Siang itu, tepat tgl17 Desember 2013, Gladi Wisudawan Unila akan
dimulai. Alhamdulillah, akhirnya aku akan wisuda juga Setelah 4 tahun
aku menjalani lika liku kehidupan dikampus hijau Universitas Lampung.
Ini bisa dikatakan merupakan peiode wisuda yang ke 5 pada tahun 2013.
Sebelumnya wisuda diadakan pada bulan maret, juni,dan September dua
kali, yang terakhir pada bulan desember. Unila akan mewisuda sekitar
900an mahasiswa program sarjana pada tanggal 18 desember 2013.
Boleh
terbilang sedikit sekali dari jurusan ku yang di wisuda pada periode
ini, karena mereka rata – rata sudah wisuda duluan pada bulan maret dan
juni, bahkan ada yang desember 2012. Aku pun seharusnya bisa wisuda pada
bulan September, namun aku sengaja menunda karena aku harus mewakii
provinsi lampung dalam kegiatan di Nusa Tenggara Timur atau disebut
dengan sail komodo 2013 selama 1 bulan.
Tapi inilah
jalan tuhan, aku tak menyangka pada saat gladi hari selasa tersebut,
seorang staf dari rektorat menyebut namaku menjadi wisudawan terbaik 1
Universitas Lampung dengan IPK 3,87 yang ditempuh selama 3 tahun 9
bulan. Gembira sekali hati ini sekaligus merasa terharu karena impian
dan doaku dikabulkan oleh Allah SWT. Dalam doaku… hampir tidak pernah
lupa aku meminta agar ketika aku wisuda aku mampu menjadi lulusan
terbaik. Bukan apa apa sobat, harapan ini sengaja aku lontarkan dalam
doaku karena aku ingin memberikan kado spesial kepada ibuku yang
berulangtahun dua hari setelah wisuda, tepatnya tanggal 20 Desember
2013. Namun sayang, beliau sudah Almarhum dua tahun yang lalu. Aku tak
bisa memeluk beliau di hari spesial itu. Tapi tak apalah, semoga beliau
tersenyum melihat ku dari surga mu ya Allah…
Sobat,
sesungguhnya berbakti kepada Ibu mempunyai keutaamaan yang sangat utama.
Doa sang ibu dapat menentukan kesuksesan jalan hidupmu, sebaliknya
apabila durhaka, maka petaka hidup yang mungkin akan segera datang
menghampiri kita. Walaupun ibuku sudah tiada, namun doaku selalu
menyertainya, setiap doa dalam shalat shalatku selalu terlintas tentang
ibu. Itulah caraku berbakti kepada ibuku yang sudah tiada. Maka jangan
sia siakan ibu kita yang maasih ada, mulai detik ini peluklah erat
beliau, ajak beliau jalan jalan (jangan jalan jalan sama pacar terus),
ingat hari ulang tahu beliau (jangan ngucapin ulang tahun sama pacar
aja), jangan membantah, dan persembahkan prestasi terbaik kepada beliau.
Tuhan , Maha Pengatur yang Luar Biasa
Tuhan
sepertinya sudah mengatur jalan hidupku ini. Ketika ibu masih hidup aku
selalu dikirim uang jajan tiap bulan. Tapi setelah beliau sudah tidak
ada, tuhan memberiku jalan penghasilan untuk mencukupi kehidupanku
sehari sehari di lampung. Aku punya becak mini. Sebuah usaha penyewaan
becak mini yang kubeli dari bantuan modal bisnis program mahasiswa
wirausaha. Ketika ibu meninggal aku sengaja tak mau minta kiriman pada
ayahku, gajinya kecil sedangkan utang dan biaya hidup lainnya masih
banyak. Aku mau gaji beliau fokus saja untuk merawat adikku yang ada di
kampung sedangkan aku berusaha untuk hidup mandiri di tanah rantau ini.
Sejak saat itu dari tahun 2011 sampai 2013 aku pun berusaha untuk tidak
pernah minta kirirman uang.
Setiap sore aku membuka
usaha becak mini tersebut. Berbagai pengalaman yang aku dapat, dari
berinteraksi dengan pedagang kecil, kenalan sama para pengamen, termasuk
berhadapan dengan para preman jalanan. Satu yang paling aku ingat,
kalau setiap minggu pagi aku buka usaha subuh, aku pagi-pagi jam 4 sudah
bangun, cuci muka, dan langsung keluarin motor menuju masjid, habis
shalat subuh aku langsung menuju pkor way halim. Kenapa harus pagi
sekali ? ya, karena hari minggu pagi para pedagang rebutan lapak atau
tempat usaha, kalau tidak seperti itu aku tidak dapat lapak yang
strategis. Bahkan ketika aku membuka usaha becak mini, suatu hari aku
pernah menetaskan air mata melihat dua anak kecil yang selalu ada di
pkor way halim. Aku meneteskan air mata ketika melihat anak sekecil itu
yang ditelantarkan di tengah kerasnya kehidupan, dituntut mencari uang
dengan mengamen, disaat anak anak kecil lainnya bermain bersama orang
tua, belajar, mereka malah sibuk mencari uang dan mengisap lem aibon.
Karena kasihan terkadang aku membolehkan mereka main becak mini secara
gratis, bayar setengah ataupun waktu mainnya aku berikan lebih lama.
Sobat, kalau punya usaha jalanan seperti ini, begitulah realitas sosial
yang terjadi di lapangan. Semoga kita semua tergerak untuk bersama
memberantas masalah sosial seperti ini. Bukan apa-apa, kita semua harus
jadi orang sukses atau setidaknya punya uang lebih, agar nanti mampu
berbuat kebaikan dalam lingkup yang lebih luas.
Dimulai
dari 4 becak, sekarang total becak mini yang aku punya adalah 20 unit
becak mini. 1 unit becak harga sekitar 1,8 jutaan. Sebuah aset yang
menurutku lumayan dan benar benar harus aku syukuri. Mungkin usaha becak
mini ku ini belumlah ada apa apanya, dibandingkan teman mahasiswa lain
yang seumuran sepertiku sudah mempunyai usaha yang lebih besar, sudah
mampu keliling Indonesia menjadi trainer, bahkan ada yang menjadi
direktur muda atau owner dengan banyak usaha. Setidaknya, Indonesia
cukup berbangga jika banyak pemuda yang mandiri seperti ini. Dan usaha
becak miniku ini telah benar benar mengajarkan ku kerasnya kehidupan
sosial dan itu semua akan mampu kita hadapi apabila ada iman dalam hati
kita.
Semua itu pilihan, jalan itu selalu ada.
Hidup
itu memang pilihan sobat. Kita tinggal pilih sendiri jalannya, mau yang
lurus, sedikit mengkol, atau lika liku. Begitu juga ketika kita
mahasiswa? Kita tinggal pilih, mau wisuda cepat dan biasa-biasa saja,
lambat wisuda asal banyak prestasi, atau wisuda tepat waktu dan prestasi
juga cukup ok.
Aku termasuk memilih jalan tengah. Aku
berusaha untuk wisuda tepat waktu, tetapi tetap aktif di organisasi
kampus dan luar kampus, termasuk aktivitas bisnis. Tapi semua pilihan
tentu ada keunggulan dan kelemahan masing masing. Kenapa aku bilang
jalan tengah ? karena masih banyak mahasiswa di luar sana yang
seumuranku belum wisuda, namun presatasinya sangat oke, mereka pebisnis
sejati, mereka trainer sejati, aktifitas sosialnya bejibun, dan mereka
menduduki jabatan tertinggi diberbagai organisasi. Tapi apakah IPK
Mereka bagus? Kalau bagus artinya merekamampu memanajemen waktu dengan
baik. standar IPK Bagus menurut Indonesia adalah 3,00.
Bagaimana
jika IPK mereka jelek ? tidak apa apa sobat, yang penting mereka lulus,
mereka jelek akademik, tapi prestasinya segudang. Dan kesuksesan itu
tidak ditentukan oleh nilai IPK. Tapi bagaimana jika ada yang tidak
lulus karena sangat aktif di luar kampus ? tidak apa-apa juga sobat,
selama aktifitas mereka di luar kampus itu benar benas aktifitas yang
produktif buat mereka. Sekali lagi, banyak kita lihat pengusaha sukses
itu tidak selesai melanjutkan kuliahnya. Banyak kita lihat orang yang
tidak sekolah bisa jadi pengusaha sukses , punya perusahaan dimana mana.
Contoh ahmad bakrie dan juga pemilik rumah makan sederhana padang yang
hanya tamatan SD.
Tapi kenapa aku memilih lulus tepat waktu (tidak
cepat dan juga lambat, tepat 4 tahun)? Karena ketika ibuku almarhum,
aku merasa kuliah ini adalah amanah dari beliau, karena ini menggunakan
uang beliau masuknya, jadi bagiku kuliah ini adalah warisan ibuku yang
harus aku selesaikan. Tapi aku punharus tetap aktif di organisasi
kampus, luar kampus, dan bisnis. Karena disana banyak segudang ilmu yang
menyentuh langsung kepada kehidupan dari pada sekedar teori yang kita
dapat di kampus.
Sekali lagi sobat, semua itu pilihan,
semua ada jalan, tuhanlah yang mengatur, tidak percaya kalau tuhan yang
mengatur ? kenapa ketika ibuku almarhum tahun 2011 tiba tiba aku punya
usaha becak mini ? kenapa aku jadi wisudawan terbaik pada periode
desember 2013? Bagaimana jika aku lulus maret? Apa mungkin aku jadi
lulusan terbaik? Dan sebenarnya aku pun bisa wisuda September, wisuda
sepetember yang kedua (yang isunya wisuda diadakan karena ngejar bukaan
PNS), tapi aku gak ikut wisuda karena di NTT? Semua sudah tuhan yang
atur, ia tahu mana yang terbaik buat hambanya. setiap dari kita
mempunyai potensi sukses, bukan satu sisi yang dilihat, tapi banyak sisi
yang dapat menentukan kesuksesan kita, bukan IPK saja yang dilihat,
bahkan kejujuran anda dalam kehidupan dapat menentukan kesuksesan anda.
Sekarang
aku lega sobat, aku sudah menyelesaikan kuliah sebagai amanah ibu.
Masalah setelah wisuda tak perlu ditakutin bakal jadi apa. Kita hanya
berusaha dan tuhan yang menentukan. Pada prinsipnya semua akan kembali
padanya. Tidak perlu berlebihan untuk nyogok jadi PNS dan sebagainya,
dan tidakperlu pula terlalu mencemasi masa depan. Berusaha yang
terbaiklah pada detik ini juga, karena setiap detik pun tuhan mampu
mengambil nyawa kita. Jika nyawa sudah tidak ada? Pupuslah semua impian
kita yang ingin punya rumah istana, hilanglah semua jabatan dan kekasih
kita yang ada di dunia.
Ditulis Oleh Bayu Pramono, BandarLampung, 25 Desember 2013
Lulusan sarjana Administrasi Bisnis Universitas Lampung
Alumni SMAN 1 Lubuklinggau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar