah Subhaanahu wa Ta’alaala akan memudahkan maksudnya itu semudah-mudahnya.

Ad-Dzikr (pelajaran atau peringatan) di ayat ini mencakup semua yang diingat dan dipelajari oleh orang-orang yang berilmu seperti halal-haram, hukum-hukum perintah dan larangan, hukum-hukum jaza’i (pembalasan), nasihat, pelajaran, aqidah yang bermanfaat dan berita-berita yang benar. Sebagian kaum salaf berkata tentang ayat ini, “Adakah orang yang ingin mengetahui ilmu lalu dibantu untuk memperolehnya?” Oleh karena itulah Allah mengajak hamba-hamba-Nya untuk mendatangi Al-Qur’an dan mempelajarinya dengan firman-Nya, “Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”.

Terkait dengan orang yang membaca dan memahami Al-Qur’an, beberapa hadits menjelaskan:
“Dari Aisyah Ra., ia berkata bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, ‘Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan ia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam surga bersama-sama dengan para rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi ia tidak mahir, berat lidahnya (belum lancar), ia akan mendapat dua pahala.’ (HR. Bukhari dan Muslim).

“Dari Abu Abu Said al-Khudri Ra. dari Nabi Muhammad Saw. Beliau bersabda, ‘Allah berfirman, ‘Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya sebaik-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta.’ Dan, keutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya adalah seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya.” (HR. Tirmidzi).

“Dari Ibnu Abbas Ra., katanya, Rasulullah Saw. bersabda, ‘Sesungguhnya, orang yang tidak terdapat dalam rongga badannya sesuatu dari Al-Qur’an adalah seperti rumah yang roboh.” (HR. Tirmidzi).

“Dari Abdullah bin Amr bin Ash Ra., bahwasanya Nabi Saw. telah bersabda, ‘Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an, ‘Bacalah dan naiklah serta bacalah dengan tartil seperti engkau membacanya di dunia. Karena, kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i).

“Dari Mu’adz bin Anas Ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda, ‘Barang siapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, Allah memakaikan pada kedua orangtuanya di hari kiamat suatu mahkota yang sinarnya lebih bagus dari pada sinar matahari di rumah-rumah di dunia. Maka, bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan ini.” (HR. Abu Dawud).

Ada banyak ayat suci Al-Qur’an atau hadits yang menyatakan keutamaan membaca Al-Qur’an. Beberapa dalil tadi hanyalah sepercik kutipan yang menjadi ibrah agar kecintaan untuk menghafal Al-Qur’an semakin kuat mengakar. Semoga Allah selalu merahmati kita semua dengan Al-Qur’an, memberikan keistiqamahan dan menutup catatan kehidupan kita dengan predikat husnul khatimah, taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Aamiin ya rabbal’aalamiin.





Baca Kisah Motivasi lainnya di : di Blog Motivasi ini
Baca SelengkapnyaMusa, Hafizh Cilik Asal Bangka raih Nilai Mumtaz (Istimewa) di lomba havizh Internasional