Sabtu, 26 Oktober 2013

Bekal Sukses Meniti Cita-cita: Sabar!


Di waktu kecil dulu, kita sering ditanya oleh orang tua atau kakek nenek. “Kamu kalau sudah besar ingin jadi apa ?” Atau, “Cu, kalau udah gede ingin jadi apa ?” Pasti kebanyakan jawaban yang muncul: ingin jadi pilot, dokter, guru, insinyur dan sebagainya.

Padahal kalau difikir-fikir, kita belum menyadari sepenuhnya, apa yang sedang ditanyakan oleh mereka dan jawaban yang kita berikan, karena informasi itu kita dapat dari teman, tetangga, saudara, atau lewat radio dan televisi. Seiring dengan perjalanan waktu, kita mulai mencari tahu apa makna pertanyaan dan jawaban tersebut. Nah... istilah itu tuh yang disebut cita-cita atau keinginan.

Semakin dewasa kita semakin menyadari bahwa ternyata hidup ini memerlukan sebuah cita-cita, yang menjadi kunci power dan kekuatan dalam hidup. Karena dengan adanya cita-cita dan keingin, hidup menjadi bersemangat bahkan nggak jarang orang melakukan apa saja demi mencapai cita-cita dan keinginannya. Seolah-olah cita-cita dan keinginan ini adalah sebuah hal yang sangat spesial dalam hidup ini. Betul kan?

Ada orang yang hampir 24 jam habis menggunakan waktunya dalam rangka mempersiapkan sesuatu yang ingin diraihnya. Kadang mereka rela waktu makan tidak teratur asal cita-cita dan keinginannya tercapai. Tentu banyak suka dan duka dalam meraih cita-cita dan keinginan yang tiap orang berbeda-beda suka dukanya.

Namun adakah cara yang lebih cepat dan mudah dan efektif dalam rangka meraih cita-cita dan keinginan itu? Jawabannya tentu ada!

- Cara Instant atau cepat. Adalah suatu cara yang dipakai untuk sesegera mungkin dapat meraih apa yang dicita-citakan, Namun cara ini sering tidak betul dan cendrung menghalalkan segala cara yang pada akhirnya dapat merusak diri sendiri.

- Cara kesabaran adalah cara di mana setiap hal memerlukan proses yang harus dilaluinya. Sobat tentu menyadari bahwa kesabaran tidaklah segampang membalik telapak tangan, Namun cara ini lebih efektif, terbukti dari perjalanan yang kita lalui seiring dengan cita-cita di atas. Kita menjalani pendidikan dari SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi sampai cita-cita tercapai. Proses yang dilalui ini adalah berkat kesabaran.

Mau pakai cara yang mana, hayoooo?

Kesabaran tingkat tinggi itu penting banget dalam meraih cita-cita. Masih beruntung jika kita menjalaninya dengan senang hati dan tanpa adanya hambatan yang berat juga tekanan dari pihak lain yang berkaitan dengan usaha kita. Bila tidak sabar dan tidak teguh, kita mungkin saja akan jatuh tanpa pernah melihat cita-cita kita terwujud sama sekali.

Then... kenapa memupuk cita-cita mesti sabar? Sebab nilai perjuangannya justru terletak pada hal yang ada di situ. Masalah tercapai atau tidak bukanlah menjadi akhir segalanya. Alur hidup hakikatnya adalah proses perjalanan dan bukan semata-mata hanya hasil akhir yang singkat. Namun, tentu saja sebuah pencapaian target tetaplah harus diusahakan semaksimal mungkin.

Masalahnya adalah... dalam setiap perjalan hidup, setiap orang akan mendapatkan cobaan. Besarnya cobaan itu akan berbeda-beda antara satu dengan yg lain, frekuensinya juga bervariasi pada tiap individu. Karena itu, lagi-lagi dibutuhkan sebuah konsep yang menjadi pijakan setiap manusia untuk menghadapinya, yaitu konsep kesabaran. Hanya dengan modal itu kita bisa menjalani hidup dengan ketenangan dan berakhir dengan kebahagian.

Bentuk real konsep ini antara lain adalah kegiatan menahan diri dari nafsu keinginan kita, dan pastinya tidak akan mudah.Tetapi dengan berjalannya waktu kita akan lebih mudah untuk mengendalikan semua permasalahan tersebut dan lebih kuat terhadap cobaan yg datang betapapun berat atau sering datangnya cobaan itu.

Oke, mulai sekarang... yang punya cita-cita mau jadi dokter spesialis, mau jadi arsitek gedung-gedung bernafas Islam, mau jadi jurnalis yang terdsepan dalam membeberkan fakta, mau jadi mentri, mau jadi presiden... pupuk terus cita-citamu dengan bekal kesabaran. Oke

Tidak ada komentar:

Posting Komentar