Senin, 11 Agustus 2014

Ilmuwan Muslim Ini Pesaing Stephen Hawking


Sebut saja nama besar Ibnu Sina yang dikenal sebagai bapak medis dunia. Lantas bagaimana dengan ilmuwan muslim di abad 21?
 Para Ilmuwan di jazirah Islam sekitar abad ke-9 sampai 13 M telah meletakkan dasar penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Dari fisika, kimia, astronomi hingga kedokteran. Sebut saja nama besar Ibnu Sina yang dikenal sebagai bapak medis dunia. Lantas bagaimana dengan ilmuwan muslim di abad 21?

Yang cukup membetot perhatian adalah fisikawan matematika dari Universitas Harvard, Cumrun Vafa. Pria asal Teheran, Iran ini dianggap memberikan terobosan penting atas studi fisika matematis lewat teori String dan objek astrofisika lubang hitam (Black Hole).

Hampir empat dekade teori String jadi 'kiblat' para fisikawan teoritis mempelajari teori dasar alam secara terpadu. Kata pria kelahiran 1960 ini, teori String menyediakan kerangka menyatukan segala sesuatu kita ketahui tentang alam, termasuk semua partikel dan kekuatan di dalamnya.
Lewat terori ini dia ingin menggambarkan fenomena fisik yang melibatkan skala 1025 lebih lebih kecil dari atom. Sementara kosmologi seluruh alam semesta kita melibatkan skala 1037 lebih besar dari atom.

Tak heran jika teori String disebut-sebut persimpangan dari berbagai disiplin, termasuk matematika, partikel fenomenologi dan astrofisika. Apa yang digagas dia sontak memukau Amerika. Nama Cumrun Vafa melejit di 2008, setelah ia menerima Dirac Medal--penghargaan paling bergengsi di kalangan ilmuwan.

Melalui teori String dan Geometri, Vafa mencermati gejala misterius astrofisika Black Hole di alam semesta. Teori Black Hole merupakan buah karya ilmuwan jenius Stephen Hawking. Lewat buku "A Brief History of Time" atau Sejarah Singkat Waktu, ia membuat gambaran sederhana, dari alam semesta yang terbentuk dari Black Hole dan Big Bang, bukan ciptaan Tuhan.

Sepanjang karir akademiknya, Cumrun Vafa sudah bolak-balik tampil di panggung penghargaan fisika dan matematika. Dengan semua pencapaian itu tak membuat Vafa lupa akan tanah kelahiran.


Selain sibuk mengajar di Harvard sebagai profesor besar ilmu sains sejak 2003, ia juga aktif sebagai komisaris di Network of Iranians for Knowledge and Innovation (NIKI), organisasi non-pemerintah digagas para akademisi Iran yang tersebar di AS dan Eropa.

Sumber: http://www.dream.co.id/jejak/ilmuwan-muslim-pesaing-stephen-hawking-140716w.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar