Jumat, 25 Oktober 2013

Kisah Tangan Kanan & Kecintaan Atas Nabi Kita

Sobat Blog Hot Motivasi.. mengapa dalam agama kita, makan dan minum harus pakai tangan kanan? Karena itu perintah Rasul Allah.

Terserah saya dong, mau makan pakai tangan kiri. Ya, silakan. Tidak akan ada petir yang menyambar kepala gara-gara itu. Tapi, sebelum melakukannya, dengarkan kisah seseorang yang baru saja mengalami musibah.

Kita sebut saja Bambang, baru 12 tahun. Masih kelas enam SD, tapi anak kecil selalu saja spesial. Alkisah, Bambang, jagoan kecil kita ini, naik motor abang ojek, antar jemput, pulang dari sekolahnya. Nahas, motornya ditabrak mobil, lengan kanannya tergencet knalpot, parah, dan tidak ada pilihan selain diamputasi.

Sedih sekali orang tuanya, siapa tidak sedih, anak semanis Bambang, penurut, pintar, harus kehilangan lengan tangan kanannya. Tapi Bambang tidak terlihat sedih, dia lebih banyak berdiam diri, seperti mencemaskan sesuatu.

Apa pasal yg dicemaskannya? "Apakah boleh Bambang nanti makan pakai tangan kiri, Pak, Bu?" Akhirnya Bambang buka mulut, bertanya, suaranya bergetar. Orang tuanya terdiam sejenak, saling bersitatap, lantas buru-buru menggangguk, tentu saja boleh.

"Tapi, tapi apakah Nabi Muhammad tidak akan marah?" Anak kecil itu menyeka air matanya dengan punggung telapak tangan kirinya, terisak.

Dua belas tahun umurnya, lengan tangan kanannya hilang, hanya satu hal yang dia cemaskan. Bukan masa depannya, melainkan, apakah Nabi Muhammad akan marah atau tidak kalau dia terpaksa makan tangan kiri. Itulah kecintaan atas Nabi yang cemerlang.

--besok Nabi ulang tahun; boleh jadi beliau juga marah saat tahu kita sibuk memperingatinya. Tapi terlepas dari perdebatan itu, salah satu hikmah tanggal merah besok adalah: kita punya momen untuk lebih mengenal orang yang paling mulia. Yang bahkan memandang wajahnya saja cukup membuat air mata jatuh berlinang oleh kerinduan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar