Sabtu, 01 Februari 2014

BUKTI ISLAM MENGERTI KEBUTUHAN PEREMPUAN

Sobat Hot Motivasi, Islam sangat meninggikan kaum perempuan dan amat mengerti kebutuhan-kebutuhan perempuan sesuai dengan kondisi fisik maupun psikisnya. Masih belum yakin?

Salah satu yang membuktikan hal ini adalah adanya larangan shalat untuk perempuan yang sedang berhalangan (haid), namun justru larangan ini tidak berlaku bagi perempuan yang sedang mengandung (hamil).

Secara logika, bukankah lebih lemah perempuan yang sedang mengandung daripada perempuan yang sedang datang bulan? Mengapa perintah shalat tetap dibebankan ke perempuan hamil, tapi tidak untuk perempuan yang sedang haid?

Banyak kalangan di luar Islam yang menganggap larangan shalat saat perempuan sedang datang bulan adalah karena perempuan tersebut dianggap najis dan tidak boleh beribadah menghadap Tuhan. Padahal tidak demikian adanya.

Sejumlah studi medis modern membuktikan bahwa gerak badan dan olah raga seperti shalat banyak memberikan manfaat bagi ibu hamil. Namun justru gerak seperti ini berbahaya bagi perempuan yang sedang haid. Mengapa bisa begitu?

Pada saat perempuan melaksanakan shalat, dalam gerakan sujud dan ruku’ secara alamiah akan meningkatkan peredaran darah ke rahim. Karena kebutuhan sel-sel rahim dan indung telur seperti sel-sel limpa yang menyedot banyak darah.

Begitu juga saat seorang ibu hamil, rahim membutuhkan darah melimpah agar janin mendapatkan gizi dan untuk membersihkan polusi. Jika seorang ibu hamil menjalankan shalat, aktifitasnya ini akan membantunya mengantarkan darah yang melimpah ke janin.

Sementara perempuan yang sedang haid, jika menunaikan shalat, akan menyebabkan banyak darah mengalir ke rahimnya. Akibatnya, ia akan kehilangan darah bersih karena keluar bersama darah haid.
Di masa haid, diperkirakan perempuan kehilangan darahnya sebanyak 34 mililiter. Kadar yang sama pada cairan lainnya. Jika ia menunaikan shalat, zat imunitas (kekebalan) di tubuhnya akan hancur. Sebab sel darah putih berperan sebagai imun akan hilang terbawa bersama darah haid.

Mengalirnya darah secara umum akan meningkatkan kemungkinan menularnya penyakit. Namun Allah menjaga perempuan haid dari penularan penyakit dengan mengkonsentrasikan sel darah putih di rahim selama masa haid agar menjaga tubuh dan melawan berbagai penyakit.

Jika seorang perempuan melakukan shalat saat haid, maka ia akan kehilangan darah dalam jumlah signifikan. Ini berarti akan kehilangan sel darah putih. Jika ini terjadi maka organ tubuhnya seperti limpa dan otak berpeluang terserang penyakit. Disamping itu, jika perempuan haid shalat maka akan menyebabkan kekurangan zat logam dari tubuh.

Begitu juga dengan larangan shaum pada saat haid. Para medis menganjurkan agar ketika dalam keadaan haid, perempuan banyak beristirahat dan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Ini sejalan dengan larangan untuk shaum, agar darah dan logam seperti magnesium dan zat besi dalam tubuh yang berharga tidak terbuang percuma.

Dari Abu Said Al-Hudri, Rasulullah SAW bersabda: ”…Bukankah jika (seorang wanita) haid ia tidak shalat dan tidak puasa?” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda,”Kami diperintahkan untuk mengqadla puasa dan tidak mengqadla shalat.”

Betapa banyak tanda-tanda yang Allah SWT berikan kepada umat manusia supaya berpikir. Allah SWT yang begitu penyayangnya terhadap manusia, sehingga segala hal yang Ia perintahkan dan Ia larang pasti ada hikmah di balik semuanya.

Maka apalagi yang kita tunggu dan pertimbangkan untuk segera menaati segala aturan yang telah ditentukan oleh-Nya. Wallahu a’lam

ditulis ulang dengan perubahan dari sumber: http://rumahkeluarga-indonesia.com
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar