Ini adalah catatan malam saya, saya bukan profesor atau pun penulis,
profesi saya hanya seorang Ibu rumah tangga yang sedang merantau di
negeri orang, yang berusaha memahami
pilihan yang ada saat ini di Indonesia, sebuah perenungan pribadi
tentang nasib masa depan bangsa yang saya cintai.
Siapakah sosok yang pantas menjadi Presiden di Indonesia periode
2014-2019. 2 Bulan lalu, saya mengatakan Jokowi, saya terpana dengan
popularitas dia di media massa yang hampir setiap harinya blusukan ke
desa-desa. Waktu itu tidak terbesit di benak saya, orang lain selain
Jokowi. Tapi kemudian, ketika sosok Prabowo mulai ditetapkan sebagai
capres juga, saya kemudian mencoba mempelajari dia juga. Siapa
sebenarnya dia? Lalu saya menemukan fakta-fakta ini yang tidak pernah
saya tahu sebelumnya jika saya tidak membiarkan diri saya waktu itu
untuk membaca dan membaca.
Setelah membaca dan mempelajari,
sungguh saya malu pada diri saya sendiri, karna jasa-jasa dia sebagai
patriot bangsa hampir saya tak mengetahui. Beliau ternyata
mempunyai sepak terjang dalam hidupnya yang telah banyak mengharumkan
nama Indonesia tapi anehnya malah tidak pernah diangkat di media massa.
Jika kita menggunakan akal jernih dan hati nurani kita, semestinya kita
akan tergerak melihat prestasi dan jasa-jasa dia untuk bangsa kita. Dan
saya pun mulai berpikir, ada apa dengan media massa di Indonesia? Saya
pun melakukan banyak membaca lagi untuk menjawab semua kegelisahan saya
tentang media massa di Indonesia dan siapa-siapa saja di belakang
pemilik media massa yang selama ini sudah dipersiapkan memang untuk
mengangkat nama Jokowi sejak beberapa tahun akhir ini. Ada agenda luar
biasa ternyata di balik pembentukan karakter Jokowi selama ini.
Setelah banyak membaca, membaca, membaca dan mempelajari, saya pikir
dialah yang terbaik di antara pilihan yang ada untuk memimpin negara
kita saat ini. Prabowo Subianto. Salah satu Putra terbaik bangsa yang
hampir terlupakan.
Ini beberapa alasan mengapa saya akhirnya
menjatuhkan pilihan saya kepadanya setelah mendalami dengan detil kedua
profil capres yang ada.
1. Beliau adalah seorang prajurit sejati
di bawah Sumpah Sapta Marga. Salah satunya yang nomer 5 berbunyi :
"Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, memegang teguh disiplin,
patuh dan taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan
kehormatan Prajurit."
2. Beliau telah berhasil membebaskan para
sandera berkewarganegaraan Indonesia, Belanda dan Inggris yang ditawan
oleh OPM (Organisasi Papua Merdeka) di Papua selama kurang lebih 4 bulan
sejak 8 Januari 1996, dan akhirnya pada tanggal 9 Mei 1996, mereka
berhasil bebas. Operasi pembebasan ini taruhannya adalah nyawa, dan
beliau berani mempertaruhkan nyawanya demi orang lain. Beliau punya
prestasi yang begitu besar tapi tidak pernah mau menonjolkannya. Sosok
yang humble dan rendah hatilah yang selalu dia junjung tinggi.
3. Beliau memprioritaskan keutuhan NKRI ketimbang kehormatan pribadi
sehingga beliau rela diberhentikan oleh atasannya dan difitnah oleh
oknum yang keji. Beliau ikhlas menerima itu semua tanpa perlawanan
apapun demi menjaga keutuhan NKRI.
4. Ternyata beliaulah pencetus
ide untuk mendaki Mount Everest, puncak gunung tertinggi di dunia. Pada
tahun 1997, team yang dipimpin oleh beliau akhirnya bisa mengibarkan
bendera merah putih YANG PERTAMA KALI di antara negara Asia Tenggara
lainnya, bahkan bisa mengalahkan tim dari Malaysia.
5. Beliau
seorang pekerja keras, begitu ulet dan telaten dalam berbisnis, menjadi
pedagang dan saudagar yang kaya raya, bangkit dari keterpurukannya
setelah difitnah, dan meskipun kaya raya, beliau sangat dermawan dan
sering membantu korps baret merah, membuat beliau sangat dihormati oleh
banyak orang. sehingga ada beberapa seniornya di kemiliteran yang
kemudian iri hati. Yang ternyata para senior di miilter yang "iri" tadi
semuanya berada di kubu pendukung Jokowi. Masya Allah...
6.
Beliau memiliki kuda-kuda yang dirawat dengan baik dan punya kandang
untuk berlatih, dan dari kuda-kuda miliknya inilah atlet polo Indonesia
dilatih dan akhirnya untuk PERTAMA KALINYA Indonesia menurunkan atlet
cabang olah raga polo di Sea Games 2007 di Bangkok, Thailand.
7.
Beliau lantang menolak imperialisme barat yang menginjak-injak martabat
bangsa. Makanya Amerika kurang suka dengan beliau. Ini salah satu
kenapa saya suka dengan kebijaksanaan beliau untuk merenegosiasi kontrak
karya dengan negara asing yang menggerus kekayaan alam kita.
8.
Beliau adalah anak bangsa yang begitu setia dengan tanah air Indonesia,
bahkan ketika Yordania menawari kewarganegaraan, beliau menolak.
9. Beliau adalah seorang nasionalis utuh, tidak hanya simbolis.
Terbukti, ketika beliau mencoba mempertahankan perusahaan nasional milik
Bob Hasan di Kalimantan Timur yang hampir bangkrut, dengan membelinya,
daripada membiarkan jatuh ke tangan asing.
10. Beliau merasa
peduli dengan perjuangan para TKW dan TKI yang menderita di luar
negeri, salah satunya ketika beliau rela membayar pengacara mahal (Tan
Sri Moh. Shafee Abdullah) untuk membebaskan TKI Wilfrida yg terancam
hukuman mati.
11. Beliau sangat concern dengan ketahanan pangan
di Indonesia dan kehidupan para petani. Beliau adalah ketua Himpunan
Kerukunan Tani Indonesia yang berjuang memberikan kesejahteraan kepada
petani di Indonesia.
12. Beliau adalah ketua Asosiasi Pedagang
Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di mana beliau selalu menyuarakan kepada
pemerintah untuk mementingkan nasib pedagang kecil dibandingkan
hypermarket yang sekarang makin menjamur dan mematikan nasib para
pedagang kecil.
13. Beliau sangat peduli dengan nasib
olahragawan dan atlet di Indonesia salah satunya dalam bidang pencak
silat. Beliau menjadi ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) sejak
tahun 2004 dan di bawah kepemimpinannya, pencak silat berhasil
mendapatkan juara umum pada Sea Games 2011.
14. Beliau termasuk
genius, karna bisa berbahasa lebih dari 5 bahasa. Ada 6 bahasa yang
dikuasainya. Yaitu bahasa jawa, bahasa Indonesia, bahasa inggris, bahasa
belanda, bahasa jerman dan bahasa prancis. Saya salut untuk yang satu
ini. Belajar bahasa menurut pengalaman saya sungguh membutuhkan
ketekunan dan dedikasi tinggi. Kemampuan berbahasa inggris dengan fasih
menjadi syarat mutlak untuk menjadi pemimpin bangsa kita di era
globalisasi ini.
Prestasi beliau ternyata banyak sekali, tidak
bisa saya list semua di sini, saya sungguh malu hanya karna saya malas
membaca, jasa-jasa anda hampir saya tak pernah ketahui Pak.
Sebelum memutuskan, saya berusaha dengan jeli dan teliti membaca kedua
profil capres yang ada, pada ujungnya, pilihan kita lah nantinya yang
akan menentukan nasib bangsa kita di masa depan. Akhir kata, semoga
Allah memberikan pertolongan dan keselamatan untuk negeri tercinta kita.
Catatan kecil ini adalah gubahan bebas hasil dari membaca, menelusuri lautan sumber-sumber valid dan menginspirasi.
Coretan Malam dari seorang ibu rumah tangga.
Untuk Negeriku Indonesia,
Tasniem Fauzia Rais Nijmegen, Belanda.
10 Juni 2014 jam 23:13
Sumber: https://www.facebook.com/tasniemrais