Selasa, 31 Desember 2013

Belajar Bermimpi dari Agnes Monica


Ditulis Oleh: Aryan Danil Mirza. Br, tinggal di Bandar Lampung

 Semboyan “Dream, Believe and Make it Happen yang sering kita dengar dari penyanyi  Agnes Monica ini bukanlah omong kosong belaka, sebab ia sendiri yang telah membuktikannya . 

Semboyan yang kalau diterjemahkan berarti “ Bermimpilah, yakinlah, dan buatlah mimpi itu tercipta” ini semakin membuat kita sadar akan arti kekuatan seorang mimpi

Ketika belum tenar seperti sekarang ini Penyanyi senior agnes Monica telah memiliki Impian besar untuk mampu menembus pasar industri music dunia bersaing dengan penyanyi papan atas Internasional lainnya. 

Ketika itu umur agnes baru menanjak usia 19 tahun. Tidak sedikit yang meragukan mimpi Agnes Monica tersebut, bahkan lebih banyak lagi yang mencemoohnya. Siapa sich agnes Monica kala itu? Hanya penyanyi lokal yang baru beranjak naik daun, tapi sudah mau mimpi Go Internasional segala? 

Jika saja Agnes Monica putus semangat dan mengubur mimpinya dalam dalam hanya gara gara cemoohan orang-orang yang meragukan kemampuan dirinya kali itu, bisa jadi kita tidak akan menjumpai nama agnes monica sebagai nominator pada  ajang besar seperti MTV Europa Music Award 2011, American Nickleodeon Kids Choice award, atau pada Shorty Awards 2013. Bahkan  pada  Shorty Awards 2013 tersebut, Agnes Monica Tak hanya masuk dalam kategori Best Singer, selebriti multi talenta ini juga berhasil menggeser posisi Justin Bieber dalam kategori Best Celebrity Fashion.

Kadang orang memang menganggap kita aneh dengan memiliki mimpi, meragukan. Belum lagi orang-orang yang benci. Mereka pasti akan lebih keras mengomentari. Perubahan yang kita lakukan kadang dianggap kontroversial. Tapi jauh panggang dari api, kalau yang namanya sukses itu datang dari sesuatu yang biasa-biasa saja. Pasti datang dari sesuatu yang luar biasa. Makanya kita harus percaya dulu dengan mimpi kita. Sehingga Yakin kita bisa mewujudkannya.

Berani Bermimpi, Berani sukses. So, Dream, Believe And Make It Happen.”
Baca SelengkapnyaBelajar Bermimpi dari Agnes Monica

Dewa Matahari dalam Perayaan Tahun Baru


Setiap akhir tahun biasanya semua manusia di dunia ini tidak terkecuali kaum Muslim mengalami wabah penyakit yang luar biasa, pengidap penyakit ini biasanya menjadi suka menghamburkan harta untuk berhura-hura, euforia yang berlebihan, pesta pora dengan makanan yang mewah, minum-minum semalam penuh, lalu mendadak ngitung (3.., 2.., 1.. Dar Der Dor!).
Wabah itu bukan flu burung, bukan juga kelaparan, tapi wabah penyakit akhir tahun yang kita biasa sebut dengan tradisi perayaan tahun baruan. Kaum muda pun tak ketinggalan merayakan tradisi ini. Kalo yang udah punya gandengan merayakan dengan jalan-jalan konvoi keliling kota, pesta di restoran, kafe, warung (emang ada ya?)
Kalo yang jomblo yaa.. tiup terompet, baik terompet milik sendiri ataupun minjem (bagi yang nggak punya duit). Kalo yang kismin, ya minimal jalan-jalan naik truk bak sapi lah, sambil teriak-teriak nggak jelas.
Dan bagi kaum adam yang normal menurut pandangan jaman ini, kesemua perayaan itu tidaklah lengkap tanpa kehadiran kaum hawa. Karena seperti kata iklan “nggak ada cewe, nggak rame”
Bahkan di kota-kota besar, tak jarang setelah menunggu semalaman pergantian tahun itu mereka mengakhirinya dengan perbuatan-perbuatan terlarang di hotel atau motel terdekat.
Yah itulah sedikit cuplikan fakta yang sering kita lihat, dengar, dan rasakan menjelang malam-malam pergantian tahun. Ini dialami oleh kaum muslimin, khususnya para anak muda yang memang banyak sekali warna dan gejolaknya. Nah, sebagai pemuda-pemudi muslim yang cerdas, agar kita nggak salah langkah di tahun baruan ini, maka kita harus menyimak gimana seharusnya kita menyikapi momen yang satu ini.
Asal muasal tahun baruan
Awal muasal tahun baru 1 Januari jelas dari praktik penyembahan kepada dewa matahari kaum Romawi. Kita ketahui semua perayaan Romawi pada dasarnya adalah penyembahan kepada dewa matahari yang disesuaikan dengan gerakan matahari.
Sebagaimana yang kita ketahui, Romawi yang terletak di bagian bumi sebelah utara mengalami 4 musim dikarenakan pergerakan matahari. Dalam perhitungan sains masa kini yang juga dipahami Romawi kuno, musim dingin adalah pertanda ’mati’ nya matahari karena saat itu matahari bersembunyi di wilayah bagian selatan khatulistiwa.
Sepanjang bulan Desember, matahari terus turun ke wilayah bahagian selatan khatulistiwa sehingga memberikan musim dingin pada wilayah Romawi, dan titik tterjauh matahari adalah pada tanggal 21-22 Desember setiap tahunnya. Lalu mulai naik kembali ketika tanggal 25 Desember. Matahari terus naik sampai benar-benar terasa sekitar 6  hari kemudian.
Karena itulah Romawi merayakan rangkaian acara ’Kembalinya Matahari’ menyinari bumi sebagai perayaan terbesar. Dimulai dari perayaan Saturnalia (menyambut kembali dewa panen) pada tanggal 23 Desember. Lalu perayaan kembalinya Dewa Matahari (Sol Invictus) pada tanggal 25 Desember sampai tanggal 1-5  Januari yaitu Perayaan Tahun Baru (Matahari Baru)
seasons
Orang-orang Romawi merayakan Tahun Baru ini biasa dengan berjudi, mabuk-mabukan, bermain perempuan dan segala tindakan keji penuh nafsu kebinatangan diumbar disana. Persis seperti yang terjadi pada saat ini.
Ketika Romawi menggunakan Kristen sebagai agama negara, maka terjadi akulturasi agama Kristen dengan agama pagan Romawi. Maka diadopsilah tanggal 25 Desember sebagai hari Natal, 1 Januari sebagai Tahun Baru dan Bahkan perayaan Paskah (Easter Day), dan banyak perayaan dan simbol serta ritual lain yang diadopsi.
Bahkan untuk membenarkan 1 Januari sebagai perayaan besar, Romawi menyatakan bahwa Yesus yang lahir pada tanggal 25 Desember menurut mereka disunat 6 hari setelahnya yaitu pada tanggal 1 Januari, maka perayaannya dikenal dengan nama ’Hari Raya Penyunatan Yesus’ (The Circumcision Feast of Jesus)
Pandangan Islam terhadap Perayaan Tahun Baru
’Ala kulli hal, yang ingin kita sampaikan disini adalah bahwa ’Perayaan Tahun Baru’ dan derivatnya bukanlah berasal dari Islam. Bahkan berasal dari praktek pagan Romawi yang dilanjutkan menjadi perayaan dalam Kristen. Dan mengikuti serta merayakan Tahun baru adalah suatu keharaman di dalam Islam.
Dari segi budaya dan gaya hidup, perayaan tahun baruan pada hakikatnya adalah senjata kaum kafir imperialis dalam menyerang kaum muslim untuk menyebarkan ideologi setan yang senantiasa mereka emban yaitu sekularisme dan pemikiran-pemikiran turunannya seperti pluralisme, hedonisme-permisivisme dan konsumerisme untuk merusak kaum muslim, sekaligus menjadi alat untuk mengeruk keuntungan besar bagi kaum kapitalis.
 Serangan-serangan pemikiran yang dilakukan barat ini dimaksudkan sedikitnya pada 3 hal yaitu (1) menjauhkan kaum muslim dari pemikiran, perasaan dan budaya serta gaya hidup yang Islami, (2) mengalihkan perhatian kaum muslim atas penderitaan dan kedzaliman yang terjadi pada diri mereka, dan (3) menjadikan barat sebagai kiblat budaya kaum muslimin khususnya para pemuda.
Ketiga hal tersebut jelas terlihat pada perayaan tahun baru yang dirayakan dan dibuat lebih megah dan lebih besar daripada hari raya kaum muslimin sendiri. Tradisi barat merayakan tahun baru dengan berpesta pora, berhura-hura diimpor dan diikuti oleh restoran, kafe, stasiun televisi dan pemerintah untuk mangajarkan kaum muslimin perilaku hedonisme-permisivisme dan konsumerisme.
Kaum muslim dibuat bersenang-senang agar mereka lupa terhadap penderitaan dan penyiksaan yang terjadi atas saudara-saudara mereka sesama muslim. Dan lewat tahun baruan ini pula disiarkan dan dipropagandakan secara intensif budaya barat yang harus diikuti seperti pesta kembang api, pesta minum minuman keras serta film-film barat bernuansa persuasif di televisi.
Semua hal tersebut dilakukan dengan bungkus yang cantik sehingga kaum muslimin kebanyakan pun tertipu dan tanpa sadar mengikuti budaya barat yang jauh dari ajaran Islam. Anggapan bahwa tahun baru adalah “hari raya baru” milik kaum muslim pun telah wajar dan membebek budaya barat pun dianggap lumrah.
”Sungguh kamu akan mengikuti (dan meniru) tradisi umat-umat sebelum kamu bagaikan bulu anak panah yang serupa dengan bulu anak panah lainnya, sampai kalaupun mereka masuk liang biawak niscaya kamu akan masuk ke dalamnya pula”. Sebagian sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, orang-orang Yahudi dan Nasrani-kah?” Beliau menjawab: ”Siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (HR Bukhari dan Muslim)
Walhasil, kaum secara i’tiqadi dan secara logika seorang muslim tidak layak larut dan sibuk dalam perayaan haram tahun baruan yang menjadi sarana mengarahkan budaya kaum muslim untuk mengekor kepada barat dan juga membuat kaum muslimin melupakan masalah-masalah yang terjadi pada mereka.
Dan hal ini juga termasuk mengucapkan selamat Tahun Baru, menyibukkan diri dalam perayaan tahun baru, meniup terompet, dan hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan orang-orang kafir.
Wallahua’lam
akhukum, Felix Siauw
Diposting ulang  oleh http://hotmotivasi.blogspot.com/

Baca SelengkapnyaDewa Matahari dalam Perayaan Tahun Baru

Siswa SD sabet perak di olimpiade matematika Internasional


Satu lagi anak Muslim yang  menoreh prestasi di dunia internasional. Ahmad Ghozi Fidinillah siswa SD Integral Luqman al Hakim Hidayatullah Jember memperoleh medali perak  Olimpiade Matematika Internasional yang berlangsung diFilipina, belum lama ini.

Lomba ini diikuti oleh 234 peserta dari 16 negara ini Ghozi masuk tim Indonesia setelah lolos seleksi dari tingkat Kecamatan, Kabupaten, propinsi dan tingkat nasional.

Kini sekolah dan orangtua ikut berbangga atas pencapain prestasi yang diperoleh Ghozi.
“Alhamdulillah saya bangga dua kali, pertama karena Ghozi juara dan yang kedua karena dia telah mewakili sekolah Islam, Ia telah mengharumkan agama dan bangsanya, “ujar Siti Nurul Hasanah, Ibunda Ghozi lansir hidayatullah.com (30/12/2013).

Menurut Nurul, tahun ini peserta olimpiade yang perwakilan Muslim yang mewakili Indonesia sudah meningkat. Biasanya peserta yang Muslim sangat sedikit.

Anak Muslim yang mewakili Indonesia  ada tiga dari delapan siswa delegasi Indonesia yang ikut Olimpiade di Philipina.

“Biasanya peserta yang Muslim sangat sedikit, tapi Alhamdulillah tahun ini siswa yang Muslim sudah banyak,”tutur Nurul.

Sebagai seorang ibu, Nurul bangga anaknya ikut mengharumkan nama Islam dan Indonesia. Menurutnya ia mempersiapkan anaknya bukan untuk meraih prestasi, tetapi sebagai bagian dari perjuangannya sebagai umat Islam.

“Ini bagian dari perjuangan saya sebagai umat Islam, saya ingin anak-anak mengharumkan nama Islam lewat prestasi matematika,” ucap Nurul.

Dengan semangat prestasi untuk agama, ibu tujuh orang anak initelah menghantarkan empat anaknya menjuarai olimpiade matematika di tingkat nasional maupun internasional.

Untuk azas manfaat,  kini ia ingin berbagi dengan yang lain dengan membuka kelas khusus bimbingan matematika untuk olimpiade dan kelas reguler dikediamannya.

Diposting ulang  oleh http://hotmotivasi.blogspot.com/
 
Baca Selengkapnya Siswa SD sabet perak di olimpiade matematika Internasional

PESAN Ustadz Arifin Ilham berkaitan dengan perayaan tahun baru


Pergantian hari, pergantian bulan, pergantian tahun adalah seperti titian panjang, dimana setelah kita melewatinya sekian lama, kita akan menjumpai suatu titik akhir. Berhenti! Mati!

Semestinya pergantian hari, bulan, dan tahun merupakan pengingat bagi kita untuk menghitung-hitung seberapa banyak bekal yang sudah kita siapkan, membuat kita menunduk takut, tak mampu memamerkan wajah kesombongan dihadapan kekuatan waktu yang akan menggilas umur. Semakin mendekatkan kita ke padang kematian.

Tapi faktanya, pergantian tahun, khususnya tahun baru masehi, selalu diisi dengan kegiatan gegap gempita, ribut suara terompet, leduman petasan dan kembang api, dan kadangkala diisi dengan pesta minum-minuman keras dan zina. Miris!

Hal ini mengundang keprihatinan dari para ulama Muslim di belahan dunia, seperti Arab Saudi dan Malaysia yang mendesak pemerintah untuk secara resmi membatalkan acara perayaan tahun baru, karena itu merupakan budaya orang yahudi. Mudhoratnya lebih besar ketimbang manfaatnya. Ajang berbuat dosa dan juga menghambur-hamburkan uang. Dan yang pasti, perayaan malam tahun baru tidak ada tuntunannnya dalam Islam!

Berikut taushiyah Ustadz Muhammad Arifin Ilham berkaitan dengan perayaan tahun baru:

“Sikap mukmin terhadap perubahan waktu, tidak terjebak pada akhir tahun.  Tidak ada (contoh, red) sunnahnya (dari Rasulullah, red) untuk merayakan tahun baru, bakar petasan, tiup terompet, saling mengucapkan selamat, apalagi sampai maksiat.

Ini perayaan yang sia sia, mubazir dan jauh dari Syariat ALLAH. “Dan janganlah kamu menghambur hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara saudara syaitan,” (QS Al Isro’: 26-27).

Rasulullah bersabda, “Dulu kalian memiliki dua hari untuk bersenang senang di dalamnya. Sekarang ALLAH telah menggantikan bagi kalian dua hari yang lebih baik, yaitu hari Idul Fitri dan Idul Adha,” (HR An-Nasaai).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang umatnya meniup terompet, karena, itu tradisinya orang orang Yahudi (HR Abu Daud).

Majlis Ilmu & Zikir menggelar Tabligh Akbar, bertepatan pada malam tahun baru, bukan untuk merayakan tahun baru, tetapi dalam rangka AL AMRU BIL MA’RUF WANNAHYU ANIL MUNGKAR, karena sudah terlalu hebatnya maksiat dalam malam tahun baru itu.

Sungguh bagi orang beriman setiap hari adalah perubahan waktu, karena itulah orang-orang beriman terus SIBUK MUHASABAH DIRI, IBADAH, AMAL SHOLEH & DAKWAH. Insya Allah Tabligh Akbar 28 Safar/31 Desember, Selasa, malam Rabu, mulai ba’da magrib sampai pukul 21 00 di Masjid Az Zikra, Sentul, Bogor.

Sebarkan kabar ini. Kalian pun punya andil dalam dakwah, sahabatku. Semoga Arifin dan kalian semua sahabatku fillah tetap selalu dalam HIDAYAH ALLAH hingga meninggalkan dunia yang sebentar ini dalam keadaan HUSNUL KHOTIMAH…aamiin.

Sumber: Facebook KH Muhammad Arifin Ilham

diposting ulang  oleh http://hotmotivasi.blogspot.com/

Baca SelengkapnyaPESAN Ustadz Arifin Ilham berkaitan dengan perayaan tahun baru

Kamis, 26 Desember 2013

“Tukang Becak Jadi Wisudawan Terbaik Unila”

Siang itu, tepat tgl17 Desember 2013, Gladi Wisudawan Unila akan dimulai. Alhamdulillah, akhirnya aku akan wisuda juga Setelah 4 tahun aku menjalani lika liku kehidupan dikampus hijau Universitas Lampung. Ini bisa dikatakan merupakan peiode wisuda yang ke 5 pada tahun 2013. Sebelumnya wisuda diadakan pada bulan maret, juni,dan September dua kali, yang terakhir pada bulan desember. Unila akan mewisuda sekitar 900an mahasiswa program sarjana pada tanggal 18 desember 2013.

Boleh terbilang sedikit sekali dari jurusan ku yang di wisuda pada periode ini, karena mereka rata – rata sudah wisuda duluan pada bulan maret dan juni, bahkan ada yang desember 2012. Aku pun seharusnya bisa wisuda pada bulan September, namun aku sengaja menunda karena aku harus mewakii provinsi lampung dalam kegiatan di Nusa Tenggara Timur atau disebut dengan sail komodo 2013 selama 1 bulan.

Tapi inilah jalan tuhan, aku tak menyangka pada saat gladi hari selasa tersebut, seorang staf dari rektorat menyebut namaku menjadi wisudawan terbaik 1 Universitas Lampung dengan IPK 3,87 yang ditempuh selama 3 tahun 9 bulan. Gembira sekali hati ini sekaligus merasa terharu karena impian dan doaku dikabulkan oleh Allah SWT. Dalam doaku… hampir tidak pernah lupa aku meminta agar ketika aku wisuda aku mampu menjadi lulusan terbaik. Bukan apa apa sobat, harapan ini sengaja aku lontarkan dalam doaku karena aku ingin memberikan kado spesial kepada ibuku yang berulangtahun dua hari setelah wisuda, tepatnya tanggal 20 Desember 2013. Namun sayang, beliau sudah Almarhum dua tahun yang lalu. Aku tak bisa memeluk beliau di hari spesial itu. Tapi tak apalah, semoga beliau tersenyum melihat ku dari surga mu ya Allah…

Sobat, sesungguhnya berbakti kepada Ibu mempunyai keutaamaan yang sangat utama. Doa sang ibu dapat menentukan kesuksesan jalan hidupmu, sebaliknya apabila durhaka, maka petaka hidup yang mungkin akan segera datang menghampiri kita. Walaupun ibuku sudah tiada, namun doaku selalu menyertainya, setiap doa dalam shalat shalatku selalu terlintas tentang ibu. Itulah caraku berbakti kepada ibuku yang sudah tiada. Maka jangan sia siakan ibu kita yang maasih ada, mulai detik ini peluklah erat beliau, ajak beliau jalan jalan (jangan jalan jalan sama pacar terus), ingat hari ulang tahu beliau (jangan ngucapin ulang tahun sama pacar aja), jangan membantah, dan persembahkan prestasi terbaik kepada beliau.

Tuhan , Maha Pengatur yang Luar Biasa

Tuhan sepertinya sudah mengatur jalan hidupku ini. Ketika ibu masih hidup aku selalu dikirim uang jajan tiap bulan. Tapi setelah beliau sudah tidak ada, tuhan memberiku jalan penghasilan untuk mencukupi kehidupanku sehari sehari di lampung. Aku punya becak mini. Sebuah usaha penyewaan becak mini yang kubeli dari bantuan modal bisnis program mahasiswa wirausaha. Ketika ibu meninggal aku sengaja tak mau minta kiriman pada ayahku, gajinya kecil sedangkan utang dan biaya hidup lainnya masih banyak. Aku mau gaji beliau fokus saja untuk merawat adikku yang ada di kampung sedangkan aku berusaha untuk hidup mandiri di tanah rantau ini. Sejak saat itu dari tahun 2011 sampai 2013 aku pun berusaha untuk tidak pernah minta kirirman uang.

Setiap sore aku membuka usaha becak mini tersebut. Berbagai pengalaman yang aku dapat, dari berinteraksi dengan pedagang kecil, kenalan sama para pengamen, termasuk berhadapan dengan para preman jalanan. Satu yang paling aku ingat, kalau setiap minggu pagi aku buka usaha subuh, aku pagi-pagi jam 4 sudah bangun, cuci muka, dan langsung keluarin motor menuju masjid, habis shalat subuh aku langsung menuju pkor way halim. Kenapa harus pagi sekali ? ya, karena hari minggu pagi para pedagang rebutan lapak atau tempat usaha, kalau tidak seperti itu aku tidak dapat lapak yang strategis. Bahkan ketika aku membuka usaha becak mini, suatu hari aku pernah menetaskan air mata melihat dua anak kecil yang selalu ada di pkor way halim. Aku meneteskan air mata ketika melihat anak sekecil itu yang ditelantarkan di tengah kerasnya kehidupan, dituntut mencari uang dengan mengamen, disaat anak anak kecil lainnya bermain bersama orang tua, belajar, mereka malah sibuk mencari uang dan mengisap lem aibon. Karena kasihan terkadang aku membolehkan mereka main becak mini secara gratis, bayar setengah ataupun waktu mainnya aku berikan lebih lama. Sobat, kalau punya usaha jalanan seperti ini, begitulah realitas sosial yang terjadi di lapangan. Semoga kita semua tergerak untuk bersama memberantas masalah sosial seperti ini. Bukan apa-apa, kita semua harus jadi orang sukses atau setidaknya punya uang lebih, agar nanti mampu berbuat kebaikan dalam lingkup yang lebih luas.

Dimulai dari 4 becak, sekarang total becak mini yang aku punya adalah 20 unit becak mini. 1 unit becak harga sekitar 1,8 jutaan. Sebuah aset yang menurutku lumayan dan benar benar harus aku syukuri. Mungkin usaha becak mini ku ini belumlah ada apa apanya, dibandingkan teman mahasiswa lain yang seumuran sepertiku sudah mempunyai usaha yang lebih besar, sudah mampu keliling Indonesia menjadi trainer, bahkan ada yang menjadi direktur muda atau owner dengan banyak usaha. Setidaknya, Indonesia cukup berbangga jika banyak pemuda yang mandiri seperti ini. Dan usaha becak miniku ini telah benar benar mengajarkan ku kerasnya kehidupan sosial dan itu semua akan mampu kita hadapi apabila ada iman dalam hati kita.

Semua itu pilihan, jalan itu selalu ada.

Hidup itu memang pilihan sobat. Kita tinggal pilih sendiri jalannya, mau yang lurus, sedikit mengkol, atau lika liku. Begitu juga ketika kita mahasiswa? Kita tinggal pilih, mau wisuda cepat dan biasa-biasa saja, lambat wisuda asal banyak prestasi, atau wisuda tepat waktu dan prestasi juga cukup ok.

Aku termasuk memilih jalan tengah. Aku berusaha untuk wisuda tepat waktu, tetapi tetap aktif di organisasi kampus dan luar kampus, termasuk aktivitas bisnis.  Tapi semua pilihan tentu ada keunggulan dan kelemahan masing masing. Kenapa aku bilang jalan tengah ? karena masih banyak mahasiswa di luar sana yang seumuranku belum wisuda, namun presatasinya sangat oke, mereka pebisnis sejati, mereka trainer sejati, aktifitas sosialnya bejibun, dan mereka menduduki jabatan tertinggi diberbagai organisasi. Tapi apakah IPK Mereka bagus? Kalau bagus artinya merekamampu memanajemen waktu dengan baik. standar IPK Bagus menurut Indonesia adalah 3,00.

Bagaimana jika IPK mereka jelek ? tidak apa apa sobat, yang penting mereka lulus, mereka jelek akademik, tapi prestasinya segudang. Dan kesuksesan itu tidak ditentukan oleh nilai IPK. Tapi bagaimana jika ada yang tidak lulus karena sangat aktif di luar kampus ? tidak apa-apa juga sobat, selama aktifitas mereka di luar kampus itu benar benas aktifitas yang produktif buat mereka. Sekali lagi, banyak kita lihat pengusaha sukses itu tidak selesai melanjutkan kuliahnya. Banyak kita lihat orang yang tidak sekolah bisa jadi pengusaha sukses , punya perusahaan dimana mana. Contoh ahmad bakrie dan juga pemilik rumah makan sederhana padang yang hanya tamatan SD.
Tapi kenapa aku memilih lulus tepat waktu (tidak cepat dan juga lambat, tepat 4 tahun)? Karena ketika ibuku almarhum, aku merasa kuliah ini adalah amanah dari beliau, karena ini menggunakan uang beliau masuknya, jadi bagiku kuliah ini adalah warisan ibuku yang harus aku selesaikan. Tapi aku punharus tetap aktif di organisasi kampus, luar kampus, dan bisnis. Karena disana banyak segudang ilmu yang menyentuh langsung kepada kehidupan dari pada sekedar teori yang kita dapat di kampus.

Sekali lagi sobat, semua itu pilihan, semua ada jalan, tuhanlah yang mengatur, tidak percaya kalau tuhan yang mengatur ? kenapa ketika ibuku almarhum tahun 2011 tiba tiba aku punya usaha becak mini ? kenapa aku jadi wisudawan terbaik pada periode desember 2013? Bagaimana jika aku lulus maret? Apa mungkin aku jadi lulusan terbaik? Dan sebenarnya aku pun bisa wisuda September, wisuda sepetember yang kedua (yang isunya wisuda diadakan karena ngejar bukaan PNS), tapi aku gak ikut wisuda karena di NTT? Semua sudah tuhan yang atur, ia tahu mana yang terbaik buat hambanya. setiap dari kita mempunyai potensi sukses, bukan satu sisi yang dilihat, tapi banyak sisi yang dapat menentukan kesuksesan kita, bukan IPK saja yang dilihat, bahkan kejujuran anda dalam kehidupan dapat menentukan kesuksesan anda.

Sekarang aku lega sobat, aku sudah menyelesaikan kuliah sebagai amanah ibu. Masalah setelah wisuda tak perlu ditakutin bakal jadi apa. Kita hanya berusaha dan tuhan yang menentukan. Pada prinsipnya semua akan kembali padanya. Tidak perlu berlebihan untuk nyogok jadi PNS dan sebagainya, dan tidakperlu pula terlalu mencemasi masa depan. Berusaha yang terbaiklah pada detik ini juga, karena setiap detik pun tuhan mampu mengambil nyawa kita. Jika nyawa sudah tidak ada? Pupuslah semua impian kita yang ingin punya rumah istana, hilanglah semua jabatan dan kekasih kita yang ada di dunia.



Ditulis Oleh Bayu Pramono, BandarLampung, 25 Desember 2013
Lulusan sarjana Administrasi Bisnis Universitas Lampung
Alumni SMAN 1 Lubuklinggau
Baca Selengkapnya“Tukang Becak Jadi Wisudawan Terbaik Unila”